Kamis, 02 April 2015

Gadis Kopi Moka - Danau Senja

Dua ekor burung swallow berterbangan diatas langit sore, terbang rendah menyusuri Danau yang terhampar hijau tua. Danau yang sangat luas itu terlihat tak bergoyang sedikitpun, tak ada angin yang menemani kesepiannya tak seperti biasanya. Terdengan sayu dengan lambaian dedaunan yang berirama di sebuah daratan kecil ditengah danau yang hampir terendam. Hanya dua burung itu yang membuatnya terlihat sedikit ramai, tak ada nelayan yang mencari ikan, tak ada siapapun di sana, tak ada seperti biasanya. Sore itu langit juga tak begitu cerah, malah sedikit mendung dari arat barat.

Aku memarkirkan sepeda motorku di galangan timur, menatap langit senja bersama mentari yang mulai terbenam, sendiri. Hanya berbekalkan sebuah alunan musik dan sebungkus rokok, bersantai tanpa beban. Dengan sebuah pena di tangan kananku dan selembar kertas putih di tangan kiriku, aku ingin menuliskan sebuah cerita, sebuah keinginan di sore yang sendu.

Menatap langit sore yang cukup tak cerah dengan hamparan hijau danau sore itu, aku ingin melepas lelah, melepas sebuah kerinduan pada seorang bidadari yang jauh dari pelukku. Entah dimana dia kini, entah bagaimana kabarnya, aku hanya berharap dia baik-baik saja, aku hanya merindukannya. Dan aku ingin melukiskan kerinduan itu dalam sebuah tulisan, sebuah sayatan pena.

"Bismillahirrahmanirrohim"
Sebaris kalimat pertama yang kutulis disana



0 comment:

Posting Komentar