Jumat, 06 Mei 2011

Curug Cimara


Curug Cimara adalah curug yang berada di dusun Purwasari Desa Cimara Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan. Letaknya berada di pertengahan Gunung Tilu, dan berada pada ketinggian diatas 1500 m diatas permukaan laut. Letak ketinggiannya menyebabkan kawasan curug cimara menjadi sejuk, dan tetap dingin pada siang hari.
Keberadaanya masih berkaitan dengan kepercayaan-kepercayaan masyarakat akan hal-hal ghaib. Oleh karena itu, biasanya pada hari jum’at kliwon Curug Cimara ini biasa dikunjungi oleh Masyarakat yang percaya akan hal-hal ghaib itu. Namun, banyak pengunjung yang datang tidak menetahui hal tersebut, sehingga Curug Cimara hanya dijadikan Tempat Pariwisata Biasa. Daya tarik wisatanya berasal dari keaslian Curug, karena awalnya Curug Cimara ini bukan difungsikan sebagai tempat wisata.
Berikut  ini merupakat fasilitas wisata yang disediakan di sekitar Curug Cimara.
1.      Jenis Curug
Desa Cimara memiliki banyak curug, diantaranya Curug 1 sampai Curug 7, curug Cipari, dan sebagainya.
A.       Curug 1 sampai Curug 7
Curug 1 sampai curug 7 berada pada satu aliran sungai, namun jarak antar curug sangatlah jauh. Curug satu berada paling dekat, yakni dikenal sebagai Curug Cimara. Sedangkan curug 7 berada paling jauh dan berada di atas Gunung Tilu.
Curug 2-7 amatlah jarang dikunjungi, hanya segelintir orang yang pergi kesana. Tujuannya pun bukan untuk berwisata pada umumnya, melainkan  berziarah ke curug-curug tersebut.
B.       Curug Cipari
Selain Curug 1-7, di Desa Cimara juga terdapat Curug Cipari. Letaknya berada di sebelah timur Curug 1. Masih mempunyai fungsi sebagai tempat wisata, namun kebanyakan pengunjung bermaksud untuk menziarahi Curug tersebut.
2.      Obyek Pariwisata Lainnya
Selain Tempat wisata berupa Curug, di sekitar Desa Cimara juga terdapat Obyek  wisata Seperti Dam Banyu Hurip, Gagajahan, Pangheotan, dan beberapa Leuwi.
A.    Banyu Hurip
Banyu Hurip adalah nama sebuah bendungan di Dusun Purwasari. Berfungsi sebagai pengairan, dan pelindung banjir. Bendungan ini dibangun sekitar tahun 1996, dengan pendanaan sekitar 1 Milyar. Banyu Hurip Mempunyai lebar sekitar Bendungan ini difungsikan sebaga penampung air sungai, untuk pengairan dan dialirkan ke sungai irigasi yang panjangnya sekitar 1,5 KM.
B.     Gagajahan
Gagajahan adalah sebuah objek wisata berupa patung gajah. Selain itu, di Gagajahan ini khas dengan buah Kupa atau pun buah juwet. Buah ini berwarna hijau kala mentah, kemudian menjadi merah muda, kemudian ungu, dan ungu kehitaman saat matang. Keberadaan Gagajahan ini sangatlah menarik sebagai tempat wisata, selain sebagai sarana refreshing, juga sebagai objek sejarah karena patung gajah ini dibuat apa abad ke 19 M.
 
A.    SEJARAH CURUG CIMARA (CURUG MANTENG)
           Sejarah Curug cimara erat kaitannya dengan Hal-hal ghaib, dan masih dipersaya oleh Masyarakat sekitar. Pada zaman dahulu, ketika masa Kepangeranan dan Karesidenan Cirebon masih ada, sekitar abad ke 19 M, Para Wali dari Cirebon, dan Syekh Abdul Qadir Jaelani menyuruh seorang pangeran bernama Ajar Sakti agar mengembara naik turun gunung menyusuri gunung-gunung di Kuningan.
            Pada suatu hari, Ajar Sakti Tiba di Gunung Tilu, yang berada di sebelahTenggara Kabupaten kuningan kini. Kemudian Ajar Sakti Membuat Sebuah tungu Peringatan untuk memperingati dedatangannya ke tempat tersebut. Setelah itu, Ajar Sakti memberitahu warga dusun Cilumpang (sekarang menjadi Desa Purwasari) dengan berkata “ apabila ada musibah di Desa, silahkan ziarahi tugu di sebelah utara desa pada hari jum’at kliwon, meminta kepada Allah SWt disana”. Kemudian mereka juga bersama membuat sebuah Curug bernama Curug Manteng yuang tingginya 25 meter, dan lebarnya sekitar 2,5 meter. Yang disuruh menunggunya adalah Dewi Mayang Arum Taneman yang tempat kediamannya di debelah pohon kiara dan pohon beringin yang berada di tepi curug.

B.     POTENSI CURUG
1.      Keadaan Curug 
A.    Ketingian Obyek
Curug cimara berada pada ketinggian >1500 m diatas permukaan laut, sehingga bersuhu sejuk.
B.     Suhu Curug
Suhu pada pagi hari berkisar antara 18-25 °C, pada siang hari mencapai 25-28 °C, sedangkan pada sore hari bersuhu 24-22 °C.
C.    Pemandangan  Sekitar Curug
Pemandangan yang tersajikan dari perjalanan sampai ke tempat tujuan sangatla menyenangkan, dari mulai gunung tilu yang masih rimbun oleh pohon hijau, sawah yang terhampar luas, leuwi batu, leuwi cadas, sungai cijangkelok yang lebar dan memanjang, dan masih banyak yang lainnya.
D.    Curug
Curug Menteng sendiri memiliki struktur yang unik, dengan dihiasi akar pohon beringin dan air dingin asli pegunungan. Air Curug Berasal dari mata air Gunung Tilu dan masih jauh dari pencemaran. Oleh kerena itu, air dari curug pun aman untuk diminum.
E.     Potensi Lain
Selain sebagai Obyek Wisata, Curug Cimara ini masih erat kaitannya dengan kepercayaan-kepercayaan masyarakat akan hal-hal ghaib. Misalnya dengan adanya Dewi Mayang Arum Taneman yang tidak dapat dilihat wujudnya, namun keberadaannya disana masih dipercayai warga.
 Oleh warga sekitar sendiri, curug cimara ini sering diziarahi pada hari jum’at kliwon, dengan maksud agar dapat dikabulkan keinginannya, asalkan demi kebaikan.
Dikarenakan Curug Cimara ini masih erat dengan hal-hal ghaib, pengunjungpun tidak bisa melakukan hal-hal yang tidak sopan, yang biasa disebut ‘pamali’ oleh orang-orang tua dulu. Misalnya meludah sembarangan, buang air sembarangan, berkata yang tidak sepantasnya, dan lain lain.

C.    TANAMAN YANG TUMBUH DI SEKITAR CURUG
Berikut ini merupakan macam-macam tanaman yang tumbuh di sekitar curug cimara :
1.      Beringin
2.      Jati
3.      Picung
4.      Mahoni
5.      Gintung
6.      Buah Naga
7.      Rumput Liar
Selain itu ada beberapa tanaman yang diolah oleh masyarakat setempat, seperti Padi , Kopi, Nilam, dan Muncang.

D.    PENGELOLAAN CURUG
                  Curug Cimara tidak difungsikan sebagai tempat wisata seperti obyek wisata lain. Curug Cimara ini bebas dikunjungi oleh siapapun, dan tidak dikenakan biaya untuk wisata.
Cukup dengan memberi seikhlasnya atas penjagaan kendaraan. Dikarenakan akses menuju curug tidak dapat dilalui kendaraan.
                  Pengelolaan Curug Cimara dilakukan pada Musim Kemarau oleh Msyarakat dan PEMDA sekitar. Dikarenakan banyaknya kendala apabila dilakukan pada musim biasa.
                  Pasalnya, perbaian terhadap curug akan dilakukan musim kemarau mendatang, karena PEMDA daerah telah melakukan survai pada bulan April lalu.

5 komentar:

  1. masih banyak potensi wisata di daerah tersebut.kegiatan praktikum kami daari fakultas kehutanan UNIKU pada 19 Juni 2011 kemarin telah mengobservasi curug lainnya,yakni curug sawer yang tingginya > 45 m yang dapat ditempuh 2 jam dari bendungan banyuhurip.selin itu juga wisatawan yg berkunjung kesana disuguhi hutan alam yang menghijau,aliran air 100% jernih, dan suara burung dan jika beruntung bisa memeiliki perjumpaan dengan hewan primata jenis lutung dan surili sepangjang perjalanan dengan trek yg memacu adrenalin...
    selamat mencoba!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap, saya setuju memang jalan menuju kesana itu sangat sulit dan menantang

      Hapus
  2. Terimakasih atas masukannya. Memang telah menjadi kewajiban kita sebagai warga kuningan untuk mengembangkan potensi wisata di daerah kita.
    Semoga dalam beberapa waktu ke depan, potensi wisata di daerah tersebut bisa dikembangkan lebih luas lagi.

    BalasHapus
  3. Salut....kalau boleh tau alamat asli Mustofa darimana, tau sejarah curug tersebut dari siapa. tks

    BalasHapus
  4. Nova Nurul Mustopa.
    Dari Desa Sumurwiru Kec. Cibeureum Kab.Kunngan.
    sekolah di SMAN2 Kuningan.
    Sumber : Narasumber langsung dari bapak (lupa namanya)yang berasal dari Dusun Purwasari Desa Cimara.

    BalasHapus