Sabtu, 13 Desember 2014

Pertemuan Kembali

Aku berdiri tepat di depannya, menatap dalam kedua matanya seraya menyunggingkan bibir untuk tersenyum. Aku tak bermaksud untuk menang, tapi semudah itu dia kalah, memalingkan wajahnya dan berbalik lalu berlari menjauhiku.

"Sejahat itukah aku di masa lalu? Bertemu saja ia tak mau. Terlalu menyakitkankah hadirku untuknya? Terlalu banyak kah luka yang kutorehkan di hatinya. Sampai begitu deras air matanya mengalir." Aku tertunduk lesu, menyesali waktu dimana aku dapat berjumpa lagi dengan dia.

0 comment:

Posting Komentar