1
Komputerisasi Aksara Sunda±
Oleh: Dian Tresna Nugraha*
Abstrak
Aksara Sunda adalah sistem ortografi hasil kreasi masyarakat Jawa Barat yang meliputi Aksara dan
sistem pengaksaraan untuk menuliskan Bahasa Sunda. Tulisan ini mengusulkan beberapa kemungkinan
dan teknik-teknik membawa aksara Sunda ke dalam lingkungan yang terkomputerisasi.
1 Latar Belakang
Peraturan Daerah (Perda) Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat No.5 tahun 2003
mendefinisikan bahwa ”Aksara Sunda adalah sistem ortografi hasil kreasi masyarakat
Jawa Barat yang meliputi Aksara dan sistem pengaksaraan untuk menuliskan Bahasa
Sunda”.
Pedoman yang ditetapkan tersebut antara lain1:
1. Bentuknya mengacu kepada Aksara Sunda Kuna, sehingga keasliannya terjaga.
2. Bentuknya sederhana sehingga mudah dituliskan.
3. Sistem penulisannya berdasarkan pemisahan kata demi kata.
4. Ejaannya mengacu kepada Bahasa Sunda mutakhir sehingga mudah dibaca.
5. Memperhatikan unsur keindahan (estetika) sehingga kelak disenangi oleh
pemakainya dan bisa dilukiskan kaligrafinya (tulisan indah)
6. Daftar abjad diperkaya dengan khazanah kosa kata Bahasa Sunda mutakhir.
7. Tanda bacanya menggunakan tanda baca yang berlaku untuk menuliskan
Bahasa Sunda dengan aksara Latin.
8. Dimungkinkan ditulis dengan menggunakan alat cetak modern, seperti mesin
tik, mesin cetak, komputer.
Tulisan ini khususnya menjajaki kemungkinan teknis poin ke-8 pedoman di atas yang
sekaligus berisikan dokumentasi teknis proyek komputerisasi Aksara Sunda ini yang
terbagi ke dalam beberapa satuan proyek.
1. Pemetaan Papan Tombol Aksara Sunda
± Draft tanggal 15 Juni 2005
* anggota Komunitas Urang Sunda di Internet (Kusnet), hobbyist TI, dan mahasiswa S3 di
Universitas Karlsruhe, Jerman.
1 dari makalah Rancangan Pembakuan Aksara Sunda, A. Sobana Hardjasaputra, Tedi Permadi,
Undang A. Darsa, Edi S. Ekadjati - Bandung, 1998
2
2. Pengkodean Aksara Sunda
3. Penjejakan Citra Aksara Sunda
4. Transliterasi Automatis Aksara Latin ke dalam Aksara Sunda
2 Pemetaan Papan Tombol dengan Aksara Sunda
Penulis mengusulkan penyusunan papan tombol dengan aksara Sunda dilakukan
dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. angka Sunda disimpan dalam slot angka Latin yang bersesuaian
2. konsonan Sunda disimpan dalam slot konsonan Latin kecil yang bersesuaian
3. komponen vokal disimpan dalam slot vokal Latin kecil yang bersesuaian
4. konsonan gabungan, konsonan sisipan, dan konsonan mati disimpan dalam
slot konsonan Latin kapital yang tersedia, yang sedapat mungkin memiliki
kemiripan bunyi
5. vokal mandiri Sunda disimpan dalam slot vokal Latin kapital.
6. tombol-tombol sisa yang tidak diisi aksara Sunda adalah tombol baku untuk
papan tombol bahasa Inggris (AS).
Hasilnya sebagaimana ditunjukkan dalam gambar Gambar 2-1 dan Gambar 2-2.
- =
q w e r t y u i o p ê é
a s d f g h j k l ´ ' \
shift z x c v b n m , . / shift
Gambar 2-1 Papan tombol Aksara Sunda dalam Posisi Normal
! @ # $ % ^ & * ( ) _ +
Q W E R T Y U I O P Ê É
A S e F G H J K L : " |
shift Z X C V B N M < > ? shift
Gambar 2-2 Papan tombol Aksara Sunda dengan penekanan tombol SHIFT
3
3 Pengkodean Aksara Sunda
3.1 Jenis Pengkodean dan Tipe Huruf
Untuk menampilkan suatu tulisan di layar komputer atau mencetaknya, terdapat
banyak hal yang mempengaruhi. Dua diantaranya yang utama adalah jenis
pengkodean dan tipe aksara yang digunakan.
3.1.1 Pengkodean Data Teks
Pengkodean adalah metode untuk merepresentasikan berbagai simbol ke dalam
format yang 'dimengerti' komputer, yaitu data biner. Diantara simbol-simbol yang
umum disimpan tersebut adalah berbagai huruf dan simbol dalam tulisan yang
digunakan sehari-hari. Sebagai contoh, pengkodean alfabet Latin pada awal-awal masa
komputer dipenuhi dengan 7-bit kode ASCII2 sebagaimana dicuplik dalam tabel
berikut.
Tabel 3-1: Cuplikan kode ASCII
Simbol / Huruf Kode
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0x30 - 0x39
A B C ... Z 0x21 - 0x5a
a b c ... z 0x61 - 0x7a
! “ # $ % & ' ( ) * + - . / 0x21 - 0x2f
[ \ ] ^ _ ` 0x5b - 0x60
{ | } ~ 0x7b - 0x7f
Namun kemudian, kode ASCII tidaklah mencukupi untuk pengkodean huruf dan
simbol dari berbagai bahasa. Oleh karena itu, terdapat berbagai jenis pengkodean yang
lain seperti: ISO-8859, Windows Codepage, serta Unicode. Dalam ketiga jenis pengkodean
tersebut, 128 huruf atau simbol pertama adalah identik dengan kode ASCII.
Windows Codepage yang dibuat oleh Microsoft menyimpan data dalam dua format:
SBCS (single byte character sets) dan DBCS (double byte character sets). Pengkodean yang
menggunakan SBCS, terdapat 10 jenis sedangkan pengkodean yang menggunakan
DBCS terdapat 3 jenis.
2 7-bit dapat memuat 128 huruf atau simbol
4
ISO-8859 (atau secara formal disebut ISO/IEC-8859) sepenuhnya menyimpan simbol
ke dalam data 8-bit. Saat ini, tedapat terdapat 15 jenis pengkodean dalam ISO-8859 .
Unicode yang didefinisikan oleh Unicode Consortium3 berambisi untuk mengkodekan
seluruh huruf yang ada di dunia ke dalam satu jenis pengkodean saja. Kode-kode
Unicode berada dalam rentang 0x00 hingga 0x10FFF dan disimpan dalam format
penyimpanan yang beragam, UTF-8, UTF-16, dan UTF-32. Dalam wilayah kode 0x00
hingga 0xFF, Unicode memiliki banyak kesamaan dengan ISO-8859-1 (Latin-1)
maupun Windows-1252 (West European). Sistem-sistem mutakhir menggunakan
Unicode sebagai untuk keperluan representasi teksnya.
3.1.2 Tipe Huruf (Font)
Selain terdapat perbedaan dalam hal pengkodean, tampilan tulisan di layar komputer
juga dibedakan berdasarkan tipe huruf atau font yang digunakan. Tulisan dengan
menggunakan pengkodean yang sama akan terlihat berbeda jika menggunakan tipe
huruf yang berbeda, misalnya perbedaan penampilan frase ”saya menulis” dengan
tipe aksara ”Times”, Arial”, serta ”Symbol” pada Gambar 3-1 berikut.
Times Saya menulis
Arial Saya menulis
Symbol Saya menulis
Gambar 3-1 Tiga tampilan tipe aksara berbeda untuk frase yang sama
3.2 Pemetaan dalam ISO-8859-1 / Basic Latin dengan Tipe Aksara
(Font) Khusus
Walaupun Unicode berpotensi menyatukan seluruh aksara dunia, penulis berpendapat
bahwa memetakan aksara Sunda dalam wilayah ISO-8859-1 (Latin-1)4 dengan
menggunakan tipe aksara (font) khusus aksara Sunda merupakan solusi yang praktis
mengingat selama ini urang Sunda pemakai komputer telah terbiasa menggunakannya.
Pertimbangan penyusunannya kurang lebih sama dengan penyusunan papan tombol,
yaitu:
1. angka Sunda dikodekan ke dalam slot angka Latin yang bersesuaian
2. konsonan Sunda dikodekan ke dalam slot konsonan Latin kecil yang
bersesuaian
3 http://www.unicode.org
4 Juga slot penomoran Basic Latin dalam Unicode.
5
3. komponen vokal dikodekan ke dalam slot vokal Latin kecil yang bersesuaian
4. konsonan gabungan, konsonan sisipan, dan konsonan mati dikodekan ke
dalam slot konsonan Latin kapital yang tersedia, yang sedapat mungkin
memiliki kemiripan bunyi
5. vokal mandiri Sunda dikodekan dalam sebagai vokal Latin kapital.
Berdasarkan 5 poin di atas, disusunlah Tabel 3-2 sampai Tabel 3-6 yang memetakan
setiap aksara Sunda ke dalam aksara Latin dalam pengkodean ISO-8859-1 (Latin-1).
Tabel 3-2: Angka
Sunda
Latin-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Tabel 3-3: Konsonan Utama
k q g G c j z J Sunda
ka qa ga nga ca ja za nya
Latin-1 k q g G c j z J
t d n p f v b m Sunda
ta da na pa fa va ba ma
Latin-1 t d n p f v b m
y r l w s x h Sunda
ya ra la wa sa xa ha
Latin-1 y r l w s x h
Tabel 3-4: Konsonan sisipan, akhir, dan mati
---R ---L ---Y ---N ---Q ---H ---´ Sunda
-r- -l- -y- -ng -r -h -Ø
Latin-1 R L Y N Q H ;
6
Tabel 3-5: Komponen Vokal
---i ---u ---e ---o é--- ---ê Sunda
-i -u -e -o é- -eu
Latin-1 i u e o é ê
Tabel 3-6: Vokal Mandiri
A I U E O É Ê Sunda
a i u e o é eu
Latin-1 A I U E O É Ê
3.2.1 Contoh Penulisan
Beberapa contoh hasil penulisan aksara Sunda dengan ISO-8859-1 (Latin-1)
ditunjukkan pada Tabel 3-7.
Tabel 3-7: Contoh Penulisan Aksara Sunda dengan ISO-8859-1 (Latin-1)
Ak´sr sunun´d Glgenen Sunda
aksara sunda ngalagena
Latin-1 Ak;sr sun;d Glgen
IÊ serertn´ pNlNlyQ ktResRes´n bududy Sunda
ieu seratan panglayar katresna budaya
Latin-1 IÊ sertn; pNlyQ ktRes;n budy
3.3 Kodifikasi Aksara Sunda dalam Unicode
Pada tanggal 2 Februari 2005, seorang ahli sistem penulisan dan pengarang buku
“Unicode Standard” bernama Michael Everson5 telah mengajukan proposal
pengkodean aksara Sunda Baku sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 3-8 kepada
Unicode Consortium. Hingga saat ini, proses penerimaan proposal tersebut masih
berlangsung. Seandainya proposal ini diterima, aksara Sunda akan menjadi bagian
dari standar internasional tersebut di samping beberapa aksara nasional seperti aksara
Bugis, Batak, Jawa, serta Bali.
5 http://www.evertype.org
7
Tabel 3-8 Proposal Aksara Sunda dalam Unicode6
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
8A
8B
8C
8D
8E
8F
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
9A
9B
9C
9D
9E
9F
A0
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
AA
AB
AC
AD
AE
AF
B0
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
BA
BB
BC
BD
BE
BF
SUNDANESE SIGN PANYECEK (anusvara)
SUNDANESE SIGN PANGLAYAR (final r)
SUNDANESE SIGN PANGWISAD (visarga)
SUNDANESE LETTER A
SUNDANESE LETTER I
SUNDANESE LETTER U
SUNDANESE LETTER AE (e-grave)
SUNDANESE LETTER O
SUNDANESE LETTER E
SUNDANESE LETTER EU
SUNDANESE LETTER KA
SUNDANESE LETTER QA
SUNDANESE LETTER GA
SUNDANESE LETTER NGA
SUNDANESE LETTER CA
SUNDANESE LETTER JA
SUNDANESE LETTER ZA
SUNDANESE LETTER NYA
SUNDANESE LETTER TA
SUNDANESE LETTER DA
SUNDANESE LETTER NA
SUNDANESE LETTER PA
SUNDANESE LETTER FA
SUNDANESE LETTER VA
SUNDANESE LETTER BA
SUNDANESE LETTER MA
SUNDANESE LETTER YA
SUNDANESE LETTER RA
SUNDANESE LETTER LA
SUNDANESE LETTER WA
SUNDANESE LETTER SA
SUNDANESE LETTER XA
SUNDANESE LETTER HA
SUNDANESE VOWEL SIGN PAMINGKAL (subjoined ya)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANYAKRA (subjoined ra)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANYIKU (subjoined la)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANGHULU (i)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANYUKU (u)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANAELAENG (ae)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANOLONG (o)
SUNDANESE VOWEL SIGN PAMEPET (e)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANEULEUNG (eu)
SUNDANESE VOWEL SIGN PAMAAEH (virama)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
SUNDANESE DIGIT ZERO
SUNDANESE DIGIT ONE
SUNDANESE DIGIT TWO
SUNDANESE DIGIT THREE
SUNDANESE DIGIT FOUR
SUNDANESE DIGIT FIVE
SUNDANESE DIGIT SIX
SUNDANESE DIGIT SEVEN
SUNDANESE DIGIT EIGHT
SUNDANESE DIGIT NINE
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
6 Sumber: http://www.evertype.org
8
4 Penjejakan Citra Aksara Sunda
Penjejakan citra aksara Sunda merupakan proses untuk menyimpan bentuk-bentuk
dasar setiap aksara Sunda ke dalam bentuk kurvatorial aksara pada sistem komputer.
Hasilnya adalah satu file data kumpulan citra aksara Sunda yang dapat digunakan
ulang untuk keperluan tampilan di layar monitor maupun pencetakan.
Masing-masing citra aksara Sunda yang telah dibuat dapat digunakan baik dalam
pemetaan ISO-8859-1 maupun Unicode yang ditulis pada bagian 3.1 dan 3.3
sebelumnya.
4.1 Definisi Geometris
Gambar 4-1 Geometri Huruf: da (kiri), pamepet (tengah), de (kanan)
Dua atribut penting dalam setiap huruf adalah lebar (w) dan posisinya (l). Atribut ini
akan digunakan pada saat komputer 'menggambar' lebih dari satu huruf pada layar
monitor maupun pencetak. Contohnya, aksara da memiliki l positif dan w positif,
sedangkan pamepet memiliki l negatif dan w nol. Pada saat da dan pamepet diketik
berurut membentuk suku kata (silaba) de:
· da ditempatkan pada posisi lda
· pamepet ditempatkan pada posisi wda + le
· huruf selanjutnya setelah pamepet akan ditempatkan pada posisi wda + le +we
4.2 Teknik Penjejakan
Terdapat dua teknik penjejakan: penjejakan manual dan penjejakan otomatis (autotrace)
Penjejakan manual adalah proses pengambilan data bentuk huruf langsung dengan
menggunakan tangan secara manual. Penjejakan dilakukan dalam software yang dapat
lda wda le lda wda
le
9
menghasilkan gambar berbasis vektor seperti: CorelDraw, Sodipodi7, maupun
langsung dilakukan dalam software pembuat font seperti FontForge8. Penjejakan
manual dapat dibantu oleh citra hasil pemindaian, yaitu penjejakan dilakukan tepat di
atas citra hasil pemindaian tersebut.
Gambar 4-2 Penjejakan manual (atas), hasil penjejakan manual (kiri bawah), dan hasil
penjejakan otomatis (kanan bawah)
Penjejakan otomatis adalah proses pengambilan data bentuk huruf dengan
menggunakan program penjejak9. Dengan penjejakan otomatis, data bentuk huruf
akan lebih cepat didapatkan akan tetapi terkadang data yang diberikan kurang akurat.
4.3 Hasil Penjejakan Citra Aksara Sunda
Saat ini, hasil penjejakan contoh-contoh huruf dari buku Rancangan Pembakuan Aksara
Sunda10 terkumpul dalam file Ngalagena.ttf11. Sementara ini, huruf-huruf tersebut
disimpan dalam wilayah ISO-8851-1 sebagaimana dijelaskan pada bagian 3.1.
7 http://www.sodipodi.org
8 http://fontforge.sf.net
9 Penulis menggunakan potrace: http://potrace.sf.net
10 Lihat footnote 1
10
5 Transliterasi Otomatis Aksara Latin ke dalam Aksara
Sunda
Ini bisa dikatakan sebuah proyek tambahan mengingat banyak Urang Sunda yang
masih terbiasa menulis naskah dalam aksara Latin dan tidak terbiasa menulis dalam
aksara Sunda karena memang sebelumnya tidak mendapatkan pendidikan yang
cukup akan aksara Sunda. Bagi mereka, penulisan dalam aksara Sunda tidaklah
sesederhana menulis dalam aksara Latin. Oleh karena itulah penulis menilai bahwa
suatu alat transliterasi otomatis dari naskah berbahasa Sunda yang ditulis dalam
aksara Latin ke dalam naskah berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Sunda akan
sangat bermanfaat.
Saat ini, implementasi awal transliterator dibuat berbasis web12 dengan pemetaan ke
dalam aksara Latin ISO-8859-1. Mengambil contoh pada Tabel 3-7, transliterator
tersebut akan mentransliterasikan
aksara sunda ngalagena
Ak;sr sun;d Glgen
serta
ieu seratan panglayar katresna budaya
IÊ sertn; pNlyQ ktRes;n budy
secara otomatis.
11 Dapat diunduh dari: http://lssitb.f2o.org/ngalagena
12 Program transliterasi online di: http://lssitb.f2o.org/ngalagena
11
6 Penutup
Demikianlah sekilas gambaran aktivitas yang dilakukan dalam proses awal
komputerisasi aksara Sunda. Penulis berkesimpulan bahwa hal yang diinginkan pada
poin-8 pada bagian 1 (Pendahuluan) akan dapat terpenuhi. Beberapa aktivitas lain
yang dapat dilakukan adalah:
· Menindaklanjuti proses standardisasi aksara Sunda ke dalam Unicode,
· membuat komponen papan tombol aksara Sunda untuk berbagai sistem operasi
seperti Windows13, UNIX/Linux14, maupun Apple/Mac15 berdasarkan layout yang
didefinisikan pada bagian 2,
· membuat file kumpulan aksara Sunda dengan gaya penulisan yang berbeda, dan
· melakukan evaluasi terhadap sistem-sistem yang telah diimplementasikan.
7 Ucapan Terima Kasih
Terima kasih penulis sampaikan kepada segenap warga Komunitas Urang Sunda di
Internet (Kusnet, http://groups.yahoo.com/group/urangsunda) yang telah memberikan
informasi tentang keberadaan aksara Sunda ini.
Munich, 15 Juni 2005
13 Microsoft Keyboard Layout Creator: http://www.microsoft.com/globaldev/tools/msklc.mspx
14 An Unreliable Guide to XKB Configuration: http://www.charvolant.org/~doug/xkb/
15 http://www.apple.com
Komputerisasi Aksara Sunda±
Oleh: Dian Tresna Nugraha*
Abstrak
Aksara Sunda adalah sistem ortografi hasil kreasi masyarakat Jawa Barat yang meliputi Aksara dan
sistem pengaksaraan untuk menuliskan Bahasa Sunda. Tulisan ini mengusulkan beberapa kemungkinan
dan teknik-teknik membawa aksara Sunda ke dalam lingkungan yang terkomputerisasi.
1 Latar Belakang
Peraturan Daerah (Perda) Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat No.5 tahun 2003
mendefinisikan bahwa ”Aksara Sunda adalah sistem ortografi hasil kreasi masyarakat
Jawa Barat yang meliputi Aksara dan sistem pengaksaraan untuk menuliskan Bahasa
Sunda”.
Pedoman yang ditetapkan tersebut antara lain1:
1. Bentuknya mengacu kepada Aksara Sunda Kuna, sehingga keasliannya terjaga.
2. Bentuknya sederhana sehingga mudah dituliskan.
3. Sistem penulisannya berdasarkan pemisahan kata demi kata.
4. Ejaannya mengacu kepada Bahasa Sunda mutakhir sehingga mudah dibaca.
5. Memperhatikan unsur keindahan (estetika) sehingga kelak disenangi oleh
pemakainya dan bisa dilukiskan kaligrafinya (tulisan indah)
6. Daftar abjad diperkaya dengan khazanah kosa kata Bahasa Sunda mutakhir.
7. Tanda bacanya menggunakan tanda baca yang berlaku untuk menuliskan
Bahasa Sunda dengan aksara Latin.
8. Dimungkinkan ditulis dengan menggunakan alat cetak modern, seperti mesin
tik, mesin cetak, komputer.
Tulisan ini khususnya menjajaki kemungkinan teknis poin ke-8 pedoman di atas yang
sekaligus berisikan dokumentasi teknis proyek komputerisasi Aksara Sunda ini yang
terbagi ke dalam beberapa satuan proyek.
1. Pemetaan Papan Tombol Aksara Sunda
± Draft tanggal 15 Juni 2005
* anggota Komunitas Urang Sunda di Internet (Kusnet), hobbyist TI, dan mahasiswa S3 di
Universitas Karlsruhe, Jerman.
1 dari makalah Rancangan Pembakuan Aksara Sunda, A. Sobana Hardjasaputra, Tedi Permadi,
Undang A. Darsa, Edi S. Ekadjati - Bandung, 1998
2
2. Pengkodean Aksara Sunda
3. Penjejakan Citra Aksara Sunda
4. Transliterasi Automatis Aksara Latin ke dalam Aksara Sunda
2 Pemetaan Papan Tombol dengan Aksara Sunda
Penulis mengusulkan penyusunan papan tombol dengan aksara Sunda dilakukan
dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. angka Sunda disimpan dalam slot angka Latin yang bersesuaian
2. konsonan Sunda disimpan dalam slot konsonan Latin kecil yang bersesuaian
3. komponen vokal disimpan dalam slot vokal Latin kecil yang bersesuaian
4. konsonan gabungan, konsonan sisipan, dan konsonan mati disimpan dalam
slot konsonan Latin kapital yang tersedia, yang sedapat mungkin memiliki
kemiripan bunyi
5. vokal mandiri Sunda disimpan dalam slot vokal Latin kapital.
6. tombol-tombol sisa yang tidak diisi aksara Sunda adalah tombol baku untuk
papan tombol bahasa Inggris (AS).
Hasilnya sebagaimana ditunjukkan dalam gambar Gambar 2-1 dan Gambar 2-2.
- =
q w e r t y u i o p ê é
a s d f g h j k l ´ ' \
shift z x c v b n m , . / shift
Gambar 2-1 Papan tombol Aksara Sunda dalam Posisi Normal
! @ # $ % ^ & * ( ) _ +
Q W E R T Y U I O P Ê É
A S e F G H J K L : " |
shift Z X C V B N M < > ? shift
Gambar 2-2 Papan tombol Aksara Sunda dengan penekanan tombol SHIFT
3
3 Pengkodean Aksara Sunda
3.1 Jenis Pengkodean dan Tipe Huruf
Untuk menampilkan suatu tulisan di layar komputer atau mencetaknya, terdapat
banyak hal yang mempengaruhi. Dua diantaranya yang utama adalah jenis
pengkodean dan tipe aksara yang digunakan.
3.1.1 Pengkodean Data Teks
Pengkodean adalah metode untuk merepresentasikan berbagai simbol ke dalam
format yang 'dimengerti' komputer, yaitu data biner. Diantara simbol-simbol yang
umum disimpan tersebut adalah berbagai huruf dan simbol dalam tulisan yang
digunakan sehari-hari. Sebagai contoh, pengkodean alfabet Latin pada awal-awal masa
komputer dipenuhi dengan 7-bit kode ASCII2 sebagaimana dicuplik dalam tabel
berikut.
Tabel 3-1: Cuplikan kode ASCII
Simbol / Huruf Kode
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0x30 - 0x39
A B C ... Z 0x21 - 0x5a
a b c ... z 0x61 - 0x7a
! “ # $ % & ' ( ) * + - . / 0x21 - 0x2f
[ \ ] ^ _ ` 0x5b - 0x60
{ | } ~ 0x7b - 0x7f
Namun kemudian, kode ASCII tidaklah mencukupi untuk pengkodean huruf dan
simbol dari berbagai bahasa. Oleh karena itu, terdapat berbagai jenis pengkodean yang
lain seperti: ISO-8859, Windows Codepage, serta Unicode. Dalam ketiga jenis pengkodean
tersebut, 128 huruf atau simbol pertama adalah identik dengan kode ASCII.
Windows Codepage yang dibuat oleh Microsoft menyimpan data dalam dua format:
SBCS (single byte character sets) dan DBCS (double byte character sets). Pengkodean yang
menggunakan SBCS, terdapat 10 jenis sedangkan pengkodean yang menggunakan
DBCS terdapat 3 jenis.
2 7-bit dapat memuat 128 huruf atau simbol
4
ISO-8859 (atau secara formal disebut ISO/IEC-8859) sepenuhnya menyimpan simbol
ke dalam data 8-bit. Saat ini, tedapat terdapat 15 jenis pengkodean dalam ISO-8859 .
Unicode yang didefinisikan oleh Unicode Consortium3 berambisi untuk mengkodekan
seluruh huruf yang ada di dunia ke dalam satu jenis pengkodean saja. Kode-kode
Unicode berada dalam rentang 0x00 hingga 0x10FFF dan disimpan dalam format
penyimpanan yang beragam, UTF-8, UTF-16, dan UTF-32. Dalam wilayah kode 0x00
hingga 0xFF, Unicode memiliki banyak kesamaan dengan ISO-8859-1 (Latin-1)
maupun Windows-1252 (West European). Sistem-sistem mutakhir menggunakan
Unicode sebagai untuk keperluan representasi teksnya.
3.1.2 Tipe Huruf (Font)
Selain terdapat perbedaan dalam hal pengkodean, tampilan tulisan di layar komputer
juga dibedakan berdasarkan tipe huruf atau font yang digunakan. Tulisan dengan
menggunakan pengkodean yang sama akan terlihat berbeda jika menggunakan tipe
huruf yang berbeda, misalnya perbedaan penampilan frase ”saya menulis” dengan
tipe aksara ”Times”, Arial”, serta ”Symbol” pada Gambar 3-1 berikut.
Times Saya menulis
Arial Saya menulis
Symbol Saya menulis
Gambar 3-1 Tiga tampilan tipe aksara berbeda untuk frase yang sama
3.2 Pemetaan dalam ISO-8859-1 / Basic Latin dengan Tipe Aksara
(Font) Khusus
Walaupun Unicode berpotensi menyatukan seluruh aksara dunia, penulis berpendapat
bahwa memetakan aksara Sunda dalam wilayah ISO-8859-1 (Latin-1)4 dengan
menggunakan tipe aksara (font) khusus aksara Sunda merupakan solusi yang praktis
mengingat selama ini urang Sunda pemakai komputer telah terbiasa menggunakannya.
Pertimbangan penyusunannya kurang lebih sama dengan penyusunan papan tombol,
yaitu:
1. angka Sunda dikodekan ke dalam slot angka Latin yang bersesuaian
2. konsonan Sunda dikodekan ke dalam slot konsonan Latin kecil yang
bersesuaian
3 http://www.unicode.org
4 Juga slot penomoran Basic Latin dalam Unicode.
5
3. komponen vokal dikodekan ke dalam slot vokal Latin kecil yang bersesuaian
4. konsonan gabungan, konsonan sisipan, dan konsonan mati dikodekan ke
dalam slot konsonan Latin kapital yang tersedia, yang sedapat mungkin
memiliki kemiripan bunyi
5. vokal mandiri Sunda dikodekan dalam sebagai vokal Latin kapital.
Berdasarkan 5 poin di atas, disusunlah Tabel 3-2 sampai Tabel 3-6 yang memetakan
setiap aksara Sunda ke dalam aksara Latin dalam pengkodean ISO-8859-1 (Latin-1).
Tabel 3-2: Angka
Sunda
Latin-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Tabel 3-3: Konsonan Utama
k q g G c j z J Sunda
ka qa ga nga ca ja za nya
Latin-1 k q g G c j z J
t d n p f v b m Sunda
ta da na pa fa va ba ma
Latin-1 t d n p f v b m
y r l w s x h Sunda
ya ra la wa sa xa ha
Latin-1 y r l w s x h
Tabel 3-4: Konsonan sisipan, akhir, dan mati
---R ---L ---Y ---N ---Q ---H ---´ Sunda
-r- -l- -y- -ng -r -h -Ø
Latin-1 R L Y N Q H ;
6
Tabel 3-5: Komponen Vokal
---i ---u ---e ---o é--- ---ê Sunda
-i -u -e -o é- -eu
Latin-1 i u e o é ê
Tabel 3-6: Vokal Mandiri
A I U E O É Ê Sunda
a i u e o é eu
Latin-1 A I U E O É Ê
3.2.1 Contoh Penulisan
Beberapa contoh hasil penulisan aksara Sunda dengan ISO-8859-1 (Latin-1)
ditunjukkan pada Tabel 3-7.
Tabel 3-7: Contoh Penulisan Aksara Sunda dengan ISO-8859-1 (Latin-1)
Ak´sr sunun´d Glgenen Sunda
aksara sunda ngalagena
Latin-1 Ak;sr sun;d Glgen
IÊ serertn´ pNlNlyQ ktResRes´n bududy Sunda
ieu seratan panglayar katresna budaya
Latin-1 IÊ sertn; pNlyQ ktRes;n budy
3.3 Kodifikasi Aksara Sunda dalam Unicode
Pada tanggal 2 Februari 2005, seorang ahli sistem penulisan dan pengarang buku
“Unicode Standard” bernama Michael Everson5 telah mengajukan proposal
pengkodean aksara Sunda Baku sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 3-8 kepada
Unicode Consortium. Hingga saat ini, proses penerimaan proposal tersebut masih
berlangsung. Seandainya proposal ini diterima, aksara Sunda akan menjadi bagian
dari standar internasional tersebut di samping beberapa aksara nasional seperti aksara
Bugis, Batak, Jawa, serta Bali.
5 http://www.evertype.org
7
Tabel 3-8 Proposal Aksara Sunda dalam Unicode6
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
8A
8B
8C
8D
8E
8F
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
9A
9B
9C
9D
9E
9F
A0
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
AA
AB
AC
AD
AE
AF
B0
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
BA
BB
BC
BD
BE
BF
SUNDANESE SIGN PANYECEK (anusvara)
SUNDANESE SIGN PANGLAYAR (final r)
SUNDANESE SIGN PANGWISAD (visarga)
SUNDANESE LETTER A
SUNDANESE LETTER I
SUNDANESE LETTER U
SUNDANESE LETTER AE (e-grave)
SUNDANESE LETTER O
SUNDANESE LETTER E
SUNDANESE LETTER EU
SUNDANESE LETTER KA
SUNDANESE LETTER QA
SUNDANESE LETTER GA
SUNDANESE LETTER NGA
SUNDANESE LETTER CA
SUNDANESE LETTER JA
SUNDANESE LETTER ZA
SUNDANESE LETTER NYA
SUNDANESE LETTER TA
SUNDANESE LETTER DA
SUNDANESE LETTER NA
SUNDANESE LETTER PA
SUNDANESE LETTER FA
SUNDANESE LETTER VA
SUNDANESE LETTER BA
SUNDANESE LETTER MA
SUNDANESE LETTER YA
SUNDANESE LETTER RA
SUNDANESE LETTER LA
SUNDANESE LETTER WA
SUNDANESE LETTER SA
SUNDANESE LETTER XA
SUNDANESE LETTER HA
SUNDANESE VOWEL SIGN PAMINGKAL (subjoined ya)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANYAKRA (subjoined ra)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANYIKU (subjoined la)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANGHULU (i)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANYUKU (u)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANAELAENG (ae)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANOLONG (o)
SUNDANESE VOWEL SIGN PAMEPET (e)
SUNDANESE VOWEL SIGN PANEULEUNG (eu)
SUNDANESE VOWEL SIGN PAMAAEH (virama)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
SUNDANESE DIGIT ZERO
SUNDANESE DIGIT ONE
SUNDANESE DIGIT TWO
SUNDANESE DIGIT THREE
SUNDANESE DIGIT FOUR
SUNDANESE DIGIT FIVE
SUNDANESE DIGIT SIX
SUNDANESE DIGIT SEVEN
SUNDANESE DIGIT EIGHT
SUNDANESE DIGIT NINE
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
(This position shall not be used)
6 Sumber: http://www.evertype.org
8
4 Penjejakan Citra Aksara Sunda
Penjejakan citra aksara Sunda merupakan proses untuk menyimpan bentuk-bentuk
dasar setiap aksara Sunda ke dalam bentuk kurvatorial aksara pada sistem komputer.
Hasilnya adalah satu file data kumpulan citra aksara Sunda yang dapat digunakan
ulang untuk keperluan tampilan di layar monitor maupun pencetakan.
Masing-masing citra aksara Sunda yang telah dibuat dapat digunakan baik dalam
pemetaan ISO-8859-1 maupun Unicode yang ditulis pada bagian 3.1 dan 3.3
sebelumnya.
4.1 Definisi Geometris
Gambar 4-1 Geometri Huruf: da (kiri), pamepet (tengah), de (kanan)
Dua atribut penting dalam setiap huruf adalah lebar (w) dan posisinya (l). Atribut ini
akan digunakan pada saat komputer 'menggambar' lebih dari satu huruf pada layar
monitor maupun pencetak. Contohnya, aksara da memiliki l positif dan w positif,
sedangkan pamepet memiliki l negatif dan w nol. Pada saat da dan pamepet diketik
berurut membentuk suku kata (silaba) de:
· da ditempatkan pada posisi lda
· pamepet ditempatkan pada posisi wda + le
· huruf selanjutnya setelah pamepet akan ditempatkan pada posisi wda + le +we
4.2 Teknik Penjejakan
Terdapat dua teknik penjejakan: penjejakan manual dan penjejakan otomatis (autotrace)
Penjejakan manual adalah proses pengambilan data bentuk huruf langsung dengan
menggunakan tangan secara manual. Penjejakan dilakukan dalam software yang dapat
lda wda le lda wda
le
9
menghasilkan gambar berbasis vektor seperti: CorelDraw, Sodipodi7, maupun
langsung dilakukan dalam software pembuat font seperti FontForge8. Penjejakan
manual dapat dibantu oleh citra hasil pemindaian, yaitu penjejakan dilakukan tepat di
atas citra hasil pemindaian tersebut.
Gambar 4-2 Penjejakan manual (atas), hasil penjejakan manual (kiri bawah), dan hasil
penjejakan otomatis (kanan bawah)
Penjejakan otomatis adalah proses pengambilan data bentuk huruf dengan
menggunakan program penjejak9. Dengan penjejakan otomatis, data bentuk huruf
akan lebih cepat didapatkan akan tetapi terkadang data yang diberikan kurang akurat.
4.3 Hasil Penjejakan Citra Aksara Sunda
Saat ini, hasil penjejakan contoh-contoh huruf dari buku Rancangan Pembakuan Aksara
Sunda10 terkumpul dalam file Ngalagena.ttf11. Sementara ini, huruf-huruf tersebut
disimpan dalam wilayah ISO-8851-1 sebagaimana dijelaskan pada bagian 3.1.
7 http://www.sodipodi.org
8 http://fontforge.sf.net
9 Penulis menggunakan potrace: http://potrace.sf.net
10 Lihat footnote 1
10
5 Transliterasi Otomatis Aksara Latin ke dalam Aksara
Sunda
Ini bisa dikatakan sebuah proyek tambahan mengingat banyak Urang Sunda yang
masih terbiasa menulis naskah dalam aksara Latin dan tidak terbiasa menulis dalam
aksara Sunda karena memang sebelumnya tidak mendapatkan pendidikan yang
cukup akan aksara Sunda. Bagi mereka, penulisan dalam aksara Sunda tidaklah
sesederhana menulis dalam aksara Latin. Oleh karena itulah penulis menilai bahwa
suatu alat transliterasi otomatis dari naskah berbahasa Sunda yang ditulis dalam
aksara Latin ke dalam naskah berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Sunda akan
sangat bermanfaat.
Saat ini, implementasi awal transliterator dibuat berbasis web12 dengan pemetaan ke
dalam aksara Latin ISO-8859-1. Mengambil contoh pada Tabel 3-7, transliterator
tersebut akan mentransliterasikan
aksara sunda ngalagena
Ak;sr sun;d Glgen
serta
ieu seratan panglayar katresna budaya
IÊ sertn; pNlyQ ktRes;n budy
secara otomatis.
11 Dapat diunduh dari: http://lssitb.f2o.org/ngalagena
12 Program transliterasi online di: http://lssitb.f2o.org/ngalagena
11
6 Penutup
Demikianlah sekilas gambaran aktivitas yang dilakukan dalam proses awal
komputerisasi aksara Sunda. Penulis berkesimpulan bahwa hal yang diinginkan pada
poin-8 pada bagian 1 (Pendahuluan) akan dapat terpenuhi. Beberapa aktivitas lain
yang dapat dilakukan adalah:
· Menindaklanjuti proses standardisasi aksara Sunda ke dalam Unicode,
· membuat komponen papan tombol aksara Sunda untuk berbagai sistem operasi
seperti Windows13, UNIX/Linux14, maupun Apple/Mac15 berdasarkan layout yang
didefinisikan pada bagian 2,
· membuat file kumpulan aksara Sunda dengan gaya penulisan yang berbeda, dan
· melakukan evaluasi terhadap sistem-sistem yang telah diimplementasikan.
7 Ucapan Terima Kasih
Terima kasih penulis sampaikan kepada segenap warga Komunitas Urang Sunda di
Internet (Kusnet, http://groups.yahoo.com/group/urangsunda) yang telah memberikan
informasi tentang keberadaan aksara Sunda ini.
Munich, 15 Juni 2005
13 Microsoft Keyboard Layout Creator: http://www.microsoft.com/globaldev/tools/msklc.mspx
14 An Unreliable Guide to XKB Configuration: http://www.charvolant.org/~doug/xkb/
15 http://www.apple.com
0 comment:
Posting Komentar