Natrium nitrit merupakan zat tambahan  pangan yang digunakan sebagai pengawet pada pengolahan daging. Natrium  nitrit sangat penting dalam mencegah pembusukan terutama untuk keperluan  penyimpanan, transportasi dan ditribusi produk-produk daging. Natrium  nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk faktor-faktor sensori  yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam industri  makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat  menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak  segar sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.
Menurut  peraturan menteri kesehatan RI nomor 722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan  tambahan makanan menyatakan bahwa kadar nitrit yang diijinkan pada  produk akhir daging proses adalah 200 ppm. Sedangkan USDA (United States Departement Of Agriculture) membatasi  penggunaan maksimum nitrit sebagai garam sodium atau potasium yaitu  239,7 g/100 L larutan garam, 62,8 g/100 kg daging untuk daging curing  kering atau 15,7 g/100 kg daging cacahan untuk sosis.
Bagi  anak-anak dan orang dewasa pemakaian makanan yang mengandung nitrit  ternyata membawa pengaruh yang kurang baik. Nitrit bersifat toksin bila  dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Nitrit dalam tubuh dapat  mengurangi masuknya oksigen ke dalam sel-sel atau otak.
Menurut  beberapa ahli kimia nitrit yang masuk ke dalam tubuh melalui bahan  pengawet makanan akan bereaksi dengan amino dalam reaksi yang sangat  lambat membentuk berbagai jenis nitrosamin yang kebanyakan bersifat  karsinogenik kuat.
Hasil penelitian  Magee dan Barnes (1954) menunjukkan bahwa nitrosodimetilamin merupakan  senyawa racun bagi hati yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan hati  pada beberapa presies hewan termasuk manusia. Penelitian lebih lanjut  menunjukkan nitrisodimetilamin juga merupakan kasinogen kuat, yang dapat  menimbulkan tumor terutama pada hati dan ginjal tikus pecobaan.
Dari  hasil percobaan terhadap tikus, 500 ppm dari nitrosamine menyebabkan  tumor hati malignant dalam waktu 26 – 40 minggu. Pada dosis yang lebih  tinggi lagi menyebabkan tumor kandung kemih. Pada dosis 30 mg/kg berat  badan akan badan mempercepat timbulnya tumor ginjal. Tabel berikut  menyajikan hubungan antara jumlah dosis dengan waktu timbulnya?kanker  dari penggunaan?nitrosamin.
Tabel 1 DOSIS NITROSAMIN DAN WAKTU TIMBULNYA KANKER
Jumlah nitrosamine per kg berat badan  | Waktu timbulnya kanker tanpa factor lain  | 
0,30 mg  | 500 hari  | 
0,15 mg  | 605 hari  | 
0,075 mg  | 830 hari  | 
Penyakit  kekurangan gizi atau disebut juga dengan istilah Malnutrition  disebabkan kekurangan satu atau lebih zat gizi yang dikonsumsi. Di dalam  makanan terdapat kurang lebih 50 zat gizi yang berbeda-beda, maka  kekurangan gizi dapat beraneka ragam jenisnya. Agar tubuh kita terpenuhi  kebutuhan gizinya, maka perlu penambahan satu atau lebih zat gizi ke  dalam makanan kita. Teknik penambahan zat gizi tersebut fortifikasi.  Fortifikasi biasanya dilakukan hanya terbatas pada kekurangan gizi yang  sangat spesifik seperti kekurangan vitamin A, zat besi, protein dan  asam amino.
Semakin berkurang dan  meluasnya teknik fortifikasi dalam makanan menimbulkan  sinyalemen-sinyalemen tentang kemungkiman keracunan akibat kelebihan  vitamin A dan vitamin D pada anak-anak dari masyarakat lapisan menengah  ke atas di Indonesia. Dikatakan bahwa kelebihan vitamin A dan vitamin D  ini terutama berasal dari komsumsi susu formula dan susu bubuk yang  umumnya diperkaya atau ditambah sejumlah vitamin A atau vitamin D oleh  para produsennya.

Gambar 8 Masakan yang siap disajikan ini selalu menggunakan zat aditif







0 comment:
Posting Komentar