Kau Tau?...

Kau tahu apa yang menyenangkan? Saat perempuan-perempuan berpikir aku pernah mencintai mereka. Dan tebak apa yang menyakitkan? Mencintaimu.

Hai Aku...

Hai orang yang gagal jatuh cinta, sedang apa kau? Ah, senyummu! Kukenal senyum palsu itu! Aku juga pernah melakukannya saat bersamamu.

Hanya Kamu

Aku sayang kamu sejak lama, tapi kini aku punya mata yang baru. Mata yang tertutup bagi segala keindahan perempuan yang bukan kamu.

Beda Cerita

Beda ceritanya, antara kamu sudah mengisi hati seseorang atau kamu hanya sedang membuat seseorang sibuk hingga tak sempat menengok hatinya.

Bangga Menjadi Diri Sendiri

Kamu harus bangga bahwa kamu adalah kamu. Sebab mungkin tidak mudah bagi orang lain bila menjadi kamu. :)

Sabtu, 24 Oktober 2015

The Oral Cigarettes - Kantan'nakoto Romaji Lyrics

Jarang-jarang ngepost lirik lagu. Cuman karena enak banget plus liriknya belum nongol di minilyrics.. Post aja.. Yang suka lagunya mungkin bisa komen...Haha


Kantan'nakoto 




do ̄ dai? Achira kochira ni uma reta tansaibō ningen no okoshita 
sōdaina jinrui hametsu e no i-po imadani kidzuke tenaiga 
do ̄ dai? 
Mazuwa era-sō ni kyūshutsu sengen shite miyou kashira? 
Do ̄ dai? 
Do ̄ dai? 
Do ̄ dai? 
Do ̄ dai? 
Do ̄ dai? 
`U zatta i.' 

Migite agerunara sono-te ni sekinin ga yadoru to omoe 
ryōte agerunara utsumuite zettai fukujū kakugo wa aru ka? 
Do ̄ dai? Kore ga shinu mae ni inochi o kou ningen no sugata ka? 
Do ̄ dai?
Do ̄ dai? 
Do ̄ dai? Ittai dō natchatta nda? 

A~a, son'na kantan ni iu na 
ushinau koto ni miren o tarashite 
a~a, son'na kantan ni iu na 
ima-me no mae wa jisatsu no shigan-sha 
a~a, son'na kantan ni iu na 
are mo kore motte totchirakashite 
a~a, son'na kantan ni iu na a~a~a~a~a~aw 

do ̄ dai? 
Jibun igai no ningen botan itsu de kesetara natte 
yōdai wa ima dōdesu ka? 
Anmari yoroshiku miemasenga so ̄ ka! 
Mazuwa era-sō ni mite minu furi shita aitsu o norou kado ̄ dai? 
Do ̄ dai? 
Do ̄ dai? 
Ittai dō natte shimatta 

a~a, son'na kantan ni iu na
mawari ni kidzuka renai yō ni shite 
a~a, son'na kantan ni iu na 
zujō ni mētā wakka o mae ni 
a~a, son'na kantan ni iu na 
ite mo tatte mo i rarenaku natte 
a~a, son'na kantan ni iu na .. son'na kantan ni iu na ..

sō ima mo mata kanjiru no mada 
hikari ga sukoshi miete kitatte 
me o tsubutte omoidasu no wa 
hitori mo inai hitori mo naikara sa 

shinitai kietai kawaritai kaeritai nakitai u zatta i tasukete tasukete tasukete tasukete

a~a, son'na kantan ni iu na
ushinau koto ni miren o tarashite 
a~a, son'na kantan ni iu na
ima-me no mae wa jisatsu no shigan-sha 
a~a, son'na kantan ni iu na 
are mo kore motte totchirakashite 
a~a, son'na kantan ni iu na .. son'na kantan ni iu na ..

a~a, son'na kantan ni iu na 
tattaratattattaratta 
a~a, son'na kantan ni iu na
moshimo mata umarekawareru to shite 
a~a, son'na kantan ni iu na 
shiranai tarinai dō demo ī ya 
a~a, son'na kantan ni iu na .. son'na kantan ni iu na..

Jumat, 23 Oktober 2015

NYERItain mantan #Part 8

Hanya berselang satu hari dari jadwal release cerita ke 5, kali ini aku berniat memposting cerita lagi. Namun bukan cerita ke-6, tapi loncat ke cerita ke-8 bercerita tentang seseorang yang semalam baru saja kupaksa hadir dalam mimpi. Mungkin akan ada getir jika aku melewati 2 kisah penting yang terjadi di hidupku. Tapi mungkin tak apa, pasti ada waktu di suatu hari nanti aku bisa bercerita tentang semua wanita yang namanya pernah aku ukir di dinding hati. 

Kisah ini berkisar sekitar tiga bulan setelah aku dan Gina berpisah. Tentu sebelum itu terjadi, aku terlebih dahulu terjerumus pada kisah melankolis dengan Mantan ke 6 dan 7. Hanya saja karena berlangsung tak lama mungkin akan terdengar teramat membosankan bila keduanya aku ceritakan sekarang. 'The 8' ini bercerita tentang anak game, namanya Annisa. Panggilannya si pesek. Dia tinggal di Samarinda, Kalimantan timur. Usianya lebih muda dariku sehingga dia memanggilku 'kaka'.

Musim semi di awal Desember

Angin sore di sebuah sabtu saat itu berhembus cukup kencang. Debu dan daun dengan asyik terbang kesana kemari seolah mereka sedang bermain kejar-kejaran. Seekor kucing tertunduk lesu di pinggiran post satpam yang kufikir dia sedang menunggu seseorang. Sedang aku duduk di samping si Kucing melakukan hal yang sama.

Waktu menunjukkan pukul 16.22. Hampir setengah jam berlalu setelah bel pulang sekolah dibunyikan. Dan aku masih menambah hitungan waktu yang bisa ku sia-siakan untuk menunggu seseorang. Seseorang yang tak yakin kepada siapa hatinya berlabuh. Tentunya disana, aku sedang menjadi salah satu dermaga yang berharap menjadi tempatnya mengikatkan jangkar. Dia Annisa. Si Pesek.

AH udahlah, lu pasti udah nebak kalo gw bakal jadi korban PHP. Jadi males gw lanjutin ini cerita -_-
Gw skip kalo gitu ke part 11... See u there.. 

Rabu, 21 Oktober 2015

NYERItain mantan #Part 5

Kapan pertama kali kamu bisa melihat dunia dengan pandangan yang berbeda? Kapan pertama kali kamu menyadari bahwa kamu memiliki pemikiran yang salah tentang sesuatu, bahkan tentang dirimu sendiri. Dan kapan pertama kali kamu mengambil jalan yang salah dan kamu menyadari resikonya, tapi tetap kamu ambil. Begitulah, akan tiba satu masa untuk aku berubah menjadi orang yang dewasa. Dan sayang, sampai detik ini masa itu belum juga tiba. Lalu untuk apa aku menanyakan hal tersebut? Aku menemukan dan melihat saat-saat itu terjadi pada seseorang. Seseorang yang begitu dekat.

Sepertinya terjadi di awal tahun 2010. Tepat ketika aku baru saja 2 bulan menginjakkan kaki di kursi kelas X Sekolah Menengah Atas. Mungkin cerita ini akan terasa sama membosankannya dengan ke-4 cerita sebelumnya. Masih tentang kesialan menjalani kisah asmara.

Namanya Gina. Dia adalah teman satu ekskul, tepatnya klub yang berhubungan erat dengan angka dan kata, matematika. Dan satu-satunya alasan aku masuk ke klub tersebut adalah Gina. Iya, sudah terlalu banyak aktifitas lain yang menghabiskan waktu diluar jam pelajaran. 

Pertemuanku dengan Gina dimulai sebelum aku menjadi Siswa Menengah Atas. Tepatnya di liburan panjang pasca kelulusan SMP. Dan aku menghabiskan waktu untuk berwisata ke sebuah perbukitan yang memiliki objek wisata yang beragam. Dimulai dari kaki pendakian, ada sebuah tempat pemandian dengan terapi ikan Hiu. Ikan Hiu itu bisa menghilangkan kejombloan seseorang. Jadi, ketika ada seorang jomvlo mencemplungkan diri kedalam kolam, tak perlu menghitung waktu lama sampai si jomblo itu hilang dimakan Hiu. 

Di kaki bukit ada objek wisata yang cocok untuk wisata bersama keluarga besar. Dataran luas yang rindang dengan pohon-pohon yang rimbun, rumput hijau bak karpet besar yang menutupi taman. Juga dilengkapi dengan gubuk-gubuk yang bisa digunakan untuk tiduran, makan-makan atau sekedar tempat merenung untuk mereka meratapi kejombloan. Dan yang paling penting, ada wahana seperti banci jumping wkakak, flying fox dan air terjun. Nah, di air terjun tersebut lah aku bertemu dengan Gina yang sedang sama-sama berwisata. 

Pertemuannya terasa seperti rindu, rasanya hambar. Dia duduk di tepian sungai yang air begitu jernih  mengalir dari air terjun yang tingginya 1/120nya Burj Khalifa, bersama seorang lelaki tampan yang sebaya denganya. Sedang aku duduk tak jauh dari mereka, cukup untuk mendengar suara mereka di kisaran 20 desibel. 

Sekilas obrolan mereka terdengar sadis. Mereka bercakap dengan panggilan darling. Cukup mengerikan untuk seumuran anak SMP, meski ada yang lebih buruk. Apa? Panggilan ayah-bunda. Tapi yang sadisnya adalah, obrolan mereka seolah-olah bermuara pada putusnya sebuah hubungan berpacaran. 

Dua sampai tiga menit berlalu, terdengar suara tangisan yang yang terasa berat dari Gadis berambut panjang itu. Rambut gina terurai panjang dan basah namun tak sebasah pipinya. Airmatanya mengalir cukup deras hingga terjatuh dari dagunya lalu ikut terbawa arus sungai. Tangisannya pecah tak terlalu lama sampai dengan tetiba lelaki disampingnya berjanjak pergi.

Aku tak begitu mengerti tentang bagaimana menjadi lelaki yang baik. Namun, dia yang meninggalkan seroang wanita dalam keadaan menangis sudahlah pasti brengsek. Dan karena tak begitu mengerti itulah, aku tak tahu apakah yang harus aku lakukan saat itu. Tetap bermain-main dengan air seolah tak tahu apa yang barusan terjadi. Ataukah bersikap seperti hansaplast, mengahapuskan luka seseorang.

Tetapi muncul sesuatu yang lebih tak aku mengerti. Aku beranjak dari tempatku, berjalan tanpa ku sadari dan singgah di samping wanita yang sedang menangis itu. Kemudian duduk tepat di sampingnya hingga bahukami saling beradu. Dia langsung terkaget, wajahnya menatap ke arahku. Matanya mencari-cari lelaki yang barusan pergi namun mendapati aku yang menatapnya dengan wajah penuh pertanyaan 'kamu kenapa? apa yang barusan terjadi? apa yang bisa kulakukan untuk membuatmu berhenti menangis?'. Responnya tidak biasa, tatapannya seolah mengganggapku bukan orang yang baru dia lihat. Wajahnya tak menunjukkan sedikitpun rasa malu atas tangisannya. Padahal air matanya masih mengalir, pipinya masih basah, mukanya memerah dan sembap. Namun tak sepatah katapun terucap di momen itu. Hingga akhirnya aku yang membuka percakapan diantara kami.

"Biru.." Kataku singkat

"Hah? Apa yang biru? " Dia kembali menolehkan wajahnya kearahku, namun giliran dia yang menunjukkan wajah penuh tanya. Mungkin di benaknya, kenapa tidak ia bertanya kenapa atau setidaknya ia berkata cukup, jangan menangis lagi.

"Tali, di belakang.. " Jawabku dengan nada datar. Entah apa yang ada di fikiranku saat itu, tapi terlintas begitu saja. Dan tentu saja, aku terlalu frontal untuk mengungkapkan kecabulanku pada pertemuan pertama.

"Ehhh.. Haha Basah ya baju aku.. " Dia seketika tertawa, tapi tanganya menghapus sesuatu dari matanya. Dan di sela tawanya itu, aku melepaskan hoodie yang aku pakai lalu mengenakannya pada Gina.

"Sorry yaa.. Aku gatau harus ngomong apa biar gak jatuh lagi itu air mata... " seruku pelan. Aku menghembuskan nafas lebih kencang namun dengan ritme yang pelan. Bermaksud menuntun Gina untuk menggunakan ritme bernafas yang sama.  

"Ayo ke curug.. Kayaknya rame.. " Dia tetiba beranjak dari tempat duduknya. Menggenggam tangaku lalu menyeretku ke arah air terjun.

Kemudian aku dan dia berkenalan, bercerita tentang banyak hal namun tidak tentang kejadian mengerikan tadi. Saling bertukar nama, nomor telepon dan akun facebook. Dan disitulah aku tahu bahwa dia dan aku berniat melanjutkan sekolah di SMA yang sama. Disitu pula kami berjanji, apabila kami berdua bisa masuk ke SMA tersebut, kami akan pacaran.

Kembali ke paragraf tiga...

Singkat cerita kami berpacaran, namun kami berada di kelas yang berbeda. Padahal, ceritanya akan lebih menyenangkan kalau kami berada di satu kelas yang sama. Tentu! Siapa yang pernah bilang memiliki kekasih di satu kelas, satu sekolah atau satu kerjaan yang sama itu membosankan? Bohong!

Hari demi hari kami jalani dengan bahagia. Tentu, memiliki pacar yang perhatian, cantik, baik, pintar sangatlah menyenangkan bagiku. Setidaknya menyenangkan pada bulan-bulan pertama.

Aku memanggil dia 'darling' dan begitupun demikian. Bisa dibilang, dia adalah pacar resmi pertamaku. Tentu, sebelumnya aku hanya terjerat di hubungan tanpa status yang sah. Tidak jauh dari Friendzone dan ojekzone.

Setiap jam istirahat kami selalu pergi ke kantin bersama. Ikut ekskul bersama. Pulangpun bersama, tentu karena rumah kost aku dan dia berada pada satu jalan yang sama. Terkadang dalam satu minggu, dua atau tiga hari aku main ke kostnya setelah pulang sekolah. Tentunya untuk belajar bersama.

Semuanya berawal baik-baik saja, namun tidak sampai semester 3 dimulai. Apa yang terjadi? Kami berada di kelas yang sama, kelas XI IPA 2. Awalnya kufikir, dengan begitu hubungan kami akan lebih baik. Ternyata sebaliknya. Entah teori apa yang berlaku saat itu, hanya saja muncul masalah demi masalah yang memicu keretakan hubungan kami.

Kami mulai bertengkar mengenai hal-hal kecil. Sikap Gina-pun mulai berubah, dari perhatian menjadi cuek, dari sering mandi jadi jarang mandi sampai-sampai aku yang maksa mandiin dia. Sampai di suatu hari, terdengar sebuah berita dari beberapa tetangga tentang kedekatan Gina dengan kaka kelas. Ardian, dia bintang Basket sekolah.

Awalnya kufikir hanyalah berita palsu belaka. Namun tidak sampai dengan tetiba, Gina memberitahuku bahwa dia telah bergabung dengan klub Basket. Mungkin begitu, perasaanku menjadi buta karena terlalu sayang. Sampai tak menyadari apa yang sedang terjadi. Perasaan Gina padaku perlahan memudar. Kami tak lagi bertukar kabar setiap pagi. Kemudian tiba di satu musim hujan di Awal September. Dia meminta hubungan kami berakhir. Dan dia tak mau menjelaskan alasannya. Akupun tentu tak mau mendengar alasannya langsung dari mulut Gina.

Yang ada di benakku saat itu. Mungkin tak seharusnya kami bertemu. Tak seharusnya aku mengalami luka cinta menyesakkan ini. Dan sialnya lagi, kami masih berada di semester tiga. Tentunya masih ada setengah semester lagi aku menjalani hari-hari berada di kelas yang sama dengan mantan pacar.

Aku bahkan tak mampu mengingat dimana aku dan gina memutuskan untuk berpisah. Hari apa, atau jam berapa. Yang aku tahu hanyalah Awal september. Kenapa? Karena setelah peristiwa itu, aku mendengarkan 'September Ends' setiap menjelang tidur. Kudengarkan sampai September benar-benar berakhir.

Tapi patut bersyukur, dari luka itulah aku tahu rasanya bangkit. Tentunya, aku bangkit untuk merasakan jatuh yang lain. Yang mungkin lebih sakit, lebih lama, lebih membuat bekas luka yang lebih lebar dan dalam.

Akupun paham mengapa orang yang bilang bahwa memiliki kekasih di satu kelas, satu sekolah atau satu kerjaan yang sama itu membosankan. Mungkin ia relatif, tergantung pada dua hal. Pertama, apabila hubungan itu dapat bertahan setidaknya sampai lulus sekolah, mungkin tak akan jadi membosankan. Tapi  opsi yang kedua, jika hubungan itu berakhir ketika kalian masih berada di tempat yang sama seperti halnya yang terjadi denganku. Bukan hanya bosan, tapi sakit. 

-Mudzavv

Senin, 19 Oktober 2015

NYERItain mantan #Part 4

Setelah adegan yang agak kurang mendidik di postingan ke-3. Tibalah aku di satu masa dimana aku diharuskan menjadi orang yang lebih baik. Ceileh bahasanya make 'aku'. Jadi dikarenakan pada siang hari tadi ada sebuah complain dari beberapa reader mengenai bahasa yang kurang 'merenah' di postingan pertama, maka aku akan mencoba menggunakan bahasa aku-kamu pada postingan kali ini. Jadi apakah gw sanggup? Tuh kan gagal.


Ceritanya terjadi di pertengahan tahun 2010, tepat di semester terakhir pada masa pembelajaran Siswa Menengah Pertama. Di masa-masa itu, tentunya aku diharuskan untuk fokus pada sebuah event yang sangat sakral. UN (Uduk Nasi) Tapi sayangnya, aku malah mendapatkan banyak sekali cobaan. Dimulai dari Game Online, Gebetan Online, dan Mantan Online. Tapi yang paling sulit adalah adanya seorang gadis pindahan dalam satu kelas. Namanya Ayu. Ayu Ratna Azalia Nabilah. Anjiiir Ngidol lu nov.

Usianya tidak beda jauh denganku. Dia 14 tahun sedang aku 14. Sama aja kampret! Hubungan kami pada awalnya bisa disebut sebatas teman, biasa-biasa saja. Namun karena aku menjabat sebagai ketua kelas dan kelas kami sepakat untuk memposisikan dia sebagai sekretaris, hubungan kami menjadi semakin dekat. Dari sebatas teman menjadi TTM (Teman Tapi Menyusui

Dua sampai tiga minggu berlalu. Muncul-lah sebuah pertanyaan dari bibir ayu. Bentar, aku sepertinya melupakan bagian yang penting dari kisah ini. Oia, perawakan Ayu. Dia memiliki tinggi yang sama denganku. Bibirnya merah merona sekalipun tak mengenakan gincu. Matanya bulat warnanya kecoklatan.Kulitnya putih. Rambutnya sebahu. Apa yang paling kuingat dari dia adalah cara bicaranya, entah mungkin sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.

Sepertinya misalnya ketika dia mengatakan 'eh' pada dialog "eh, kamu udah ngerjain Tugas Matematika?" Mendengarnya seperti ada yang berdebar-debar di dada. 

Kembali pada topik sebelumnya di paragraf ke-5, muncul sebuah pertanyaan dari Ayu. Padahal sebelumnya kami belum pernah masuk dalam percakapan ini. Biasanya hanya membahas tentang agenda kelas, tugas-tugas yang menumpuk atau saling sharing rencana di masa depan. Dan disaat itu, dia yang memulai menanyakan tentang pacar mempacari.

"Em, Nov. Kamu kok ngga punya pacar?" Tanya ayu sambil mengerjakan tugas MTK. Sebelumnya memang belum ada topik untuk ngobrol. Tentu karena sedang membahas rumus-rumus, tapi aku tak menyangka bahwa tiba-tiba dia menanyakan hal tersebut.

"Ngga, emang aneh kalo ngga punya?" Jawabku dengan singkat.

Matanya tetiba melarikan diri dari buku atau pandanganku, dia memandang keluar jendela. Tepat ke lebatnya daun mangga yang sedang berbuah. 

"Ngga, aku pernah punya pacar. Dia brengsek" Jeda lebih dari 10 detik, dia melanjutkan percakapannya. Dan ternyata itu lebih mengagetkanku. Sejak pertama kali bertemu, aku tak pernah melihat wajahnya menampakkan mimik sedih atau kecewa. Seringkali tentang kegembiraan, mimik marah karena tugas, atau malu karena di taksir oleh ketua OSIS. Tapi tidak seperti wajahnya yang kulihat saat itu.

Saat itu aku berfikir, apakah ada sikapku yang membuatnya bertanya sehingga memunculkan pernyataan yang sangat krusial. Aku bahkan tidak menanyakan dan belum ada niat untuk menanyakan siapa lelaki yang dia suka. Tapi tentu, aku menyadari bahwa perasaan wanita memang sulit untuk di tebak. Dan apa yang ada dalam benakku saat itu adalah bertanya kenapa.

---- Lima persekian detik sebelum mulutku melontarkan pertanyaan 'kenapa', tetiba sesuatu muncul pertanyaan lagi di fikiranku yang ditujukkan untukku sendiri. Apa pertanyaan yang ia butuhkan saat ini?
Mungkin terlihat dibuat buat, tapi sungguh. Dalam detik-detik yang sangat sempit itu, terjadi banyak perdebatan hebat dibenak. Puluhan pertanyaan dengan beragam jawaban tentang kenapa dia bisa dengan tiba-tiba murung. Jawaban tentang se-brengsek apa bekas pacarnya itu. Termasuk jawaban tentang apa yang lebih baik aku lakukan di momen tersebut. Sialnya dari puluhan jawaban itu, muncul satu yang tak akan bisa dijelaskan dengan akal sehat. 

Apa?

Dengan tak aku sadari, tanganku meraih pundaknya. Lalu mendekatkan kepalanya di bahuku. Sedang mulutku tak berkata satu kalimatpun. 

Hembusan nafasnya dengan jelas bisa aku rasakan di dada. Hangat tangannya, wangi shampo rejoice di rambutnya, parfum violet di seragamnya, tak bisa aku lupakan sampai sekarang. Isak tangisnya mulai pecah.
Aku memeluknya lebih erat, hingga erat hingga dia kehilangan nafasnya. Kemudian dia mati.  

"Jangan takut Yu, aku ada disini" Akhirnya muncul kalimat yang bisa aku ucapkan. Dan entah harus bersyukur atau tidak, dia melepaskan pelukanku. Kedua bola matanya yang masih basah dengan air matanya mencoba mencari-cari wajahku.

"Nov, kamu mau bantuin aku?" seru Ayu dengan nada parau. Suaranya terdengar berat di tenggorokannya. Telingaku nyaris tak mampu menangkap apa maksud perkataannya. Namun gerakan bibir tipisnya menyampaikannya langsung ke otak-ku.


"Maksudnya apa Yu? Kalo bisa ya aku bantuin" Aku menanyakan kembali maksud permintaan Ayu untuk aku bantu dengan tanpa menerka-nerka maksudnya.

Seketika itu Ayu mengambil tanganku dari bahunya, kemudian mengarahkannya tepat di dadanya. Aku tersentak, tubuhku gemetaran dan tak bisa aku gerakkan. Aku ingin bertanya kembali 'apa maksudmu yu? ada apa dengan semua ini?'

"Hapusin bekas dia nov... Semuanya.. Aku ngga ingin bawa beban ini terlalu lama.." Permintaannya membuncah bersama dengan dua tiga bulir airmata yang jatuh dari pipinya. Aku hanya menatap kaku pada wajah sedihnya. Lidahku tak mampu berkata apa-apa. Tanganku masih menetap di dadanya.

Namun tetiba pandangan dan kesadaranku dibawa kabur oleh aku yang lain. Apa yang kulihat hanyalah gelap, namun semakin hangat. Aku tak lagi merasakan gemetar hebat di tubuhku. Aku tak dapat mengingat apa yang terjadi waktu itu. Yang kutahu hanyalah, aku terbangun di ruangan kelas di tengah malam. Terbangun tapi tak sendirian.  

Minggu, 18 Oktober 2015

NYERItain mantan #Part 3

Helium Lithium Natrium Magnesium Dicium.
Dibagian ke-3 ini mungkin bisa jadi bagian paling porno dalam kisah per-mantan-an gw. Iya, disini terjadi aksi cium-mencium. Siapa sama siapa? Jangan dulu penasaran.

Cerita ini dimulai pada satu musim panas di bulan Januari abad ke 21. Loh kok ada musim panas? Kemarau bos.
Saat itu, gw sedang duduk di bangku kelas VIII. Saat itu pula, gw sedang masuk di salah satu fase kehidupan tingkat ke 4. 

Note!
Fase Kehidupan Manusia adalah :
1. Balita
2. Anak-anak
3. Remaja
4. Alay
5. Dewasa
6. Tua

Yah begitulah. Tahun tersebut adalah tahun dimana lagi booming-boomingnya social media Facebook. Dan bahasa gw saat itu sudah menggunakan algortima tingkat menengah. Dimana 'a' jadi '4' dan 'i' jadi 'y'. Semisal lo mau nanya sama gebetan lo.
'Lagi ngapain manis? Nanti malem jalan yuk!'
dan gw akan ngetik
'Gy paen m4nys? Ty m4lm j4ln yuk!
Pastinya lu juga pernah ngalamin kejadian aib kayak gini. Entah sedikit kurang alay atau jauh lebih alay dari gw waktu itu.

Sedangkan cewek yang gw suka adalah gadis basket dari SMP sebelah. Padahal gw maen bola bekles aja gak becus, malah sok-sok an suka sama cewek sporty.

Tapi iya, namanya Rani. Dia jadi ratu di anak-anak basket satu rayon. Udah pinter olahraga, cantik, pinter di akademik juga, tapi agak jutek. Dan disana, gw juga jadi salah satu pemuja si Rani ini. Jadi jangan heran, kalo lagi ada event Olahraga gw ikutan, iya cuman ikutan nonton aja.

Sayangnya muncul sebuah momen dimana gw jadi kenal sama dia. Ceritanya setelah permainan basket usai, dia gak pulang bareng temen-temenya. Entah mau dijemput sama bokapnya atau cowoknya. Dan gw waktu itu emang ngga pulang cepet, terlebih masih asik maen gadget sama beberapa temen gw.

Sampai waktu menunjukkan pukul 17.45, diamasih duduk di kursi sebelah lapangan, depan ruangan guru. Sendirian sambil memainkan gadgetnya. Dengan tetiba salah satu temen gw yang kampret nyerocos ke telinga gw. 'nov, lu ga samperin si rani? Kasian sendirian... Nunggu lu anterin kali'

'Manada nunggu gw anterin, dia kenal gw juga kagak' timpal gw dengan hati ngarep bisa nganterin.

'Samperin aja coy.. Kenalan doang.. Kalo dapet nopenya, kasih gw. Wkakaka' seru si Andi

Karena emang gw lagi agak-agak brengsek. Akhirnya gw putusin buat nyamperin si Rani. Kebetulan disana ada 3 kursi berjejer. Dan rani duduk di kursi paling kiri.

'Hey.. Belum pulang ran?' sapa gw dari kedeketan.

'Hey.. Belum nov. Nunggu dijemput ayah' bales dia dengan nada ramah.

'Udah ampir malem, mau jam berapa di...... Ehhhhhhhhhh' Anjir, gw baru nyadar. Padahal belum aja kenalan. Kenapa dia bisa tau nama gw. Gw linglung nyari papan nama di baju gw, padahal make kaos oblong.

'Kenapa?' dia motong kalimat gw pas gw teriak 'eh' kepanjangan..

'Emang sebelumnya pernah kenalan? Kok bisa tau nama' Tanya gw dengan nada heran.

'Lah, kan kita temenan di Fb. Kamu add kan waktu itu? Dasar raja galau.. haha' Balas si rani sambil cengengesan.

Anjir... Gw khilap... Gw sembarang add cewek cakep.. Ngga tau kalo salah satunya Rani.
'Ah. masa sih.. Perasaan gak galau-galau amet' Gw ngeles dikit. 

'Cuman bahasanya agak-agak alay gitu ya? Gak pas banget sama orangnya kalo ketemu' serunya sambil mengirim sebuah sms.

'Yaa.. Bukan alay sih, itu bahasa yang cuman... cuman bisa di mengerti sama anak alay juga... Ahh udahlah, mau aku enterin pulang ngga? udah ampir magrib loh' Kembali ngeles kayak bajaj, bedanya langsung tudepoin (to the point) nganterin dia pulang.

'Boleh ni? Emang tau rumah aku?' tanya dia sambil melemparkan senyuman manis.

'Yaa ngga sih. Sambil jalan aja'.. Bales gw dengan mimik poker. Padahal dalem hati... uYEEEEEEEEEE

Singkat cerita, gw kenal sama dia, kemudian deket, sempet sayang-sayangan, gw sering maen kerumah dia, jemput dia pulang atau anterin dia berangkat sekolah, ngajak dia jalan jalan, dan itu berlangsung selama satu tahun, sampai akhirnya gw dapet first kiss dari dia. Dan di akhir cerita, gw sama dia terjerat Friendzone.. Sekian...

Lah? Mana part pas ciumannya? Singkat amet! Bentar, gw jelasin ceritanya di Part 3.5







Sabtu, 17 Oktober 2015

NYERItain mantan #Part 2

Seseorang pernah bilang ke gw, "Jangan mencintai orang yang mudah jatuh cinta, karena ia juga mudah melupakan cintanya sehingga cintanya tak akan bertahan lama". Karena kata-kata itu, gw selalu berharap dan berdoa supaya gw menjadi orang yang sulit jatuh cinta, sehingga gw menjadi orang yang setia. Dan itu adalah salah satu penyesalan terbesar dalam hidup gw. Iya, harapan gw terkabul, sekalinya jatuh cinta pada orang yang salah, gagal mup nya sampe setengah dekade. Tapi, mantan ke-2 gw ini, bukanlah orang yang membuat gw jadi uring-uringan masalah cinta kayak sekarang. Terlebih, orang yang memaksa gw untuk menjadi brengsek.

Oke, kisah ini dimulai ketika gw menginjak semester akhir di Sekolah Dasar. Semester dua belas berarti ya? Loh kok nanya..

Namanya Novi. Masih kekerabatan ama mantan pertama, masih di abjad N. Dia saingan gw dalam pelajaran matematika. Eits, bukan temen sekelas. Beda sekolah, kita rival di Olimpiade. Dia dari kecamatan sebelah. Perawakannya agak ngga jelas. Pake kacatama, kulitnya putih, rambutnya poni (ponytail kali), tingginya sebahu. Sayangnya, gw yang sebahu dia. Jadi kalo ngobrol terus berdiri, gw kayak ngga sopan. Masa harus nenggak ke atas, kalo lurus malah disangka cabul.

Di semester  9, gw emang kalah dari dia. Bukan apa-apa, saat itu masih rame sama dragonball, flame recca. Tapi alasan sebenernya adalah, gw disuruh fokus di IPA. Makanya agak menye-menye di math. Dan karena kekalahan itulah, gw jadi bisa kenalan sama dia.

Singkat cerita, kita jadi sering smsan. Yakali dulu belum ada WA atau Path. Selama dua semester berjalan dengan baik. Tapi sialnya, gw terlalu menunda-nunda. Gak berani ngomong kalo gw suka sama dia. Sampai akhirnya muncul momen dimana dia bilang, "Eh, Hanif orangnya kayak gimana sih?"

DHUARRRRRRR!!!!!!
Dia nanyain temen sekelas gw. Kampret! Kenapa ? Kenapa Vi? Kenapaa harus Hanif? Hanif itu ganteeeng.. Jangaaan..

Anjir malah jadi homo w..

Tapi, muncul sesuatu yang hebat dalam diri gw. Mungkin setan di sebelah kiri gw berbisik, 'Woy, sebelum terlambat.. Lo tembak dia.. Tembak sekarang atau ngga sama sekali"
Batin gw bergejolak, hati gw nolak untuk ngasih action secepat itu..
"Jangan nov.. Jangan langsung buat dia kaget.. Selama ini lo udah di zona nyaman.. Lo harus pelan-pelan di zona nyaman lo kalo mau nembak.. Jangan nov" Teriak Malaikat dari sebelah kanan gw.
Akhirnya gw langsung nembak dia..

"Vi, aku sebenernya suka ama kamu"

Dan tauk dia jawab apa?

"Kamu udah aku anggep ade sendiri Nov. Kita ngga mungkin jadian.."


Sekian dan terima kenyataan..


NYERItain mantan #Part 1

Ketemu lagi gaes.. Kayaknya belum ada hal yang bisa gw ceritain tentang apa yang sedang gw alamin atau mungkin apa yang ingin gw lakuin di masa depan. Atau mungkin karena terlalu menyakitkan, jadi ga gw ceritain.

Okelah, yang penting menarik. Makanya gw bakal cerita tentang apa yang terjadi pada gw di masa lalu.. Yang pertama gw bahas, tentunya tentang mantan pertama gw, yang bisa dibilang cinta pertama gw. 

Namanya Nurul, persis kayak nama gw. Dia cewek yang berkepribadian ganda, nama lengkapnya Nurul ama Lia.. (Nurul Amalia). Dia adalah tetangganya om gw. Kenapa bukan tetangga lu nov? Gaes, Sekeliling rumah gw adanya kandang kambing sama kolam ikan. Ngarep gw kesemsem sama tetangga? Yang bener aja.

Iya, dulu pas masih taon 2005-an. Gw maen ke rumah om gw di Bekasi. Bekasi timur. Timur agak keselatan. Tenggara. Dan itu adalah kali pertama gw maen ke rumah om gw. Lah kenapa lo bisa inget nov? Tentulah, mana bisa gw lupa sama first crush lo. 

Berawal dari sabtu pagi yang cerah. Beberapa ekor camar berkicau dari pucuk pohon bambu. Dua tiga ibu-ibu yang masih aduhai sedang membeli sayuran di pedagang gerobak keliling. 5 anak kecil bermain bola sepak di lapangan bulu tangkis. 

Kebetulan rumah om gw tepat berada di tepi lapangan yang selalu rame sama orang-orang yang olahraga atau yang sekedar nyari kecengan. Dan pagi itu, gw berniat melakukan pemanasan untuk bermain bulu tangkis PVP sama sepupu gw. Sialnya gw ga bawa sport shoes, jadi akhirnya nyeker. Pas lah sama muka yang belum dapet aer. Dan lebih sialnya, si Nurul ini berpenampilan rapih banget. Udah mandi, udah agak make bedakan dikit. Udah agak puber soalnya, palingan udah kelas 2 SD. Dadanya masih kayak papan penggilesan waktu itu.

Gw masih inget jelas apa yang dia pake waktu itu. Celana trening warna merah sama kaos warna putih. Mungkin ortunya modus  modis, jadinya si Nurul make topi tenis. Tapi cakep banget asli. Dan gw yang masih terkesima sama dia, langsung tancap balik ke dalem rumah om gw lalu cuci muka, sabunan make livebuy. Make minyak wangi tante gw, semprot sana sini. Make maskara dikit. Lalu langsung cus ke lapangan.

Eh Kampret. Si Nurul malah lagi ngobrol ama sepupu gw. Disitu gw bingung. Sikap apa yang harus gw tunjukkin. Pura-pura ngga kenal sama sepupu gw atau sok akrab biar dikenalin. Gw mikir panjang banget. Hingga akhirnya gw milih opsi kedua.

"Uii Mut.. Ayo tanding.." Seru gw agak deketan.. 

"Eh a otong.. Kenalin nih temen mut.. Nurul.. Rumahnya sebelahan tuh.." Bales si mut sambil nunjuk-nunjuk ke rumahnya Nurul.

Dalem hati gw. Anjir, udah laga-laga sok cool. Eh malah gw dipanggil pake panggilan keluarga. Padahal kalo Mustopa kan agak keren dikit.
"Ya.. Salam kenal, Nurul ya.. "
Pada akhirnya Nurul sama si mut maen Bulu tangkis bareng. 
Sedang gw menikmati permainan mereka sambil gigit jari.. mukul mukul kok ke dinding rumah..  


Rabu, 14 Oktober 2015

Susan

Aku tak pernah membayangkan kisah ini bisa terjadi menimpa diriku. Cerita sederhana yang pernah di dengar oleh semua orang.

Namanya Susan, dia teman sekelasku di SMA. Kami menghabiskan waktu selama 3 tahun, 6 semester. Dia baik, cantik, rajin, pintar tapi hanya saja aku tak pernah mengira akan terlibat kisah percintaan dengan dia. 

Sebenarnya, kisah ini tidak berlangsung dalam kurun waktu 6 semester itu. Terlebih setelah aku dan dia berpisah cukup lama, sekitar dua atau tepatnya menjelang tiga tahun setelah kelulusan.

Bentar, makan rujak dulu.. Nanti kita lanjutin ini cerita.. 

Selasa, 13 Oktober 2015

Mungkin kamu bisa mengerti

Pernah suatu ketika, aku merindukan rembulan yang hanya bersinar seperempatnya. Namun permukaannya masih mampu memantulkan cahaya mentari untuk menyinari seisi bekasi. Dengan ditemani segelas kopi yang sudah tak lagi hangat (dibaca: geus tiis) dan sebatang rokok yang terbakar setengahnya, aku melantukan sebuah lagu untuk menuntun fikiranku agar dapat kembali memvisualkan ruang dan waktu di malam itu.

Pada suatu malam di pertengahan bulan Juli tahun lalu.Angin yang berhembus, dengan pelan menghempas tubuhku yang berdiri diatas balkon. Mataku menatap sayu pada sang rembulan. Mencoba mencari-cari wajah seseorang yang aku rindukan. Tubuhku berbalut sarung tipis yang kuharap bisa menahan dingin supaya tak merasuk. Jemariku menuliskan satu nama wanita, wanita yang dalam fikiranku, aku mencintai dia. Sekalipun dalam pandangan khalayak umum, aku sama sekali tak benar-benar mencintai dia.

Aku coba bertanya pada rembulan, namun suaraku sama-sekali tak dapat menggapai cahayanya. Tentang apa yang membelenggu fikiranku, aku ingin tahu. Aku tak ingin terus menerus terjerat masalah yang kubuat-buat sendiri.

"Hey, siapa saja.. Beri aku jawaban atas kegundahanku ini... Bulaaan, Maalaaam, angiiin,, lautaaan, ahhhh siapa saja tolong aku...." Teriakku lantang memecah malam yang sunyi..

Mencintai bukan seperti ini, noV!" teriak sebetang pensil yang ujung nya sudah mulai tumpul.

Aku tersentak, sesuatu yang ku pegang berbicara dengan nada nyaring. Dengan nada heran aku bertanya.. "Apa maksudmu sil?" 

Mencintai, artinya membahagiakan. Bukan hanya membahagiakan orang yang kamu cintai, tapi juga membahagiakan diri sendiri. Coba tanyakan diri sendiri? Sudahkah kamu bahagia dengan cara yang kamu sebut dengan mencintai?" Timpal si pensil dengan nada mengajari.

Aku tak mengerti sil" Aku mencoba menerka apa yang si pensil katakan.

Maksudku, orang yang mencintai Tuhan, akan merasa bahagia pada hatinya. Ia tentram sekalipun banyak ujian yang ia terima. Terluka, tersakiti, atau teraniaya sekalipun bukan berarti tidak bahagia. Ingat, bahagia itu hanyalah sebuah rasa. Rasa yang diberikan syaraf sebagai hasil dari rasa yang diterima. Dan rasa yang diterima hanyalah satu, untuk bahagia kamu hanya perlu bersyukur. Dan bersyukur juga bukan berarti kamu diam dan berterima kasih kepada Tuhan. Tidak, tidak sama sekali." Si Pensi ngomongnya makin panjang.

Lalu bagaimana aku bisa bersyukur dengan perihal mencintai seseorang?" Aku kembali melontarkan pertanyaan.

Itu adalah hal yang haruslah kamu temukan sendiri. Dan aku bisa memberitahukan caranya." Seru si pensil

Apa sil?" Tanyaku

Kamu perlu belajar mencintai dari Dia yang Maha Mencintai. Cobalah, mungkin kamu bisa mengerti. Bahagia yang kamu cari, bukanlah bahagia yang kamu perlu noV.." jawab si pensil sebelum ia kembali membisu.

Seketika itu malam meneteskan air mata. Dan sang rembulan pun menangis syahdu.

"Bukan wajahku yang perlu kau tatap, anak muda. Bila kamu merindukan cintamu, Tataplah Tuhanmu"

Bila tiba waktunya..

Bila tiba waktunya aku mengerti bahwa bersyukur adalah kunci dari kebahagiaan, bahwa memberi kenyamanan adalah kunci dari membahagiakan, bahwa tidak mampu yang selalu aku umpat setiap harinya hanyalah karena aku tidak mau, bahwa wanita yang kamu sia-siakan adalah wanita yang tulus mencintai kamu, bahwa waktu yang telah lalu takkan mungkin terulang, bahwa bahagia yang kamu cari adalah sesuatu yang tak mungkin terjadi, bahwa wanita yang seminggu lalu kamu buat menangis adalah wanita yang dibesarkan dengan kebahagiaan oleh orang tuanya, bahwa hari libur besok adalah libur tahun baru hijriyah, bahwa tag yang kemaren di ubek-ubek
     <div id='header-wrapper'>
      <b:section class='header' id='header' maxwidgets='1' showaddelement='no'>
        <b:widget id='Header1' locked='true' title='Mudztova (Header)' type='Header'>
          <b:includable id='main'>

  <b:if cond='data:useImage'>
    <b:if cond='data:imagePlacement == &quot;REPLACE&quot;'>
      <!--Show just the image, no text-->
      <div id='header-inner'>
        <a expr:href='data:blog.homepageUrl' style='display: block'>
          <img expr:alt='data:title' expr:height='data:height' expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_headerimg&quot;' expr:src='data:sourceUrl' expr:width='data:width' style='display: block;padding-left:0px;padding-top:0px;'/>
        </a>
      </div>
    <b:else/>
      <!--
      Show image as background to text. You can't really calculate the width
      reliably in JS because margins are not taken into account by any of
      clientWidth, offsetWidth or scrollWidth, so we don't force a minimum
      width if the user is using shrink to fit.
      This results in a margin-width's worth of pixels being cropped. If the
      user is not using shrink to fit then we expand the header.
      -->
      <div expr:style='&quot;background-image: url(\&quot;&quot; + data:sourceUrl + &quot;\&quot;); &quot;                      + &quot;background-position: &quot;                      + data:backgroundPositionStyleStr + &quot;; &quot;                      + data:widthStyleStr                      + &quot;min-height: &quot; + data:height + &quot;px;&quot;                      + &quot;_height: &quot; + data:height + &quot;px;&quot;                      + &quot;background-repeat: no-repeat; &quot;' id='header-inner'>
        <div class='titlewrapper' style='background: transparent'>
          <h1 class='title' style='background: transparent; border-width: 0px'>
            <b:include name='title'/>
          </h1>
        </div>
        <b:include name='description'/>
      </div>
    </b:if>
  <b:else/>
    <!--No header image -->
    <div id='header-inner'>
      <div class='titlewrapper'>
        <h1 class='title'>
          <b:include name='title'/>
        </h1>
      </div>
      <b:include name='description'/>
    </div>
  </b:if>
</b:includable>
          <b:includable id='description'>
  <div class='descriptionwrapper'>
    <p class='description'><span><data:description/></span></p>
  </div>
</b:includable>
          <b:includable id='title'>
<a expr:href='data:blog.homepageUrl'><data:title/></a>
</b:includable>
        </b:widget>
      </b:section>

<div id='header2'>
<div class='menu-primary-container'>
<b:section class='pagelistmenusblog' id='pagelistmenusblog' showaddelement='yes'/>
</div>
</div>
<div style='clear:both;'/>
yang lo perlu cuman nambah fungsi show add element doang, bahwa gadis yang kamu rindukan saat ini sedang merindukan lelaki lain.

Bila tiba waktunya aku jatuh cinta lagi, semoga tidak pada kamu lagi.

Lagi lagi kamu..

Sebelum postingan ini masuk pada intinya, let me tell you about apa yang gw yakini selama ini. Dimana c^2 = a^2 + b^2 hanya berlaku bagi segitiga yang memiliki sudut 90" pada salah-satu sudutnya.
Lalu apa hubungannya sama judul postingan gw?

Untuk mencapai hasil "5", maka 2 memerlukan 3 sebagai katalis penambahan. Padahal selain itu, -3 bisa digunakan dalam operasi pengurangan agar bisa berjumlah "5". Intinya adalah, dalam setiap hal tidak hanya memerlukan satu cara untuk mencapainya. Bahkan pintu surga pun tak hanya satu (Note: Ada 8) (Additional notes: Barusan buka google wkakakak).

Lalu, apa yang terjadi pada diriku? Mengapa telah sejauh ini aliran cintaku hanya bermuara pada satu, kamu. Pernah aku berfikir, kamu bukanlah cinta pertama, kamu bukanlah wanita yang paling cantik, paling menarik, paling baik. (Boro-boro, kenalan aja ngga lama). Dua tahun bersama (sekolah bareng) dan aku tak mampu mengenal banyak hal tentangmu, aku tak tau makanan favoritmu, cita-citamu, nama orang tuamu, siapa tokoh wanita yang ingin kau teladani. Tapi mengapa dalam fikiranku, aku menginginkan kamu sebagai pendamping hidupku.

Aku hanya takut, bahwa sejatinya aku tengah memuja kamu. Diperbudak ego dalam hal mencintai. Padahal, aku sama sekali belum mengerti, bagaimana caranya membahagiakan diri sendiri.

Aku hanya takut, karena gagal terhadap kamu. Aku tak mau lagi berjuang untuk siapapun. Hingga pada akhirnya, aku memenjarakan diri dalam kesendirian.

Karena sejauh ini, sekeras apapun aku mencoba melupakan kamu. Aku tak sanggup. Selalu dan selalu kamu yang terlintas di benakku setiap aku memikirkan kebahagiaan. 

Adakah piala yang dapat aku terima, dari ketidak mampuanku beranjak dari kamu?

Adakah cara yang mampu aku lakukan, untuk berhenti atas kamu, menerima bahagia yang lain selain kamu?

Semoga tidak kamu lagi.. 

Kamis, 08 Oktober 2015

Virginity...

Tabu banget judulnya ya.
Elah jaman sekarang.

Dulu pernah/sempet baca postingan di facebook. Entah cewek mana yang ng-share gw lupa. Isinya gini, jadi ada kisah percintaan antara cewek alim sama seorang cowok biasa. Sebelum-sebelumnya hubungan mereka berjalan dengan baik. Sampai suatu ketika, si cewek bilang gini sama si cowok..
"Mas, aku sudah gak perawan"...
Dan Jawab si cowok adalah. "Bla bla bla" yang jelas di cowok ngga mempermasalahkan itu. Dia bilang, apa yang dia cintai dari si cewek ya emang si cewek itu. Dia gak peduli sama kenyataan kalo dia udah gak virgin atau apa lah.
Dan ternyata, itu cuman kelakuan si cewek yang pengen tau segimana cintanya si cowok sama dia. Dan akhir cerita, mereka hidup bahagia.
Gitu isi ceritanya.

Jadi, apabila kisah tersebut diaplikasikan kedalam dunia nyata. (not include sinetron) Dan ternyata si cewek udah gak perawan. Sebutlah karena kesalah di masalalu, atau kejepit sadel sepeda lah. Sedang kamu berada di posisi cowok. Lu mau ngapain? Nerima dia apa adanya (Sekalipun pasti ada getir dalam hati). Atau begitu aja ninggalin dia? Itu pilihan lo.
Tapi kalo gw, ah masa bodo. Kalo emang gw yakin dia serius sama gw ya hayo. Daripada menjomblo kayak sekarang? kekeke ngenes.

Tapi begitulah realita jaman sekarang. Cewek udah ngga lagi menjadi cewek yang seharusnya.
Pernah dalam benak gw berfikir gini, apakah ini salah satu penyebabnya adalah nilai kesetaraan gender pada perempuan. Sekalipun emang faktor utamanya udah ada jauh-jauh hari. Tapi salah satunya itu. Cewek udah gak mau jadi cewek lagi.

Kalo gw sih, menganut bahwa cewek berasal dari tulang rusuk. Ya selamanya ada disana.
Ambil salah satu contoh ; Perempuan Muslimah lebih baik tinggal dirumah.
Dari artikel :

Pahala Melimpah Bagi Muslimah yang Tinggal di Rumah

Di antara perintah Allah kepada wanita muslimah adalah perintah untuk tinggal dan menetap di rumah-rumah mereka. Sebuah perintah yang banyak mengandung hikmah dan maslahat. Tidak hanya bagi wanita itu sendiri, namun juga mengandung kemaslahatan bagi umat.
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33).
Atau yang sering gw denger, cewek lebih baik solat dirumah..

Lalu apa ngaruhnya ke judul tulisan lo nov?
Ya itu, gw fikir, sudah ada pergeseran yang sangsi dari "harga sebuah virginity"
Cewek itu sudah layaknya jadi harta karun, yang butuh perjuangan ekstra buat di dapetin. Bukan kayak mayoritas cewek di jaman sekarang yang gampang di dapetin di jalanan.

Sebaik-baiknya perhiasan di dunia adalah perempuan yang solehah. Kalo yang banyak di jalanan mah bukan lagi perhiasan, tapi sampah kali ya.

Cewek udah lagi jadi sesuatu yang harusnya di lindungi. Karena udah mau bareng-bareng di samping, malah banyak yang pengennya di depan. Eh kalo jadinya kebablasan ya gitu.

Sampe ada yang bilang "Cewek itu bukan makhluk yang lemah. Kemana-mana aja mampu bawa dua gunung. Lah cowok, bawa telor dua biji aja dibantuin burung" Laaahhh

Deket Lagi, Jatuh Lagi, Sial Lagi

Hey, kalian-kalian yang mampu mencintai satu hati..
Setelah sekian lama menjomblo, akhirnya aku jatuh cinta lagi. Sialnya sama aja, ga ada yang bener. Kenapa?
Seminggu lagi dia merit, kan kampret. Emang rada telat sih infonya. Yah mau gimana lagi, akhirnya cuman bisa ngucapin "HWD Yaaaa Tanteee" di wall dia.
Ngenes.

Nah, beberapa hari ini gw coba menjatuhkan si Teguh (hati) pada lain perempuan. Eh ada.
Awalnya tertarik dari segi visual aja. Tampilannya garang, gayanya gw banget. Dan kemudian gw coba untuk bisa menggugah perasaan cinta yang udah lama membeku.

Dengan berawal dari sebuah accident, sebenernya kebetulan aja. Gw sama dia diperkenalkan secara indirect. Tadinya biasa-biasa aja, gw gak mau nujukkin kalo gw tertarik sama dia. gw ngontk dia di we'a (WA). Biasa, masih jadi kayak kucing kampung, gak berani PDKT directly. Tapi work, jadi bisa deket sama dia.

Dan bodohnya adalah, gw nunda satu pertanyaan yang sebenernya krusial. Apa? "Dia udah punya pacar apa belum". Jadi udah sekitar 2 mingguan di deketin, udah deket, eh akhirnya muncul momen-momen nyeritain mantan pasangan, eh dia malah ngasih tau kalo dia udah punya cowok. Kan kampret.
Yah...
Entah mau lanjut apa engga.. Yang jelas udah nyeri duluan...
Kalo mundur, secara tidak langsung ngotakin gw kalo gw adalah cowok yang gampang banget suka sama orang.
Padahal apa yang sebenernya terjadi adalah, gw masih berusaha melupakan seseorang dengan mencari seseorang.

Ahh, sama aja ceritanya... 

Mengadu

Pernah berusaha lari dari masalah? Bilang aja sering.
Pernah berusaha lari dari kenyataan? Tiap hari.
Pernah berusaha lari dari bayangan mantan? Sia-sia kawan.

Sampai detik ini, mungkin jumlah orang gagal move on sudah tak terhitung lagi.
Kenapa harus move on? Kalo ngga sanggup ya jangan pisah. Kenapa harus pisah kalo masih ada rasa. Keadaan yang memaksa? Oh jangan mengkambing hitamkan keadaan, kasian.

Gw mungkin mengalami jatuh cinta lebih dari 10 kali. Tapi yang jelas, yang benar-benar jatuh, cuman sekali.
Dan itu yang paling berat.
Sudah hampir 4 taun rasanya, hati masih terjebak di ruang yang sama. Kamu mungkin bukan lagi menjadi rumah bagi hatiku tinggal. Tetapi lebih menjadi kampung halaman. Kenapa? Di-tinggal-in ngga, tapi satu-satunya tempat untuk hatiku kembali, entah dari menggoda ribuan wanita di dunia ini, ya kamu.

Pernah suatu ketika, ada cewek sekampus yang bener-bener bisa dijadiin rumah. Udah deket, udah nyaman, tinggal jadian. Eh gw nya malah takut, takut kalo rasa suka ke dia cuman bersifat temporary. Dan lifetime-nya mungkin ngga sampai seminggu, kayak si Susan.

Susah sih, cinta pertama bukan. Jadi bug di memory sampe bertaon-taon.
Udah gak punya lagi mainten tool buat fixin ini problem.

Padahal simple, sekalipun akhirnya ditolak. Tinggal move-on. lah ini ngegantung.
Sampe-sampe love cycle gw sekarang jadinya;
1. Jatuh cinta
2. PDKT
3. Udah deket, udah sayang, udah nyaman.
4. Keinget dia lagi, jadi ragu
5. Rollback
6. PHPin anak orang (lagi)
7. Digamparin temen sekostan

Ada temen cewek gw bilang, "lo kalo kayak gini terus, gak bakal punya cewek. Kecuali lu kawin samaibu-ibu!" Eh malah kek doa ini.. Duh

Mencintai, selalu tak semudah ini

Terlambat aku menyadari, bahwa aku tengah tersesat di jalan yang kulalui, jalan yang dulu aku pilih sendiri. Sulit untuk meyakinkan bahwa selama ini, aku mempertahankan egoku tentang kamu.

Cinta selalu tak semudah ini.
Padahal sebenarnya tidaklah sulit.
Memaksakan diri mencintai, seperti mencuri.
Sekalipun berhasil, akan selalu hadir getir dalam hati, atau sialnya digebukin hansip.

Cinta adalah milik Tuhan.
Janganlah lupa melibatkan Dia dalam hati.
Apalagi tentang cinta.
Jangan angkuh memunggungi-Nya.

Cinta selalu tak semudah ini.
Ketika kamu berlari mengejar seseorang.
Kau merasa dia semakin jauh.
Apalagi diam, kamu kehilangannya.

Kejarlah cinta Tuhan,
Diam sekalipun, ia memberi apa yang kamu perlu.

Kamis, 17 September 2015

Soal dan Pembahasan Fisika Sumber Bunyi

1. Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz.


Tentukan besar frekuensi dari :
a) Nada atas pertama
b) Nada atas kedua
c) Nada atas ketiga

Pembahasan
Perbandingan nada-nada pada pipa organa terbuka (POB) memenuhi:
fo : f1 : f2 : f3 : ..... = 1 : 2 : 3 : 4 : .....

dengan:
fo adalah frekuensi nada dasar
f1 adalah frekuensi nada atas pertama
f2 adalah frtekuensi nada atas kedua
dan seterusnya.

a) Nada atas pertama (f1)
f1 / fo = 2/1
f1 = 2 × fo = 2× 300 Hz = 600 Hz

b) Nada atas kedua ( f2)
f2/ fo = 3 / 1
f2 = 3 × fo = 3 × 300 = 900 Hz

c) Nada atas ketiga
f3/ fo = 4 / 1
f3 = 4 × fo = 4 × 300 = 1200 Hz


2. Sebuah pipa organa yang tertutup salah satu ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz.


Tentukan besar frekuensi dari :
a) Nada atas pertama
b) Nada atas kedua
c) Nada atas ketiga

Pembahasan
Perbandingan nada-nada pada pipa organa tertutup (POT) memenuhi:
fo : f1 : f2 : f3 : ..... = 1 : 3 : 5 : 7 : .....

dengan:
fo adalah frekuensi nada dasar
f1 adalah frekuensi nada atas pertama
f2 adalah frtekuensi nada atas kedua

a) Nada atas pertama (f1)
f1 / fo = 3/1
f1 = 3 × fo = 3 × 300 Hz = 900 Hz

b) Nada atas kedua ( f2)
f2/ fo = 5 / 1
f2 = 5 × fo = 5 × 300 = 1500 Hz

c) Nada atas ketiga
f3/ fo = 7 / 1
f3 = 7 × fo = 7 × 300 = 2100 Hz


3. Seutas dawai memiliki nada atas ketiga dengan frekuensi sebesar 600 Hz. Tentukan :
a) frekuensi nada atas kedua dawai
b) frekuensi nada dasar dawai

Pembahasan
Perbandingan nada-nada pada dawai, sama dengan perbandingan nada-nada pada pipa organa terbuka yaitu memenuhi:
fo : f1 : f2 : f3 : ..... = 1 : 2 : 3 : 4 : .....


Sehingga:
a) frekuensi nada atas kedua dawai f2
f2 / f3 = 3 / 4
f2 = ( 3 / 4 )× f3 = (3/4) x 600 = 450 Hz

b) frekuensi nada dasar dawai fo
fo / f3 = 1 / 4
fo = ( 1 / 4 ) × f3 = (1/4) x 600 = 150 Hz


4. Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang 50 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s, tentukan frekuensi pipa organa saat:
a) terjadi nada dasar
b) terjadi nada atas kedua

Pembahasan
Data:
Pipa Organa Tertutup
L = 50 cm = 0,5 m
ν = 340 m/s
a) fo = .....Hz
b) f2 = .....Hz
Agar tidak terlalu banyak rumus yang harus dihafal, perhatikan ilustrasi berikut:


Keterangan gambar:
Diawali dari SEPEREMPAT λ kemudian naik setengah-setengah untuk seterusnya;
L = 1/4 λ → saat Nada Dasar
L = 3/4 λ → saat Nada Atas Pertama
L = 5/4 λ → saat Nada Atas Kedua
L = 7/4 λ → saat Nada Atas Ketiga
L = 9/4 λ → saat Nada Atas Keempat
dan terusannya.


5. Jangkrik berjarak 4 m dari pendeteksi memiliki TI = 80 dB. Tetukan intensitas bunyi jangkrik, jika ada 1000 jangkrik, dan taraf intensitas jika seekor tawonnya berjarak 40 m (I0 = 10^-12 watt/m2)

Penyelesaian
Diketahui
r1 = 4 m
r2 = 40 m
TI = 80 dB
n = 1000

Ditanyakan
TI2=?

Jawab
TI2 = TI1 + 10 log n
= 80 + 10 log 1000
= 80-10.3
= 110 dB
TI2 = TI - 20 log r2/r1
= 110-20 Log 40/4
= 110 -20 . 1
= 90 dB
6. Dua buah garputala masing-masing frekuensinya 175 Hz dan 179 Hz, di bunyikan bersamaan. Hitunglah jumlah layangan yang terjadi.

Pembahasan
Diketahui
f1 = 175 Hz
f2 = 179 Hz
Ditanyakan
Jumlah layangan

Jawab
Jumlah layangan per detik
= f2-f1
= 179-175
= 4

7. Sebuah sumber bunyi yang bergetar dengan daya 10 W. Sumber bunyi itu berbentuk titik dan memancarkan energi getaran dalam bentuk gelombang ke segala arah sama rata. Hitung taraf intensitas bunyi pada jarak 10 m dari sumber bunyi tersebut!

Pembahasan
Diketahui
P = 10 W
R = 10 m
Ditanyakan
TI= ...?

Jawab:
Karena sumber bunyi memancar ke segala arah, pancarannya berupa bola. sehinggal, luas permukaan bola adalah

A = 4πR²
A = 4.π.(10)²
A = 400π m ²


8. Taraf intensitas bunyi sebuah mesin adalah 60 dB (dengan acuan intensitas pendengaran 10-12 Wm-2) Jika taraf intensitas di datam ruang pabrik yang menggunakan sejumlah mesin itu adalah 80 dB, maka jumlah mesin yang digunakanya adalah ........


Pembahasan


Diketahui Taraf intensitas bunyi mesin (TI) = 60 dB


Taraf intensitas bunyi dalam ruang (TI') = 80 dB.


TI´ = TI + 10 log n


80 = 60 + 10 log n


10 log n = 80-60


10 log n = 20


Log n = 20/10 = 2


n =100



9. Gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi paling tinggi adalah.. ….


Jawab:


Sinar Gamma


10. Irfan berdiri di tepi jalan. dari kejauhan datang sebuah mobil ambulans bergerak mendekati Irfan. 20 m/s. jika frekuensi sirine yg di panarkan mobil ambulan 8.640 Hz dan kecepatan gelombang bunyi di udara 340 m/s, tentukan frekuensi sirine yang didengarkan Irfan pada saat

a. mobil ambilan mendekati Irfan
b. mobil ambulan menjauhi Irfan

Pembahasan



diketahui
v= 340 m/s
vs = 20 m/s
fs = 8640 Hz

a. fp = v/(v-vs). fs
=340/(340-20). 8640
=9180 Hz



b. fp= 340/(340+20). 8640
= 8160 Hz


11. Gelombang pada permukaan air merambat dengan kecepatan 4 m/s. Jika jarak antara 3 bukit gelombang yang berturutan adalah 32 m, tentukan
a. Panjang gelombangnya
b. frekuensi gelombang tersebut

Pembahasan
diketahui
v = 4m/s
5 bukit = 32 m
4 λ = 32m
ditanyakan
a. λ?
b. f ?

jawab
a. λ= 32/4 = 8 m
b. f = v/λ
= 4/8 = 1/2 Hz

12. Diberikan sebuah persamaan gelombang:
y = 0,05 cos (10t + 2x) meter
Tentukan :
a) Persamaan kecepatan
b) Persamaan percepatan

Pembahasan
( y)
↓ diturunkan 
( ν)
↓ diturunkan
( a)

y = 0,05 cos (10t + 2x) meter


Jika y diturunkan, akan diperoleh v :
ν = − (10)(0,05) sin (10t + 2x) 
ν = − 0,5 sin (10t + 2x) m/s


Jika v diturunkan, akan diperoleh a :
a = − (10)(0,5) cos (10t + 2x)
a = − 5 cos (10t + 2x) m/s2


13. Seutas tali digetarkan pada salah satu ujungnya sehingga menghasilkan gelombang seperti gambar. 

Jika ujung tali digetarkan selama 0,5 s maka panjang gelombang dan cepat rambat gelombang berturut-turut adalah….(Sampel UN 013)
A. 25 cm dan 100 cm/s
B. 25 cm dan 50 cm/s
C. 50 cm dan 25 cm/s
D. 50 cm dan 100 cm/s
E. 125 cm dan 25 cm/s

Pembahasan
Untuk dua buah gelombang = 50 cm
Jadi satu gelombangnya λ = 50 cm / 2 = 25 cm

Cepat rambat:
50 cm / 0,5 s = 100 cm/s

14. Diketahui:


mb = 0,2 kg
l = 3 m
mt = 60 gram
g = 10 m/s


Ditanyakan: v = . . .?


Pembahasan


F = mg = 0,2 . 10 = 2 N


μ = = = 0,02 kg/m


v = = = 10 m/s


15. Diketahui:


y1 = 0,2 sin 4 π 


y2 = 0,2 sin 4 π , ujung bebas


Ditanyakan: jarak perut kedua dan simpul ketiga = . . . ?


Pembahasan


Dengan menggunakan persamaan ys = 2A cos kx sin ωt kita dapatkan persamaan sionernya adalah:


y = 0,4 cos π x sin 4 πt


k = 2 = π , sehingga λ = 0,5 m


Kedudukan perut kedua kita tentukan dengan persamaan x = (n-1) 


x = (2-1)  = 0,25 m


Kedudukan simpul ketiga kita tentukan dengan persamaan x = (2n-1)


x = (2 . 3–1)  = . 0,5 m = 1,25 m


Jadi, jarak antara perut kedua dan simpul ketiga adalah 1 meter.

16. Sebuah gelombang merambat dengan kecepatan 340 m/s. Jika frekuensi gelombang adalah 50 Hz, tentukan panjang gelombangnya! 

Pembahasan
Data:
ν = 340 m/s
f = 50 Hz
λ = ........... 

λ = ν / f
λ = 340 / 50 
λ = 6,8 meter


17. Periode suatu gelombang adalah 0,02 s dengan panjang gelombang sebesar 25 meter. Hitunglah cepat rambat gelombangnya! 

Pembahasan
Data soal:
Periode T = 0,02 s
Panjang gelombang λ = 25 m
Cepat rambat ν =.........

λ = T ν
ν = λ / T
ν = 25 / 0,02
ν = 1250 m/s

18. Periode suatu getaran adalah 1/2 detik. Tentukan:
a) frekuensi getaran
b) jumlah getaran dalam 5 menit 

Pembahasan
Data:
T = 1/2 sekon
t = 5 menit = 5 x 60 = 300 sekon
a) frekuensi getaran
f = 1/T
f = 1/(0,5)
f = 2 Hz

b) jumlah getaran dalam 5 menit = 300 sekon
n = t x f 
n = 300 x 4
n = 1200 getaran

19. Frekuensi suatu getaran adalah 5 Hz. Tentukan:
a) periode getaran
b) banyak getaran yang terjadi dalam 2 menit 

Pembahasan
a) T = 1/f
T = 1/5
T = 0,2 sekon

b) n = t x f
n = 120 x 5 
n = 600 getaran


20. Ujung sebuah tali yang panjangnya 1 meter di getarkan sehingga dalam waktu 2 sekon terdapat 2 gelombang. tentukanlah persamaan gelombang tersebut apabila amplitudo getaran ujung tali 20 cm.

Pembahasan


Diketahui :


l = 4λ →λ = ¼ = 0,25 m


t = 4λ → T = 2/4 = 0,5 s


ditanyakan :


y = ….?


Jawab:


Y = A sin (ωt-kx)


= 0,2 sin [(2π/0,5)t-(2π/0,25)x]


= 0,2 sin (4πt-8πx)



=0,2 sin 4π (t-x

Minggu, 06 September 2015

Pujangga

Sunyi senyap, Di selimuti warna kelabu pada pekatnya malam ImajinasiMu menggebu. 

Sendiri, Menepi disisi kota. Jauh dari kawan, jauh pula dari keramaian. Terjaga dari kedipan mata, segala bayang segala bahasa dan segala rasa kau satukan dalam tinta.

Angin berhembus dingin Menghampar di padang kesunyian dan ilalang seakan berbisik dalam nyanyian "amboi betapa indahnya angan- angan" Kau pun kembali melukis keindahan kata- kata yang terlahir secara alami. Tapi ibahnya, dan enggan mengerti sebab hanya mampu menafsir di sebagian kata...

Duhai Sang Pujangga ! Kau jauhkan sang perawan dari mata, tapi kau mengukirnya di Alam Maya, apakah itu yang kau sebut cinta ??

Duhai Sang Pujangga ! Dalam kata-kata indah cintaMu bersayap Hingga mungkin sanggup menggapai di segala asa, Tapi nyatanya yang kulihat ketika menatap rembulan Kau menangis menyambut fajar.

Duhai Sang Pujangga ! Mana lagi ceritaMu yang nyata, tentang indahnya dunia bila ada cinta... . Oh,, jangan sembunyikan jutaan duka di balik senyumMu, jangan dustai hati para insan, bila cinta memang perih katakanlah perih... Jangan berkata itu indah tapi dengan air mata.

Duhai Sang Pujangga ! PadaMu tempat segala bahasa cinta begitu indah meskipun tak nampak oleh mata. Kau Penghibur, bagi Jiwa-jiwa yang dahaga asmara. Kau Pelebur, bagi hati yang keras laksana batu. Tapi kau lemah bagai budak jelata tak berharta dan di pandang sebelah mata. Kau hina ! bagai biduan-biduan pelacur yang rela dagangkan bahasa jiwa dan nyanyian pada orang-orang kaya dengan begitu murah. Memang Kau berhati murahan, dan Kau hampa meski banyak cinta tapi kekasihpun tiada.

Menggapaimu

Tolong jangan membalikan badanmu duludi senja dimana angin bergemerisik yang membuat kita bersentuhan cukup dekat Pandanganku selalu tertuju ke arahmu

Aku akan menggapaimu, aku akan selalu menggapaimuTak peduli jika cintaku tak terbalas, tak peduli jika hatiku tersakitiAku hanya ingin mengatakannya berulang kali

Bahwa aku menyukaimu, aku selalu menyukaimuTak peduli jika aku tak bisa tidur malam ini, tak peduli jika mentari pagi tak terbitAku hanya ingin mengatakannya berulang kali, hingga aku dapat menggapaimu

Hari ini memori tentangmu semakin bertambahnafasmu, bahkan jika hanya desahan keraguan, hal itu masih berharga untukku Aku selalu menunggu untuk mu

Aku akan menggapaimu, aku akan selalu menggapaimuTak peduli jika cintaku tak terbalas, tak peduli jika hatiku tersakitiAku hanya ingin mengatakannya berulang kali

Bahwa aku menyukaimu, aku selalu menyukaimuTak peduli jika aku tak bisa tidur malam ini, tak peduli jika mentari pagi tak terbitAku hanya ingin mengatakannya berulang kali, hingga aku dapat menggapaimu

Aku akan menggapaimu, aku akan selalu menggapaimuTak peduli jika cintaku tak terbalas, tak peduli jika hatiku tersakitiAku hanya ingin mengatakannya berulang kali

Bahwa aku menyukaimu, aku selalu menyukaimuTak peduli jika aku tak bisa tidur malam ini, tak peduli jika mentari pagi tak terbitAku hanya ingin mengatakannya berulang kali, hingga aku dapat menggapaimu