Terduduk dalam lamunamku
Aku merenung dalam hening
Menatap dalam pejaman mataku
Mencari-cari wajah anggunmu
Namun ketika senyummu mulai nampak
yang membuat bait kisah kita tertulis jelas di fikiranku
Tetiba aku tersadar dan mataku terbuka
"Pergilah, jangan lagi kau ingat dia" Sapa Ego-ku
Mencintai seperti ini tak akan pernah berhasil
Jatuh cinta sendirian hanya membuatku menjadi seorang pengagum
Yang tinggal menghitung jemari
Sampai aku benar-benar dilupakan.
Memang hukum Newton III tak akan berlaku bagi kita
Dimana aku cinta kamu, tapi kamu tidak.
Bila 9 adalah angka yang dibutuhkan untuk membuat x menjadi y.
Mungkin aku bukan lelaki yang tepat untuk bersamamu menjadi cinta.
Aku mungkin menyesal karena berhasil membuatmu menjadi wanita yang paling spesial dihati namun tak pernah bisa membuatmu sekalipun selalu ada untukku.
Aku mungkin menyesal telah meyakini bahwa mengabaikan adalah caramu mencintai aku. Tapi bila diabaikan adalah alasan yang membuatku menyerah atasmu, lalu apa alasanku dulu datang padamu?
Apa karena kau begitu menyenangkanku?
Apa karena kau begitu memperhatikanku?
Memangnya kapan kita berdua bernah bertatap wajah?
Memangnya kapan kita berdua pernah berucap kata?
Aku tak punya... Bila memang tak boleh berbohong maka aku tak punya alasan untuk jatuh cinta padamu.... Aku tak punya...
Padahal aku tak ingin sekali pun menyesal, hidup di jatuhku padamu, bernafas merindukanmu, menangis mendoakanmu, hancur tanpa hadirmu, mati karena pergi darimu.
Aku hanya menyesal terus-menerus menyesali hal yang bagiku mengesalkan.
Aku pergi, meninggalkan ego ku memilikimu...
Jadi kau sirna lah... Lupa kan namaku
Lupakan egoku menginginkanmu
Lupakan aku pernah mengagumimu
Lupakan hatiku
Semoga tanpa namaku
Mimpimu takkan pernah tertidur
Syairmu selalu menjadi lagu
dan Diabaikan tak akan pernah terdengar olehmu...
By ; Nova Nurul Mustopa