Sabtu, 16 April 2011

Biologi_SEL


SEL
1. Sejarah Penelitian Sel
2. Struktur Sel
3. Reproduksi Sel
1. Sejarah Penelitian Sel
          Robert Hooke ilmuwan berkebangsaan Inggris tahun 1665 meneliti jaringan mati sel gabus tumbuhan Quercus suber melihat struktur kecil dengan bentuk teratur yang diselubungi oleh dinding yang kemudian diberinama sel.
          Robert Brown (1831) ilmuwan dari Scotlandia dalam penyelidikannya melihat benda kecil yang terapung apung didalam setiap sel yang diamatinya. Benda tersebut kemudian dikenal sebagai inti sel
Mathias Schleiden (1838) dan Theodor Schwann (1839) ilmuwan Jerman, menemukan teori “Sel merupakan unit struktural terkecil dari mahluk hidup”
Felix Durjadin (1835) menganggap bagian terpenting dari sel adalah cairan sel
Johanes Purkinye (1869) memberinama cairan sel dengan istilah protoplasma
Max Schultze (1825-1874) dasar fisik dari kehidupan ialah protoplasma, munculah teori “Sel merupakan unit fungsional terkecil mahluk hidup”
Rudolf Virchow (1858) mengemukakan bahwa omnis cellula cellulae
Walter Fleming (1843-1913) dan Eduard  Strasburger (1875) mengamati pembelahan sel sehingga muncul teori “Sel merupakan unit reproduksi terkecil dari mahluk hidup”
2. Struktur Sel
A. Membran Plasma
Tersusun atas :
  1. Dua lapis molekul lemak
  2. Protein
Fungsi :
  1. Melindungi isi sel
  2. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
  3. Sebagai reseptor rangsangan dari luar
B. Sitoplasma :
Struktur :
Sitosol (cair) tersusun atas air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula dan ion-ion
Organel (padat)
Fungsi :
Tempat menyimpan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme seperti: enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein.
Tempat berlangsungnya kegiatan metabolisme seperti : pembentukan energi, sintesis asam lemak, protein dll
C. Nukleus
Struktur fisik :
  1. Kariotika (Membran Inti)
  2. Nukleoplasma bersifat gel yang tersusun atas air, protein, ion, enzim, dan DNA
  3. Nukleolus yang terbentuk pada saat transkripsi (Sintesis RNA) di dalam nukleus.
Fungsi :
  1. Pengendali seluruh kegiatan sel
  2. Pengatur pembelahan sel
  3. Pembawa informasi genetik yang akan diwariskan dari generasi ke generasi
D. Retikulum Endoplasma
Struktur :
  1. Berupa anyaman benang atau jala
  2. Terletak di bagian dalam sitoplasma
  3. Bentuk polimorfik
  4. Terdiri atas REK dan REH
Fungsi :
  1. Menampung protein yang disintesis ribosom
  2. Menetralisir racun
  3. Transportasi  molekul-molekul
E. Ribosom
Struktur :
  1. Tersusun atas RNA-r  dan Protein
  2. Bentuk bulat
  3. Terdiri atas unit besar dan unit kecil
  4. Letak menempel di RE dan melayang di sitoplasma
Fungsi :
Untuk sintesis protein
F. Kompleks Golgi
Morfologi :
  1. Foli morfik
  2. Bentuk kompak & ada seperti jalinan
  3. Letak di sekeliling inti, di tepi atau tersebar
Struktur :
  1. Tersusun atas kantung-kantung (Sisternae)
Fungsi :
  1. Menambahkan glioksilat pada protein
  2. Sebagai organel sekretori
  3. Membentuk glikolipida
  4. Membentuk dinding sel pada tumbuhan
  5. Membentuk lisosom pada sel hewan
G. Lisosom
Pembentukan :
   Enzim yang diproduksi oleh riboosom masuk ke RE dimasukan ke dalam membran keluar ke sitoplasma ada pula yang masuk ke kompleks golgi dibungkus membran keluar ke sitoplasma
Fungsi : Pencernaan intra sel
Proses pencernaan sel :
                Sel memakan bakteri, disimpan dalam vakuola, didatangi lisosom, dicerna oleh enzim hidrolitik lisosom
Penyakit karena kegagalan lisosom :
Silikolisis dan Rematik
H. Mitokondria
Struktur :
  1. Berupa membran rangkap
  2. Membran dalam berlekuk (Krista)
  3. Matriks berupa gel terdiri atas air, protein, enzim pernapasan, garam, DNA dan ion
  4. Bentuk beraneka ragam : bulat, oval silindris, seperti raket dan tak beraturan
Fungsi : Respirasi sel
I. Sentriol
                Terdapat pada sel hewan, dapat terlihat saat sel membelah berfungsi membentuk benang spindel pada proses pembelahan sel
J. Badan Mikro
Ukuran kecil diameternya 0,3 -1,5 μ
Terdiri atas :
  1. Peroksisom berfungsi mengubah hidrogen H2O2 menjadi O2 dan H2O
  2. Glioksisom penghasil enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam metabolisme lemak pada kecambah
K. Mikrotubulus
Berbentuk tabung kecil berfungsi
untuk pergerakan sel
L. Mikro filamen
Berupa benang halus, tipis dan
Memanjang,Tersusun atas aktin
dan miosin
Terdapat pada otot dan membentuk
 rangka sel
M. Plastida
Organel yang mengandung pigmen
seperti : kromopas, leukoplas,
amiloplas, kloroplas
Fungsi kloropas adalah untuk proses
fotosintesis
N. Vakuola
Terdapat pada sel tumbuhan,
ukurannya besar bersifat tetap
Biasanya merupakan sel
parenkim dan kolenkim yang
dibatasi oleh membran yang
disebut tonoplas
Fungsi Vakuola  :
  1. Tempat cadangan makanan
  2. Tempat menyimpan pigmen
  3. Tempat menyimpan minyak atsiri
  4. Tempat menyimpan sisa metabolisme
Perbedaan Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik
Perbedaan Sel Tumbuhan dengan Sel Hewan
Reproduksi Sel
Pembelahan sel secara garis besar terjadi melalui dua cara yaitu pembelahan langsung dan pembelahan tak langsung
Pembelahan langsung terjadi pada organisme uniseluler seperti bakteri dan protozoa disebut juga pembelahan amitosis dan pembelahan biner.
Pembelahan tak langsung dibedakan menjadi dua macam yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis
Pembelahan mitosis melalui 5 fase yaitu : Profase, Metafase, Anafase, Telofase dan Interfase
Ciri-ciri Profase yaitu: Benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom, membran inti melebur, sentriol membelah diri dan memisah menuju kutub yang berbeda.
Ciri – ciri Metafase : Kromosom terletak di bidang ekuator, benang spindel tampak semakin jelas
Ciri-ciri Anafase : kromatid memisah dan bergerak menuju kutub yang berbeda
Ciri-ciri Telofase : benang kromosom sudah berada di kuutub masing-masing, membran inti mulai terbentuk kembali, nukleolus mulai muncul kembali, pada bidang ekuator terjadi penebalan plasma yang selanjutnya akan membagi sel menjadi dua
Interfase terjadi beberapa kegiatan sel diantaranya, fase pertumbuhan primer (G1), fase sintesis, dan fase pertumbuhan 2 (G2). Interfase merupakan fase yang paling lama dalam siklus sel.
Pembelahan mitosis terjadi pada sel somatis, menghasilkan sel anak yang diploid dan identik dengan sel induk.
Meiosis terjadi dua kali pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II
Meiosis I melelui : Profase I, Metafase I, Anafase I, dan Telofase I.
Profase I terbagi menjadi fase:
    1. Leptoten : benang kromatin jadi kromosom
    2. Zigoten : kromosom homolog berdekatan dan bergandengan (bivalen)
    3. Pakiten : bivalen mengganda masih tapi masih dalam satu sentromer (tetrad)
    4. Diploten : kromatid tiap-tiap belahan memendek dan membesar. Terjadi crosing over
    5. Diakinesis : sentrosom membentuk dua sentriol dan masing-masing membentuk benang spindel. Satu sentriol bergerak ka kutub berlawanan yang lainnya tetap. Karioteka dan nukleolus menghilang. Tetrad terjerat benang spindel.
Metafase I : Tetrad terkumpul dibidang ekuator.
Anafase I : Benang spindel menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan berpisah bergerak ke kutub yang berbeda
Telofase I : Kromatid memadat, karioteka dan nukleolus muncul kembali kemudian terjadi sitokinesis
Meiosis II meliputi fase-fase :
  1. Profase II : Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada dua kutub yang berlawanan, dihubungkan oleh benang spindel. Karioteka dan nukleolus lenyap. Kromatin berubah menjadi kromosom yang bergelantungan pada benang spindel.
  2. Metafase II : kromosom berada pada bidang ekuator. Belum terjadi pembelahan sentromer
  1. Anafase II : Kromosom melekat pada pada benang spindel melalui kinetokor, lalu ditarik oleh benang spindel kearah kutub yang berlawanan hingga sntromer membelah. Akibatnya tiaptiap kromatid bergerak ke arah yang berlawanan.
  2. Telofase II : Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali. Bersaman dengan itu karioteka dan nukleolus muncul kembali. Sekat pemisah semakin jelas dan akhirnya terjadi sitokinesis menjadi dua sel anak.
Pada pembelahan meiosis terjadi dua kali pembelahan yaitu meiosis I dan Meiosis II tanpa interfase. Satu sel induk yang diploid menghasilkan 4 sel anak yang haploid. Terjadi pengurangan jumlah kromosom sehingga disebut pembelahan reduksi.
Perbedaan Mitosis dengan Meiosis
Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Gambar Sel Hewan
Gambar Sel Tumbuhan
Gambar Membran Sel
Gambar Plastida

0 comment:

Posting Komentar