Sabtu, 13 Desember 2014

Perihal Kamu


Aku bukan dahulu-mu, sekarang-mu atau bahan nanti-mu. Tapi kuharap kamu membiarkan aku untuk menjadikan kamu sebagai 'dia' dalam setiap doa-ku.

Tuhan memberkati aku dalam mengagumimu. Aku jadi tak harus takut dengan resiko perlu mencintai dan kemudian membahagiakan kamu.

Mungkin aku buruk dalam memilih. Tapi ketahuilah, beberapa orang memang keras kepala dalam mempertahankan apa yang menurut dia benar.

Aku tak begitu mengenal kamu, begitupun tak ingin terlalu mengenal kamu. Tapi bantulah aku untuk mengenal orang tuamu dahulu.

0 comment:

Posting Komentar