Revolusi di Tunisia, Mesir, dan disusul di negeri-negeri Islam lainnya  diharapkan bisa menjadi titik awal kebangkitan Islam. Hal ini juga  menandakan berakhirnya masa para toghut di negeri-negeri kaum Muslimin  dan dimulainya masa penerapan syariat Islam secara menyeluruh dalam  bingkai kekhilafahan Islam. Insya Allah!
   
   Melacak Jejak Toghut Mendeklarasikan Tauhid 
    Sungguh, ingkar kepada toghut dan beriman kepada Allah adalah pondasi  kehidupan seorang muslim. Hal ini merupakan realisasi syahadat La ilaha illallah yang mencakup an-nafyu (peniadaan) dan al-itsbat  (penetapan). Hal ini juga merupakan inti seruan dakwah para nabi sejak  dahulu hingga kini. Dengan demikian, siapa pun yang dapat merealisasikan  ingkar kepada toghut dan beriman kepada Allah maka sungguh dia telah  mantap urusannya dan telah berjalan di atas jalan yang lurus. 
    Siapakah para toghut dan dimanakah mereka berada ? Dan siapa pula para  pendukung toghut dan bagaimana hukumnya ? Sungguh mengetahui seluruh  masalah ini saat ini adalah perkara penting bagi seluruh muslim, apalagi  yang menginginkan tegaknya izzul Islam wal muslimin. Karena seluruh  bagunan Islam dan aplikasinya berupa pelaksanaan syariat tidak akan  pernah terealisir tanpa mengkufuri toghut, memastikan keberadaan mereka,  membongkar selubung mereka, membenci mereka, dan memerangi mereka.  Niscaya, jika kita  telah mengetahui apa saja toghut di dunia ini dan  sikap manusia terhadapnya, maka kita melihat kebanyakan manusia  berpaling dari ibadah kepada Allah dan lalu beribadah kepada toghut, dan  dari berhukum  kepada Allah dan Rasul-Nya  menjadi berhukum kepada  toghut. Dan dari mentaati Allah serta mengikuti Rasul-Nya menjadi  mentaati toghut serta mengikutinya. 
    Sungguh, orang-orang kafir tidak mungkin melakukan kerusakan di bumi  atau menzalimi sebuah bangsa, kecuali pasti dengan bantuan orang-orang  yang mendukungnya untuk melakukan kezaliman dan kerusakan, dan yang  menjaga mereka dari orang yang ingin membalasnya. Dengan demikian, orang  kafir itu tidak akan bisa terus melakukan kerusakan kecuali lantaran  ada orang yang membantu dan membelanya, dan merekalah para anshoru  toghut, penolong toghut, yang statusnya juga sama dengan toghut itu  sendiri. 
    Dengan demikian, pada hakikatnya peperangan yang dilancarkan kaum  muslimin terhadap para penguasa toghut, dengan tujuan menggulingkan  mereka demi mengangkat seorang penguasa muslim, maka peperangan tersebut  pada kenyataannya adalah peperangan melawan para pendukung mereka yang  terdiri dari para pembela toghut. Oleh karena itu wajib hukumnya  mengetahui siapa para toghut dan pendukungnya ini, dan status hukum  mereka di sisi Allah SWT 
    Menolak Thoghut Adalah Kewajiban Pertama Dalam Islam 
    Kewajiban pertama atas setiap Muslim adalah Tauhid (beribadah kepada  Allah tanpa menyekutukanNya); dan pilar pertama Tauhid adalah Al Kufur  Bit Thoghut, atau menolak Thoghut. Seseorang tidak bisa menjadi Muslim  kecuali mereka menolak semua bentuk Thoghut, apakah itu berbentuk  konsep, benda tertentu atau seseorang. 
    Thoghut telah didefenisikan oleh Shahabat dan Ulama klasik yang mengikuti jalan salaf yaitu: “Sesuatu yang disembah, ditaati atau diikuti selain dari Allah.” 
    Imam Malik bin Anas berkata: “Thoghut adalah segala sesuatu yang disembah (atau ditaati) selain Allah.”  (Diriwayatkan dalam Al Jaami’ li Ahkaam Al Qur’an oleh Imam Al Qurtubi) 
    Syeikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: “Dan thoghut secara umum, adalah sesuatu yang disembah selain Allah, dan itu disetujui untuk disembah, diikuti atau ditaati.” (Risalatun fii Ma’naa At Thoghut oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab) 
    Thagut dan Pembahasannya Menurut Para Ulama 
    Pembahasan masalah toghut masyhur di kalangan para ulama. Mereka telah  menjelaskan masalah ini secara rinci dan umat menerapkannnya secara  pasti. Bahkan masalah pembahasan toghut ini menjadi bahasan pertama dan  utama dalam Islam. Sebagaimana yang telah kita maklumi bahwasanya: 
    1.Inti dakwah para rasul-rasul adalah: beriabadah kepada Allah dan menjauhi thaghut (QS. An Nahl (16): 36) 
    2.Iman seorang tidak sah sehingga ia mengkufuri thaghut (QS. Al Baqarah: 256) 
    3.Masalah thaghut dan mengkufurinya adalah termasuk masalah iman dan  kufur, dan tidak ada masalah yang lebih penting dalam dien ini  dibandingkan dengan masalah iman dan kufur dan tidak ada kesalahan yang  lebih besar daripada kesalahan dalam masalah iman dan kufur. 
    Para Penolong & Ulama Toghut 
    Adapun yang dimaksud dengan ansharuth thawaghit (pembela-pembela  thaghut) adalah siapa saja yang menolong mereka (para toghut) dengan  ucapan maupun perbuatan. Sehingga kalaupun penolong atau pembela  tersebut pemerintah negara lain, maka hukumnya juga sama. 
    Termasuk ke dalam pembela para toghut adalah mufti atau ulama  pemerintah toghut, yakni mereka yang selalu berlawanan dengan Al-Qur’an  dan As-Sunnah. Allah SWT., berfirman : 
    “Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang  zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu  tiada mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian  kamu tidak akan diberi pertolongan.”  (QS Huud 11: 113) 
    Siapakah orang yang lebih salah dari orang yang membela syetan atau  orang-orang yang membuat keringanan atas ke-kufuran-nya? Jika seseorang  tidak menolak thaghut (dalam realitas, tidak hanya secara teori)  bagaimana bisa kita mempercayai dia untuk masalah dien kita? Tauhid  adalah persoalan yang utama yang harus diperhatikan. 
    “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat,  kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa  kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang  mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada  kaum yang zalim.” (QS Al Jumu’ah 62: 5) 
    Wallahu’alam bis showab! 
    Source : almuhajirun.net (Majalah Al Muhajirun Edisi Melacak Jejak Toghut)








0 comment:
Posting Komentar