A. Apakah Pembiasan Cahaya Itu?
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua medium bening yang berbeda indeks biasnya.
B. Hukum Snellius Pada Pembiasan
Misalkan cahaya  merambat dari medium 1 dengan kecepatan v1 dan sudut datang i menuju ke  medium 2. Saat di medium 2 kecepatan cahaya berubah menjadi v2 dan  cahaya dibiaskan dengan sudut bias r seperti diperlihatkan pada Gambar  di bawah :
Pada contoh  di atas terlihat sinar datang (i) > sinar bias (r) atau dengan kata  lain sinar bias mendekati garis nornal....terjadi ketika sinar menembus  batas bidang dari medium yang renggang ke medium yang lebih rapat. bila  sinar berasal dari sebaliknya yakni dari medium rapat ke medium yang  lebih rengang maka sinar menjauhi garis normal (i < r)
Contoh: 
Seberkas  sinar datang dari udara ke lapisan minyak yang terapung di air dengan  sudut datang 30°. Bila indeks bias minyak 1,45 dan indeks bias air 1,33,  berapakah besar sudut sinar tersebut di dalam air?
Penyelesaian:
Pada kasus ini mula-mula berkas sinar  merambat di udara lalu masuk ke lapisan minyak yang terapung di  permukaan air, baru kemudian sinar masuk ke dalam air. Jadi, sebelum  sampai ke dalam air sinar mengalami dua kali pembiasan seperti  diperlihatkan gambar di bawah.
pada pengerjaan soal di atas  besar sudut r1 tidak dicari karena tidak dibutuhkan....yang dibutuhkan adalah sin r1 untuk mecari sin i2 karena sin r1 = sin i2.
C. Pemendekan Semu Akibat Pembiasan
pemendekan semu ini terjadi karena  pembiasan di mana cahaya merambat dari medium optik yang lebih rapat ke  medium optik yang kurang rapat, misalnya dari air ke udara.
Pada  gambar di atas ada dua orang pengamat yang berbeda posisi yakni  pengamat A membentuk sudut tertentu terhadap benda yang diamati  sedangkan pengamat B tepat tegak lurus terhadap benda yang diamati,  keduanya penganmat ada di medium udara dan benda yang mereka amati ada  dalam air.
Untuk pengamat A (yang membentuk sudut tertentu dengan benda) berlaku hubungan :
h'  = tinggi bayangan semu yang dilihat oleh pengamat pada posisi A
h  = tinggi benda sesungguhnya
n1  = indeks bias medium tempat benda berada
n2  = indeks bias medium tempat pengamat berada
i  = sudut datang
r  = sudut bias
sedangkan unutuk pengamat B(yang tegak lurus dengan benda yang diamati) berlaku hubungan :
Rumus di atas  juga berlaku untuk peristiwa pemanjangan jarak benda yang terjadi saat  pengamat berada di medium yang lebih rapat dari benda yang  diamati...misal pengamat berada di dalam air sedang memperhatikan suatu  benda yang berada di udara...sehingga jarak benda terlihat lebih panjang  dari jarak sebenarnya.
D. Pemantulan Total
saat cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik  kurang rapat dengan sudut datang tertentu, cahaya akan dibiaskan  menjauhi garis normal. Bila sudut datang terus diperbesar, maka suatu  saat sinar bias akan sejajar dengan bidang yang berarti besar sudut  biasnya 90°.Sekali lagi apabila sudut datang diperbesar, maka tidak ada  lagi cahaya yang dibiaskan, sebab seluruhnya akan dipantulkan. Sudut  datang pada saat sudut biasnya mencapai 90° ini disebut sudut kritis  (saat sin r = sin 90 = 1).
Persamaan sudut kritis :
E. Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel
Kaca plan paralel atau balok kaca adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat sejajar
Persamaan pergeseran sinar pada balok kaca :
Keterangan :
d  = tebal balok kaca, (cm)
i  = sudut datang, (°)
r  = sudut bias, (°) 
t  = pergeseran cahaya, (cm)
F. Pembiasan Pada Prisma, Sudut Deviasi dan deviasi minimum
Kita dapatkan persamaan sudut puncak prisma,
β   =  sudut puncak atau sudut pembias prisma
r1   =  sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma 
i2    =  sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara
secara otomatis persamaan di atas dapat digunakan untuk mencari besarnya i2 bila besar sudut pembias prisma diketahui....
Persamaan sudut deviasi prisma :
Keterangan :
D    = sudut deviasi
i1    = sudut datang pada bidang batas pertama
r2     = sudut bias pada bidang batas kedua berkas sinar keluar dari prisma
β = sudut puncak atau sudut pembias prisma
Hasilnya disajikan dalam bentuk grafik hubungan antara sudut deviasi (D) dan sudut datang pertama i1 :
dalam grafik terlihat devisiasi minimum terjadi saat i1 = r2
Persamaan deviasi minimum :
a.  Bila sudut pembias lebih dari 15°
Keterangan :
n1  = indeks bias medium
n2  = indeks bias prisma
Dm  = deviasi minimum
β  = sudut pembias prisma
b.  Bila sudut pembias kurang dari 15°
Keterangan
δ  = deviasi minimum untuk b = 15°. 
n2-1   = indeks bias relatif prisma terhadap medium
δ      = sudut pembias prisma
G. Pembiasan Pada Bidang Lengkung/Sferis
Keterangan :
n1  = indeks bias medium di sekitar permukaan lengkung
n2  = indeks bias permukaan lengkung
s  = jarak benda
s'  = jarak bayangan
R  = jari-jari kelengkungan permukaan lengkung
Seperti pada  pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga ada perjanjian tanda  berkaitan dengan persamaan-persamaan pada permukaan lengkung seperti  dijelaskan dalam tabel berikut ini :
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan contoh berikut ini :
Seekor ikan berada di dalam akuarium berbentuk bola dengan  jari-jari 30 cm. Posisi ikan itu 20 cm dari dinding akuarium dan diamati  oleh seseorang dari luar akuarium pada jarak 45 cm dari dinding  akuarium. Bila indeks bias air akuarium  4/3 tentukanlah jarak orang  terhadap ikan menurut
a) orang itu
b) menurut ikan
a. Menurut orang (Orang melihat ikan, berarti Sinar datang dari ikan ke mata orang)
Diketahui :  
n1 = nair = 4/3
n2 = nu = 1
s = 20 cm
R = -30
(R bertanda negatif karena sinar datang dari ikan menembus permukaan cekung akuarium ke mata orang)
Ditanya : s’
 Jawab :
Jadi, jarak  bayangan ikan atau jarak ikan ke dinding akuarium menurut orang hanya 18  cm (bukan 20 cm!). Tanda negatif pada jarak s’ menyatakan bahwa  bayangan ikan yang dilihat orang bersifat maya. Sedangkan jarak orang ke  ikan menurut orang adalah 45 cm ditambah 18 cm, yaitu 63 cm (bukan 65  cm!).
b. Menurut Ikan (Ikan melihat orang, berarti Sinar datang dari orang ke mata ikan)
Diketahui :  
n1 = nu = 1
n2 = nair = 4/3
s = 45 cm
R = +30
(R bertanda positif karena sinar datang dari orang menembus permukaan cekung akuarium ke mata ikan)
Ditanya : s’ 
Jawab :
Jadi, jarak  bayangan orang atau jarak orang ke dinding akuarium menurut ikan bukan  45 cm melainkan 120 cm. Tanda minus pada jarak bayangan menyatakan bahwa  bayangan bersifat maya. Jarak orang ke ikan menurut ikan sama dengan 20  cm ditambah 120 cm, yakni 140 cm.
disebabkan jarak benda dengan bayangan yang dibentuk berbeda maka bayangan juga mengalami perbesaran (M) sebesar :
Fokus Permukaan Lengkung 
Permukaan lengkung mempunyai dua titik  api atau fokus. Fokus pertama (F1) adalah suatu titik asal sinar yang  mengakibatkan sinar-sinar dibiaskan sejajar. Artinya bayangan akan  terbentuk di jauh tak terhingga
(s’ = ~ ) dan jarak benda s sama dengan jarak fokus pertama F1.
Fokus kedua (F2) permukaan lengkung adalah titik pertemuan sinar-sinar bias apa bila sinar-sinar yang datang pada bidang lengkung adalah sinar-sinar sejajar. Artinya benda berada jauh di tak terhingga (s = ~ )
Fokus kedua (F2) permukaan lengkung adalah titik pertemuan sinar-sinar bias apa bila sinar-sinar yang datang pada bidang lengkung adalah sinar-sinar sejajar. Artinya benda berada jauh di tak terhingga (s = ~ )
fokusnya :

































0 comment:
Posting Komentar