Senin, 16 Mei 2011

Anak-anak Inggris dan gambar seks


Anak-anak Inggris semakin terpapar gambar-gambar seks dan orang tua mereka hampir tidak bisa mencegahnya, kata laporan departemen dalam negeri.
Laporan itu meminta agar diberlakukan peraturan yang lebih keras untuk gambar-gambar seks pada iklan dan melarang penjualan majalah-majalah dewasa kepada anak-anak di bawah usia 16 tahun.
Laporan tersebut juga menganjurkan penjualan telefon seluler (hand phone) dan games dengan pengawasan orang tua yang dihidupkan secara otomatis.
Penulisan laporan, Dr Linda Papadopoulos, mengatakan ada kaitan yang jelas antara gambar-gambar seks dengan tindak kekerasan terhadap wanita.

'Persepsi yang keliru'

Remaja perempuan terpaksa kirim gambar
Remaja perempuan terpaksa kirim foto telanjang dada atau bugil
Laporan itu mengatakan keterdedahan anak-anak terhadap gambar-gambar seks itu membuat persepsi remaja menjadi keliru. Anak laki-laki terdorong menjadi dominan sementara remaja wanita melihat diri mereka siap untuk melakukan hubungan seks dan mereka menjadi bersikap boleh melakukan apa saja.
Salah satu dampak yang terjadi adalah kenaikan kasus intimidasi seksual yang membuat remaja wanita merasa terpaksa menyertakan gambar-gambar telanjang dada atau bugil ke jejaring sosial, tambah laporan tersebut.
Dr Papadopoulos mengatakan harus juga ada simbol-simbol untuk menunjukkan kapal foto yang diterbitkan telah diubah secara digital --seperti gambar-gambar selebriti yang ditukangi agar terlihat lebih langsing.
Dia juga merekomendasikan pemberian kuasa kepada Otorita Standar Iklan untuk menindak gambar-gambar seks yang dipasang di situs-situs komersial seperti foto-foto merangsang yang digunakan oleh toko-toko pakaian dengan target pasar remaja.
"Gambar-gambar yang kita lihat dan cara kita melihatnya akan melahirkan pandangan bahwa wanita itu untuk dipakai dan pria itu yang akan memakai mereka."
Peninjauan itu merupakan bagian dari upaya besar Departemen Dalam Negeri Inggris untuk melakukan perdebatan publik yang lebih keras mengenai cara untuk membasmi kekerasan terhadap wanita dan remaja perempuan.
Menteri Dalam Negeri Alan Johnson mengatakan, "Kita tahu para orang tua khawatir terhadap tekanan yang dialami anak-anak mereka dalam usia yang makin dini. Itulah sebabnya kami bertekad mengikuti sejumlah rekomendasi di dalam laporan ini."

Pengawasan orang tua

"Mengubah sikap akan memerlukan waktu lama tetapi hal itu penting kalau kita ingin mencegah seksualisasi anak-anak yang akan memarakkan kekerasan terhadap wanita dan remaja perempuan."
Gambar-gambar yang kita lihat dan cara kita melihatnya akan melahirkan pandangan bahwa wanita itu untuk dipakai dan pria itu yang akan memakai mereka
Dr Linda Papadopoulos
Wakil Komisioner Anak-anak, Sue Berelowitz, mengatakan laporan itu bagus sekali namun mengatakan bukan media saja yang bertanggung jawab.
"Orang tua perlu turun tangan dan melakukan pengawasan. Mereka harus membuat batas-batas. Mereka harus tahu apa ditonton anak-anak mereka, dan orang perlu hati-hati terhadap anak-anak yang memiliki internet sendiri di kamar mereka," katanya kepada BBC.

Candu Seks

Girls Aloud
Girls Aloud, salah satu kelompok band yang paling populer di Inggris
Sementara itu, Frank Furedi --seorang guru besar sosiologi di Universitas Kent-- mengatakan masyarakat secara keseluruhanlah yang harus disalahkan.
Ia mengatakan, "Seluruh masyarakat kecanduan seks. Seks menjadi alat yang sangat lumrah bagi kaum dewasa untuk mengarungi dunia ini dan mengirimkan isyarat kepada anak-anak bahwa yang paling penting adalah seks."
"Salah satu masalah besar yang kita hadapi adalah semakin lemahnya kemampuan orang dewasa untuk membedakan perilaku mereka dengan perilaku anak-anak. Kita sekarang semakin gemar menggunakan perilaku seks anak-anak."

0 comment:

Posting Komentar