Kau Tau?...

Kau tahu apa yang menyenangkan? Saat perempuan-perempuan berpikir aku pernah mencintai mereka. Dan tebak apa yang menyakitkan? Mencintaimu.

Hai Aku...

Hai orang yang gagal jatuh cinta, sedang apa kau? Ah, senyummu! Kukenal senyum palsu itu! Aku juga pernah melakukannya saat bersamamu.

Hanya Kamu

Aku sayang kamu sejak lama, tapi kini aku punya mata yang baru. Mata yang tertutup bagi segala keindahan perempuan yang bukan kamu.

Beda Cerita

Beda ceritanya, antara kamu sudah mengisi hati seseorang atau kamu hanya sedang membuat seseorang sibuk hingga tak sempat menengok hatinya.

Bangga Menjadi Diri Sendiri

Kamu harus bangga bahwa kamu adalah kamu. Sebab mungkin tidak mudah bagi orang lain bila menjadi kamu. :)

Kamis, 18 April 2013

Seneng apa galau?


Coba pahami kalimat dibawah :D


"Berlari kearahmu, duduk di pangkuanmu, bersandar di dadamu, bahagia dalam pelukanmu, seketika itu aku mati dalam dekapanmu."

Apa yang anda tangkap dari kalimat diatas? Mengertikah maksudnya apa? Jika anda seorang pujangga, harusnya anda tau...

Salah!

Dan sore tadi aku merasa begitu hidup. Disatu sisi sebagai ksatria, berjuang demi cintanya, senang susah ditempuh tanpa lelah. Namun di sisi lain aku sebagai pengecut, pria yang kecut. Memanglah berdiri diatas kebohongan selalu membuatku tak tenang dan sayangnya penyesalan tak lagi bisa dibuang. Aku yang harus menanggungnya sendiri bersama penderitaan.. Ahhh


Berjalan dengan lenggang diatas rasa ketakutan. Memanggul kebohongan sebagai modal perjuangan. Membawa penderitaan sebagai bekal harian. Sayang, sayang, sayangnya keterlaluan...


Jadi hanya karena rasa takut? memendam rasa malu hingga akut? Cuman sebuah asa yang membuatmu kalut! hatimu seperti diparut, dan itu takkan membuat satu-orangpun salut. Dengarlah, bagiku itu semua tak patut. Kau yang membuatmu sendiri carut-marut. hingga melangkahpun tak secepat curut... Lalu apalagi yang bisa kau perbaut (perbuat)... Dasar Pengecut! (nah ini pas)


Aku mengungkapkanya semudah merangkai syair dan aku membuktikannya sesulit merubah takdir...

Sulit...

Aku mengungkapkanya semudah merangkai syair dan aku membuktikannya sesulit merubah takdir...

Begitu mudah mengungkapkan sebuah perasaan. Dengan sedikit alunan lagu dan lantunan syair berbait-bait, itu akan terdengar indah dan meyankinkan. Denagn Mudahnya hati luluh dan terbuai seakan itu adalah kata-kata yang tumbul dari hati seseorang. Nyatanya? Itu bisa saja sebuah tipuan kan?

Lalu bagaimanakan dengan pembuktian akan sebuah perasaan. Mudahkah? Nggak kan?
Bagaimana mungkin aku bisa mengatakan bahwa aku mencintaimu, bahwa aku menyayangimu hanya di mulut saja. Sedangkah kau dengan mudahnya tertarik kelain hati, mengagumi seseorang yang lain tanpa menghiraukan perasaan orang yang mengagumimu dan harusnya kau kagumi.

Berjuang memikul tanggung jawab yang pedih, mencintai seseorang? Bisakah ada perasaan mencintai orang karena paksaan? Ya ada, seperti aku... Dan itu sulit, sulit...