Jumat, 27 Mei 2011

RESENSI FILM: Teknologi Canggih Membahayakan Kehidupan Manusia

 
Judul Film : Eagle Eye (2008)
Genre        :
Drama/Action/Thriller.
Sutradara  : DJ Caruso.
Skenario    : Daniel McDermott & Travis Adam Wright.
Produksi    : Paramount Pictures.
Pemain      : Shia LaBeouf, Michelle Monaghan, Rosario Dawson, Anthony Azizi, Billy Bob Thornton.
Durasi        : 118 min.  

Sinopsis :


Kemajuan teknologi tak selamanya, membantu kehidupan manusia. Suatu saat teknologi pun dapat menjadi ancaman bahaya yang serius bagi kehidupan manusia. Apalagi, jika manusia yang menjalankan teknologi itu keliru dan lalai dalam mengoperasikan teknologi tersebut. Dan hal inilah, yang ingin disampaikan sutradara DJ Caruso lewat film besutannya, “Eagle Eye”. Film yang mengusung genre techno thriller ini, sengaja memasang tagline “Big Brother is watching you”.

Mengisahkan, Jerry Shaw [Shia LeBouf] yang memilih hidup sendiri dan meninggalkan keluarganya yang tidak lagi memperhatikannya. Lantaran merasa dirinya tidak mendapat perlakuan adil dari keluarganya. Ia pun memilih hidup berkelana dari satu kota ke kota lainnya dan memilih bekerja sebagai staf di perusahaan cetak dan fotokopi. Suatu hari, Jerry yang baru mendapat kiriman cek yang berjumlah 1000 dolar AS dari orang tuanya, ini berniat ingin mencairkan cek tersebut melalui mesin anjungan tunai mandiri.

Namun, ia malah mendapatkan uang dari mesin atm itu berjumlah 750 ribu dolar AS. Melihat hal itu, Jerry malah panik dan berlari pulang ke apartemen. Setibanya di kamarnya, Jerry malah terkejut mendapati kiriman berupa tumpakan kardus yang berisi senjata berbagai jenis yang dilengkapi amunisi, tumpukan amonium nitrat--bahan pupuk yang bisa diolah menjadi bom--dan paspor dari berbagai negara atas namanya berada di dalam kamar.

Lalu, telepon genggamnya berdering. Suara seorang perempuan misterius menyuruhnya lari dalam hitungan detik, karena keberadaan terlacak tim antiteror FBI. Namun, Jerry tertangkap dan diinterogasi oleh agen Thomas Morgan (Billy Bob Thornton). Jerry bersikukuh dirinya dijebak seseorang yang tidak dikenalinya. Saat Jerry ditinggalkan sendiri di ruangan interogasi, si penelepon misterius kembali menghubunginya dan membebaskan Jerry melalui jendela yang dihantam sebuah crane.

Sementara itu, penelepon misterius itu juga menghubungi Rachel Holloman (Michelle Monaghan), ibu muda yang baru saja melepas anaknya, Sam, melawat ke Washington sebagai peniup terompet di orkestra sekolah. Penelepon menyuruh Rachel melihat ke televisi terdekat, di mana kegiatan Sam di kereta api terpampang jelas. Dengan ancaman putranya bakal mati, Rachel mematuhi perintah untuk menyetir sebuah sedan Porsche Cayenne berwarna hitam.

Di mobil itulah, Jerry dan Rachel bertemu, sama-sama ketakutan, panik dan bingung dengan instruksi-instruksi misterius tersebut. Lewat instruksi si penelepon misterius, mereka berlari menghindari kejaran agen FBI. Berkali-kali nyaris tertangkap, keduanya diselamatkan lewat lampu merah yang mendadak hijau, penghancur kendaraan yang otomatis bergerak, hingga bantuan orang-orang yang juga diancam perempuan misterius melalui telepon.

Keduanya bukannya tak mencoba kabur, tapi si penelepon rupanya begitu berkuasa sehingga memaksa mereka selalu kembali patuh pada perintah-perintahnya. "Desersi bukanlah suatu pilihan," kata penelepon misterius yang baru terungkap identitasnya, setelah hampir setengah durasi film ini. Apakah Jerry berhasil mengungkapkan siapa dalang dibalik peristiwa ini? Dan, apakah Rachel bisa bertemu kembali dengan putranya?
(*)



Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:http://www.kabarindonesia.com/

0 comment:

Posting Komentar