Aku? Siapa?
Aku menyadari aku setelah mataku dengan tak sengaja menatap genangan air pada satu tanah.
Aku tak mengenali apa yang kulihat.
Apa yang kurasakan, aku bukan aku yang dulu aku harapkan.
Aku hanya begitu saja mengikuti aliran sungai kehidupan yang menyeretku enta kemana.
Kini aku berdiri di tanah asing, sendirian. Iya, meskipun banyak orang yang berlalu lalang setiap harinya di sekitarku. Aku selalu merasa sendirian.
Mungkin karena ego ku yang terlalu berlebihan terhadap seseorang.
Aku menyadari aku setelah mataku dengan tak sengaja menatap genangan air pada satu tanah.
Aku tak mengenali apa yang kulihat.
Apa yang kurasakan, aku bukan aku yang dulu aku harapkan.
Aku hanya begitu saja mengikuti aliran sungai kehidupan yang menyeretku enta kemana.
Kini aku berdiri di tanah asing, sendirian. Iya, meskipun banyak orang yang berlalu lalang setiap harinya di sekitarku. Aku selalu merasa sendirian.
Mungkin karena ego ku yang terlalu berlebihan terhadap seseorang.
Iya. Mungkin itu.
Kini aku adalah aku yang telah menyerah terhadap banyak hal.
Apa yang kulihat pada fikiranku, bukan apa yang kulihat dengan mataku.
Lalu siapa aku yang sekarang.
Entahlah.
Kini aku adalah aku yang telah menyerah terhadap banyak hal.
Apa yang kulihat pada fikiranku, bukan apa yang kulihat dengan mataku.
Lalu siapa aku yang sekarang.
Entahlah.
Tapi yang kurasakan, semuanya mulai terasa melelahkan. Apa yang kulakukan selalu bukan apa yang ku inginkan.
Aku mulai tak mengerti apa arti dari kesenangan. Aku mulai tak peduli dengan siapapun. Bahkan diriku sendiri.
Aku mulai bosan. Aku butuh seseorang. Aku tak lagi mampu untuk hanya sendiri. Aku mulai bosan...
Aku mulai tak mengerti apa arti dari kesenangan. Aku mulai tak peduli dengan siapapun. Bahkan diriku sendiri.
Aku mulai bosan. Aku butuh seseorang. Aku tak lagi mampu untuk hanya sendiri. Aku mulai bosan...