Selasa, 24 Mei 2011

REVOLUSI INDUSTRI

 
Peralatan yang digunakan memakai sistem bari berjalan atau running the belt dan dijalankan secara mekanis (mesin-mesin).Selain itu juga didukung oleh modal yang besar dan tenaga buruh yang murah serta daerah pemasaran yang luas.
a. Kehidupan Sosial Ekonomi Eropa Pada Masa Pra Revolusi Industri
Karena perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang-pedagang Islam, maka kesempatan bagi para pedagang Non-Islam untuk melakukan aktivitasnya menjadi terhambat.
Namun akibat meletusnya Perang Salib (1096-1291) kontak antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) mulai hidup kembali. Keadaan ini bertambah ramai dengan munculnya kota-kota dagang, seperti Genoa, Florence, Venesia, dan lain-lain yang menjadi pusat-pusat perdagangan di daerah Eropa bagian selatan.
Sekitar tahun 1200, home industry semakin cepat berkembang dan bahkan mereka membentuk kelompok-kelompok dalam bentuk gilda (suatu persekutuan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan dari pemerintah tentang kebebasan di dalam berusaha).
Pada sekitar tahun 1350 di Eropa mulai berkembang perserikatan kota-kota dagang yang disebut dengan hansa.
Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai membangun industri-industri laken (sejenis kain wol).
b. Revolusi Industri di Inggris
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris. Faktor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh Abraham Darby (seorang insinyur berkebangsaan Inggris) yang berhasil menggunakan batu bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna. Juga penemuan mesin uap oleh James Watt (insinyur berkebangsaan Skotlandia) pada tahun 1763.
c. Para Penemu dan Hasil Temuannya
Penemuan besar yang merupakan awal peradaban modern menonjol pada mesin tenun dan kain. Isaac Merrit Singer dari Amerika Serikat berhasil memperbaiki sebuah mesin jahit rusak dan membuat model yang lebih baik. Ia kemudian mendirikan sebuah industri yang bernama I.M Singer and Company. Dalam tahun 1860, perusahaan ini merupakan mesin jahit terbesar di dunia.
Penemuan besar lainnya adalah penemuan mesin cetak. Blaise Pascal (seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaan Perancis) menemukan mesin hitung pada tahun 1642.
James Watt adalah Bapak Revolusi Industri. Modernisasi kehidupan mendapat arah baru ketika pada tahun 1796 ia memperkenalkan mesin uapnya yang menggunakan kondensor.
George Stephenson membuat lokomotif yang pertama kali dikendarai pada jalur yang menghubungkan Liverpool ke Manchester pada tahun 1830. Lokomotif ciptaannya diberi nama Rocket. Ia adalah pelopor dan organisator perusahaan kereta api penumpang.
Nicholas Joseph Cugnot (Perancis) dan Gottlieb Daimler (Jerman) berhasil memperkenalkan mobil yang digerakan dengan tenaga uap. Kemudian Henry Ford dari Amerika Serikat membangun pabrik mobil di Detroit pada tahun 1876. Perusahaan itu diberi nama Ford Motor Company.
Penemuan-penemuan di atas didukung pula oleh penemuan para pakar di bidang kimia. Di antaranya adalah Charles Goodyear dari Amerika Serikat yang menemukan cara memvulkanisir karet campuran dengan belerang, agar karet menjadi keras.
d. Akibat Revolusi Industri
Revolusi Industri membawa akibat yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti:
  • Munculnya industri secara besar-besaran.
  • Timbulnya golongan borjuis dan golongan buruh. Pertentangan antara kedua golongan tersebut menimbulkan sosialisme dan kemudian komunisme.
  • Terjadinya urbanisasi, di mana penduduk daerah pertanian berduyun-duyun pindah ke kota-kota industri untuk bekerja sebagai buruh perusahaan sehingga lahan pertanian menjadi kosong, sedangkan daerah industri sangat padat pendudukannya.
  • Timbulnya kapitalisme modern. Kapitalisme adalah susunan ekonomi yang berpusat pada keberuntungan perseorangan, di mana uang memegang peranan yang sangat penting.
Kapitalisme Modern (Modern Capitalism)
Di dalam kapitalisme modern ini, si kapitalis merupakan produsen (pembuat barang-barang), pedagang dan pembagi barang-barang (distributor). Sebagai produsen ia membutuhkan bahan mentah untuk kebutuhan industri, serta sebagai pedagang atau pembagi barang-barang hasil produksi industri ia membutuhkan pasar. Untuk menjamin kebutuhan-kebutuhan itu ia mempengaruhi politik negaranya supaya mendapat tanah-tanah jajahan yang dapat digunakan sebagai sumber pengambilan bahan mentah dan pasar barang industri. Oleh karena itu, akhirnya apa yang disebut dengan kapitalisme modern terjadi.
Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism)
Dalam pelaksanaan imperialisme kuno, negara penjajah mencari tanah jajahan karena terdorong oleh gold (kekayaan berupa logam mulia, emas dan perak), gospel (penyebaran agama yang dianutnya) dan glory (mendapatkan kejayaan negeri induknya). Mereka menduduki suatu wilayah sebagai daerah jajahan untuk menyebarkan agama, mencari kekayaan dan sekaligus menambah kejayaan negeri induk. Sehingga gold, gospel dan glory merupakan inti dari imperialisme kuno.
Imperialisme Modern (Modern Imperialism)
Negara penjajah mencari tanah jajahan karena terdorong oleh kepentingan ekonomi dan juga untuk memenuhi kebutuhan industri yaitu sebagai tempat pengambilan bahan mentah dan pasaran bagi barng-barang hasil industrinya, sehingga ekonomi merupakan inti dari imperialisme modern.
e. Revolusi Sosial di Inggris
Kenyataan tentang kaum buruh dan rakyat gembel yang tercantum dalam laporan terbukti melebihi apa yang digambarkan oleh penulis itu, sehingga pemerintah terpaksa bertindak tegas walaupun ditentang oleh kaum majikan atas dasar laissez faire.
Keadaan rakyat gembel di Inggris sangat menyedihkan. Mereka berjejal-jejal di tempat-tempat yang kotor atau berkeliaran mengganggu keamanan. Kejahatan semakin merajalela dan memuncak menjadi Carnaval of Crime (pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan oleh kalangan buruh atau pengangguran, sebagai akibat kesulitan mendapat biaya hidup).
Kekalahan Napoleon tahun 1815, berarti pula dihapusnya Continental Stelsel. Dengan adanya Combination Laws tahun 1824, maka hampir di seluruh kota-kota industri di Inggris timbul serikat sekerja (Trade Union) yang bertindak sangat agresif, namun kurang paham terhadap pentingnya berorganisasi, sehingga akhirnya merugikan diri sendiri. Gerakan Chartisme (1848) juga mengalami kegagalan, karena lebih mementingkan agitasi daripada organisasi. Akhirnya Trade Unionism maju dengan pesat dan berkembang menjadi suatu kekuasaan yang dapat mengimbangi kekuasaan kapitalis.
f. Industrialisasi dan Imperialisme
Dalam memenuhi kebutuhan industrinya, setiap negara imperialisme selalu ingin mendapatkan daerah-daerah jajahan yang diinginkan untuk:
a. tempat pemasaran hasil industrinya
b. tempat pengambilan bahan mentah atau bahan baku
c. tempat penanaman modal lebih.
Perkembangan politik imperialisme Inggris mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Ratu Victoria (1837-1901) yang didampingi oleh menteri-menteri utama seperti William Ewart Gladstone, Palmerstone, Benjamin Disraeli, Joseph Chamberlaine, Cecil John Rhodes. Atas jasa dari Disraeli, Inggris pada tahun 1875 berhasil menguasai Terusan Suez dan tahun 1876 Ratu Victoria dinobatkan menjadi Maharani India (The Empires of India).
Perjanjian Konstantinopel tahun 1887 diantaranya :
  1. Terusan Suez harus tetap terbuka untuk semua jenis kapal dagang negara manapun baik dalam keadaan perang maupun damai
  2. Dilarang mengadakan blokade atau serangan kepada Terusan Suez

0 comment:

Posting Komentar