Kau Tau?...

Kau tahu apa yang menyenangkan? Saat perempuan-perempuan berpikir aku pernah mencintai mereka. Dan tebak apa yang menyakitkan? Mencintaimu.

Hai Aku...

Hai orang yang gagal jatuh cinta, sedang apa kau? Ah, senyummu! Kukenal senyum palsu itu! Aku juga pernah melakukannya saat bersamamu.

Hanya Kamu

Aku sayang kamu sejak lama, tapi kini aku punya mata yang baru. Mata yang tertutup bagi segala keindahan perempuan yang bukan kamu.

Beda Cerita

Beda ceritanya, antara kamu sudah mengisi hati seseorang atau kamu hanya sedang membuat seseorang sibuk hingga tak sempat menengok hatinya.

Bangga Menjadi Diri Sendiri

Kamu harus bangga bahwa kamu adalah kamu. Sebab mungkin tidak mudah bagi orang lain bila menjadi kamu. :)

Jumat, 18 Januari 2013

Untuk Negeri Ini

Satu thread yang masih hangat di siang hari ini adalah mengenai Banjir Dahsyat yang melumpuhkan Ibukota minggu ini. Ada beberapa hal yang muncul di benak, misalnya mengenai Dua Korban yang terjebak di Basement UOB.

Mengapa begitu sulitnya mencari 2 orang korban? Pernahkah anda menonton Film Action Barat dimana dengan mudahnya mengambil mayat maupun orang hidup yang terjebak disuatu puing atau didasar lautan? Disana ada sebuah benda yang bisa mendeteksi Panas suhu tubuh manusia, dan bisa dengan cepat mengetahui Objek Hidup di sebuah Tempat. Tak perlu lama kan? Penyelam dapat cepat mengetahui posisi Korban. Lalu bagaimana di kasus kemarin? sampai berhari-hari dan salah seorang korban meninggal. Apa yang salah?

Apa begitu sulitnya memiliki teknologi semacam itu? ada lagi?
Mengenai kasus Pencurian hasil bumi di Lautan Indonesia, Petugas sampai kesulitan mencari pelaku kejahatan. Apa yang kurang? apa yang perlu ditambahkan? Tekonologi kan?
Apabila dalam sebuah Pos Penjagaan di sebuah Lautan yang marak da rawan terjadi kasus pencurian Hasil Bumi terdapat sebuah Helikopter saja itu akan sangat memudahkan petugas.  
Tak berbeda dengan kasus ilegal loging yang selalu terjadi di belahan hutan Nusantara. Perlu adanya pengawasan yang cukup untuk memantau Seluruh Hutan di Indonesia.

Dan lagi lagi, apa yang diperlukan? Teknologi yang sangat Luar Biasa dibutuhkan untuk Negeri ini. Dan siapa yang akan mendukungnya? Kita kan? Putra-putri bangsa yang sudah berkecimpung luas di dunia Teknologi.

Lets see my idea...

Apa Indonesia punya satelit? Atau sedikit saja Kamera Raksasa di Luar Angkasa yang dapat Melihat secara jeli dan langsung Seluk beluk Sabang sampai Merauke, Lautan, Hutan, Kota dll.
Dengan regional Indonesia yang dibagi kedalam 3 Zona Waktu, sedikitnya kita perlu 3 Satelit besar dan Luar Biasa Canggih di atmosfer kita. Memantau wilayah barat, tengah dan timur.
Dengan Kamera luar biasa di satelit tersebut, kita dapat memantau seluruh Lautan, Hutan Belantara di Nusantara. Kejahatan berupa Ilegal Loging, Pencurian ikan ataupun Bencana-Bencana alam yang tidak dapat dirasakan secara jelas akan terdeteksi dan terrekam. Bagaimana? Maaf apabila saya kurang detail menjelaskan hal ini.

Alutsista Indonesia perlu dibenahi dan diperbaiki. Dengan kekayaan SDA dan SDM Indonesia sepertinya kita mampu memiliki Pabrik Otomotif sendiri, Pesawat, Kapal dll. 
Ya awalu tidak sekarang, sepertinya mampu setahun atau dua tahun kedepan.

Apa mungkin ide ini dapat tersampaikan ke Pemerintah? saya akan usahakan! Terleih saya prihatin dengan kondisi negeri ini. Pemerintah yang korup! Pertahanan Negara yang lemah! Moral Bangsa yang sudah hancur! Apalagi?

Bismillah

Pagi Sayang!

Pagi hari ini Sabtu 19 januari 2013, pagi yang manis baru saja terlewatkan di kediaman Pamanku di Blok I Dukuh Zamrud Bekasi Timur. Tepat pukul 01.00 pagi ini aku menginjakkan kaki di sini, hawa dingin seperti biasanya segera menyapa. Aku yang sedari tadi terjerat hawa kantuk segera berlari mencari tempat tidur, namun aku tak lupa untuk Mendirikan Shalat Isya Terlebih dahulu. Beberapa menit bersembahyang Isya ternyata menghapuskan rasa kantukku. Aku yang sedari tadi mencari kasur malah beralih mencari Laptop dan bermain game seperti malam biasanya.
Aku tak bisa tidur semalaman, hanya memikirkan beberapa hal. Tangan dan mata mungkin fokus bermain game, namun fikiranku berlarian entah kemana. Mengenai statusku kini sebagai Mahasiswa, entah aku ingin melepaskan itu. Terlebih aku memiliki sebuah cita-cita yang besar untuk Negeri Ini. Apa itu? Aku akan jelaskan nanti.
Beberapa kata aku tuliskan malam itu dalam sebuah notepad, namun aku hanya sempat bermain game selama 2 jam dan tersusul waktu Shalat Subuh.


---

Pagi hari aku terbangun pukul 05,50, disini masih gelap. Tak seperti pagi biasanya di kampungku. Aku meraih sebutir HP samsungku dan memanggil seseorang, seseorang yang ingin kutemui hari ini, ya my Beb. Beberapa menit berlalu, aku masih terdiam menikmati udara pagi ini sambil duduk disebuah kursi goyang di halaman rumah. Beberapa saat kemudian terdengar suara langkah berlari, perlahan terlihat wajah seorang wanita cantik mengenakan jilbab biru cerah, baju putih panjang dan rok biru panjang terusai menutupi kaki. Dia, dia malaikat cantik bersayap biru sedikit berlari kearahku dengan background langit biru yang masih tersingkap wajah malam.

"Hey pagi sayang!" Sapa wanita itu dengan riang. Dia semakin mendekati kursi goyangku dan duduk di sebelahku.

"Hey pagi, kamu siapa?" Dengan wajah penuh dosa dan pura-pura tak kenal.

"Ih dasar kamu eeq!" Dia mencubit mesra dengan simpul merah muncul di pipi putihnya.

"Haha, gitu aja cemberut say" Candaku padanya
"eh kamu gemukan, makan apa aja? Baru aja ditinggal 6bulan"

"Hehe kmaren libur lama trus ditinggal berdua sama bibi, jadi ya banyak makan sih. Cape juga ngurus rumah ternyata"

"Iyalah, Ngurus rumah ya ibaratnya ngurus akherat. Kalo rapih ya jadi surga, kalo berantakan bisa jadi neraka."

"Masa sih? Hmm, jadi pengen buru-buru ngerasain jadi Ibu Rumah Tangga"

"Pengen emang? Kenapa?"

"Ya intinya jadi Ibu gitu, Hmm Tapi perjalanan masih panjang nih va"

"Yups.. Masih sangat panjang. Eh mana nih kok ga ada minuman"

"Baru aja mau bikinin minuman, yaudah aku kedalem dulu yah"

""iya say"

---- TBC, soon edited