Aku ingin sembunyi dibalik dadamu yang mulai membiru karena rindu.
Atau dibalik sehelai rambut di keningmu yang membujur hingga ke alis yang tak bergeming ketika aku tiup. Melekat dikulit bercampur adonan maskara dan peluh yang enggan jatuh.
Aku ingin sembunyi dibalik anting kecilmu, yang berayun bebas menyentuh lehermu, membelainya tanpa rasa geli, tanpa permisi.
Atau dibalik kaus kaki putih setinggi mata kakimu, yang menyembunyikan bekas luka terkilir saat kau panjat punggungku jum'at kemarin.
Aku ingin sembunyi, dari kamu. Bisa? Dimana?
Atau dibalik sehelai rambut di keningmu yang membujur hingga ke alis yang tak bergeming ketika aku tiup. Melekat dikulit bercampur adonan maskara dan peluh yang enggan jatuh.
Aku ingin sembunyi dibalik anting kecilmu, yang berayun bebas menyentuh lehermu, membelainya tanpa rasa geli, tanpa permisi.
Atau dibalik kaus kaki putih setinggi mata kakimu, yang menyembunyikan bekas luka terkilir saat kau panjat punggungku jum'at kemarin.
Aku ingin sembunyi, dari kamu. Bisa? Dimana?