ASAL USUL KEHIDUPAN
Kepastian  waktu dan proses tentang terjadinya bumi dan makhluk yang hidup di  dalamnya sampai sekarang ini belum terjawab dengan jelas, meskipun  banyak para alhi biologi yang sudah memulai untuk mengemukakan teori dan  pendaptannya. Hingga sampai sekarang  hal  tersebut masih banyak diperdebatkan asal mula pertama bentuk kehidupan  yang terjadi, atau mungkin asal mula kehidupan merupakan suatu rahasia  alam yang nalar manusia tidak mampu menjawabnya ?.
Ada  yang berteori kehidupan bermula dari 300 juta tahun yang lalu sebagai  bahan organik dan terjadi di perairan yang dangkal. Ini hanyalah teori  yang disusun oleh manusia, karena memang tak pernah ada seorangpun  manusia yang menyaksikan secara pasti proses awal munculnya bentuk  kehidupan di jagat raya ini.   
A.      Evolusi Kimia di mulai dari Atmosfer Purba
Teori  tentang asal usul kehidupan yang disusun oleh para ahli didasarkan pada  hasil pengamatan, perhitungan, untuk dapat menjelaskan bagaimana sustu  kejadian atau gejala kehidupan muncul. Munculnya kehidupan adalah suatu  kejadian perkembangbiakan, keanekragaman, adanya hubungan struktur dan  fungsi sel adalah gejala kehidupan. Karena tidak mudah untuk menjawab  pertanyaan tentang asal usul kehidupan, maka muncullah bebrapa hipotesis  yang digunakan untuk menjawabnya, antara lain akan kita urai di bawah  ini. 
1.        Makhluk hidup berasal dari planet lain
Dalam  teori ini para ahli beranggapan bahwa kehidupan mungkin tidak berasal  dari bumi, tetapi dari tempat lain atau planet lain. Hal yang menjadi  pertanyaan kita, bagaimana kehidupan itu dapat sampai ke bumi ? juga  sulit untuk mencari jawabannya.    
2.       Teori ciptaan
Teori  asal usul kehidupan ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet  bumi diciptakan oleh Tuhan. Teori ini di dasarkan pada  kejadian-kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut  dianggap sebagai ciptaan Tuhan, seperti halnya bumi dan kehidupannya  yang ada di dalamnya juga ciptaan Nya.
Archbishop Usser  (Inggris) tahun 1650 SM mengadakan perhitungan untuk menentukan saat  bumi dankehidupannya yang ada di dalamnya diciptakan oleh Tuhan. Dari  perhitungan tersebut menyimpulkan bahwa bumi dan kehidupan atau manusia  diciptakan Yuhan pada jam 09.00 hari ke-23 bulan Oktober tahun 4004 SM.  Keyakinan ini juga tercatat pada Genesis 1 : 1 – 26 dalam buku kuno  Kristen Yudao. Dalam  Genesis dikatakan bahwa bumi dan semua species diciptaan Tuhan dalam waktu 6 hari masing-masing 24 jam.    
3.       Teori keadaan bumi yang selalu tetap
Dalam  teori ini bumi dan species yang mendiaminya tidak mempunyai asal mula.  Pandangan ini di dasarkan pada perkiraan alhi tentang angka yang  menunjukan terjadinya bumi berbeda-beda. Archbiohoop Usser mengatakan  bumi diciptakan pada tahun 4004 SM. Ahli lain menghitung umur bumi  dengan radioaktif mengatakan bumi berumur 5000 X 106 tahun. Dengan  adanya hasil perhitungan bumi yang berbeda tersebut, para penyokong  teori ini beranggapan bahwa bumi tidak mempunyai asal mula dan selalu  ada dari masa ke masa. Demikian pula makhluk hidup yang mendiami bumi.  
4.       Teori kosmozoa
Teori  ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari  ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah penyelidikan bahwa  bahan yang terdapat pada batu meteor maupun batu komet yang jatuh ke  bumi mengandung banyak molekul organik sederhana, misalnya cyanogen,  asam hydrocyanida. Molekul-molekul organik tersebut tatkala jatuh ke  bumi menjadi benih kehidupan. Menurut teori ini bukan hanya di bumi ini  saja yang timbul atau lahir kehidupan. Kehidupan dapat timbul sekali  atau beberapa kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda.
5.       Teori abiogenesis (generatio spontanea)
Pertama kali teori ini di kemukakan oleh Aristoteles (384 –322 SM) yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Aristoteles  beranggapan makhluk hidup berasal lumpur yang di dalamnya muncul adanya  cacing. Beberapa ahli yang mendukung treori abiogenesis, di antaranya :
a.     Anthoni Van Leeuwenhoek
Anthoni Van Leeuwenhoek berpendapat bahwa mikroorganisme atau makhluk  hidup berasal dari air atau benda mati. 
Percobaannya :
Dengan  mikroskop ciptaannya beliau dapat melihat adanya mikroorganisme  (makhluk hidup yang sangat kecil) yang diambil dari air hujan dan  rendaman jerami. 
b.     Needham
Needham berpendapat bahwa mikroorganisme atau benda hidup terjadi dari air kaldu (benda mati)
Percobaannya :
Dengan  menggunakan rebusan daging, kemudian air kaldu disimpan dalam keadaan  terbuka. Setelah beberapa hari dalam air kaldu tersebut menjadi keruh  karena adanya mikroorganisme. 
6.       Teori biogenesis 
Dalam  teori bigenesis ini dinyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk  hidup juga. Bebrapa ahli yang mendukung teori biogenesis, di antaranya  :
a.     Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799)
Lazzaro Spallanzani menyatakan bahwa makhluk hidup berasal makhluk hidup, dengan melakukan percobaan sebagai berikut :
Dengan  merebus daging, kemusian air kaldu dimasukan ke dalam beberapa tabung  (botol) yang sebagian ditutup rapat dan sebagian dibiarkan terbuka. Dari  percobaan ini menunjukan bahwa pada tabung tertutup tidak ditemukan  mikroorganisme, sedangkan pada tabung terbuka di dapatkan mikroorganisme  dengan adanya air kaldu yang keruh. Spallanzani berkesipulan dengan  adanya mikroorganisme pada tabung terbuka berasal dari udara dan bukan  berasal dari air kaldu atau benda mati. Tidak adanya mikroorganisme pada  tabung tertutup menunjukan bahwa mikroorganisme buka berasal dari air  kaldu atau benda mati.
                                                                                               Gambar. Percobaan Lazzaro Spallanzani
b.     Fransisco Redi (1626 – 1697)
Fransisco Redi menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup, dengan melakukan percobaan sebagai berikut  :
Dengan menggunakan beberapa 3 tabung, yaitu  :
Tabung 1  :           Diisi  dengan daging kemudian ditutup rapat sehingga tidak behubungan dengan  udara luar. Setelah beberapa hari tidak di temukan larva atau bentuk  kehidupan. 
Tabung 2  :           Diisi  dengan daging kemudian ditutup dengan kain kasa yang masih dapat  berhubungan dengan udara luar. Setelah beberapa hari tidak ditemukan  larva karena lalat tidak dapat masuk akibat terhalang kain kasa.   
Tabung 3  :           Diisi  dengan daging dan dibiarkan terbuka sehingga dapat berhubungan dengan  udara luar. Setelah beberapa hari ditemukan larva, karen alalat dapat  masuk
Dari  percobaan Redi berkesimpulan bahwa larva suatu bentuk kehidupan bukan  berasal dari daging (bend mati) tetapi berasal dari telur lalat yang  masuk dan bertelur pada daging.
c.     Louis Pasteur (1822 – 1895)
Louis Pasteur menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup, dengan melakukan percobaan sebagai berikut  :
Dengan  menggunakan botol labu berbentuk leher angsa (seperti huruf S),  sehingga walaupun botol labu tertutup masih brehubungan dengan udara  luar.
Botol labu 1 :          Botol  labu diisi dengan air kaldu, kemudian disterilkan dengan cara  dipanaskan. Kemudian botol labu didinginkan selama beberapa hari,  ternyata tidak ditemukan adanya mikroorganisme (air kaldu tetap jernih  tidak ada bentuk kehidupan)
                                                                                                                                                              Gambar. Fransisco Redi
Botol labu 2 :          botol  labu lehernya dipatahkan sehingga udara dapat masuk dan berhubungan  kaldu, dan ternyata dalamair kaldu terdapat adanya mikroorganisme  sehingga air tampak keruh.
Dari percobaan Louis pasteur berkesimpulan bahwa mikroorganisme atau makhluk hidup yang tumbuh dalam  kaldu bukan berasal dari air kaldu, tetapi berasal dari mikroorganisme yang terdapat di udara bebas.
Setelah percobaan Pasteur timbulah anggapan bahwa : Omne vivum ex  ovo, omne ovum ex  vivo, yang berarti kehidupan bersal dari telur, dan telur berasal dari makhluk hidup.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa :
-          kehdupan berasal dari dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup
-          makhluk yang hidup sekarang berasal dari kehidupan sebelumnya
-          makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula        
                                                                                                                                         Gambar. Percobaan Louis Pasteur
7.       Teori biologi modern (evolusi kimia)
Para alhi yang berpendapat lain tentang asal mula kehidupan dari pendapat alhi sebelumya. Teori ini sering  disebut  teori biologi modern, yang berpendapat bahwa asal mula kehidupan beasa  reaksi kimia antara moleku-molekul yang terdapat disamudra. Beberapa  ilmuwan lain berpendapat bahwa atmosfir merupakan tempat asal mula  kejadian makhluk hidup. Keadaan atmosfir bumi saat itu berbeda dengan  keadaan sekarang. Gas hidrogen, helium,nitrogen, oksigen, dan argon yang  merupakan gas-gas ringan, bergerak meninggalkan bumi. Senyawa-senyawa  sedehana yang mengandung unsur-unsur tersebut seperti air, amonia,  karbondioksida, dan metana dalam bentuk uap dapat tertahan di atmosfir.  Pada saat suhu atmosfir turun di bawah 100oC terjadilah hujan  air mendidih. Dalam keadaan demikian diperkirakan belum ada kehidupan  di bumi, tetapi telah terjadi reaksi-reaksi kimia. 
a.     Oparin
Menurut Oparin atmosfer purba mengandung H2O (uap air), metana (CH4), amonia (NH3) dan hidrogen (H2).  Karena pengaruh energi panas dari matahari terutama ultra violet sebab  ozon belum terbentuk, petir da radiasi sinar kosmis, maka zat-zat  tersebut akan membentuk senyawa sederhana misal alkohol dan asam amino.  Molekul organik ini kemudian membentuk protobiont  (zat hidup yang pertama) setelah bertahun-tahun. Menurut Oparin jika  tumpukan molekui-molekul sederhana jatuh ke lautan, maka lautan menjadi  timbnan molekul-molekul organik (sop purba). Oparin tetap berpendapat  beteapa sulitnya mempertimbangkan mekanisme trnsformasi dari  molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda-benda hidup.  Disebabkan oleh sifat molekul sebagai zwitter ion,  mereka dapat membentuk kompleks koloid hidrofil yang dapat menyerap  sehingga dikelilingi dan terbungkus oleh molekul-molekul air. Gumpalan  jumlah kompleks ini dapat terpish dari cairan tempatnya berada and  membentuk emulsi. Penggabungan struktur emulsi ini menghasilkan koloid  yang terpisah dari fasa cair membentuk timbunan gumpalan (koaservat).
                                                                                                                                   Gambar. evolusi kimia atmosfer purba   
Selanjutnya  substansi dalam gumpalan membentuk enzim. Penjajaran molekul-molekul  lipida (hidrokarbon kompleks) sepanjang perbatasan antara koasservat dan  mesia luar diperkirakan telah membentuk selaput primitif  sehingga memberi stabilitas pada koaservat. Jadi kerjasama  moleku-molekul yang telah ada sebelumnya yang dapat mereplikasi diri ke  dalam koaservat, dan pengaturan kembali koaservat yang terbungkus lipida  amat mungkin menghasilkan tipe sel primitif.   
b.     Fred Hoyle
Ferd  Hoyle membantah tentang kemungkinan interaksi molekul secara acak dapat  menjadi organisme hidup, dengan mengatakan amat aneh dantidak munkin  bahwa tornado (angin topan) yang berhembus menerjang tumpukan  barang-barang bekas dapat merakit menjadi pesawat terbang
c.     Harold Uray (1893)
Menurut  Harold Urey atmosfir bumi suatu saat kaya akan molekul-molekul metana,  amonia, uap air, dan karbondioksida yang berbentuk uap. Energi dari  aliran listrik, halilintar, dan radiasi sinar kosmis menyebabkan zat-zat  tersebut bereaksi membentuk zat hidup sejenis protein. Protein adalah  senyawa penting bagi kehidupan. Zat hidup yang mula-mula terbentuk  mempunyai struktur seperti virus saat ini. Zat hidup itu mengalami  perkembangan menjadi berbagai jenis organisme. Proses ini berlangsung  selama jutaan tahun. Teori evolusi kimia ini dikenal dengan teori Urey. 
                                                                                                                             Gambar. Percobaan Miller dan Uray
d.     Stanley Miller 
Stanley Miller melakukan eksperimen dengan membuat model percobaan  untuk  menguji atau membuktikan pendapat Urey. Perangkat tersebut dipanasi  selama satu minggu sampai uap bercampur dengan gas. Kemudian aliran  listrik bertegangan tinggi dialirkan di antara elektroda sehingga  terjadi loncatan api listrik. Loncatan api listrik berperan sebagai  halilintar yang memberikan energi sehingga gas dan uap air bereaksi  membentuk suatu zat. Setelah pendinginan, gas hasil reaksi akan  mengembun. Air embun tersebut ternyata mengandung molekul organik  sederhana yaitu asam amino., adenin, dan gula sederhana seperti ribosa.  Eksperimen Miller kemudian dicoba kembali oleh beberapa ilmuwan dan  hasilnya selalu sama. Bila ke dalam perangkat tersebut dimasukkan  fosfat, maka akan terbentuk ATP (Adenin Triphosphat). ATP merupakan  senyawa berenergi tinggi yang berkaitan dengan transfer energi dalam  proses kehidupan. Pada penelitian dapat menghasilkan nukleotida yang  merupakan senyawa penyusun DNA dan RNA. Zat-zat tersebut merupakan  komponen pembentuk protein. Protein merupakan zat penting untuk  membentuk sitoplasma yang merupakan substansi dasar dar kehidupan. Semua  eksperimen di atas menunjukkan bahwa satuan-satuan kompleks di dalam  sistem kehidupan seperti lipida, gula, asam amino, dan nukleotida, dapat  terbentuk dari kondisi abiotik.  
B. Evolusi Biologi di mulai dari Cekungan-cekungan di Pantai
Bentuk  kehidupan mungkin terbentuk dari berbagai macam bahan yang berasosiasi  menjadi makromolekul yang kompleks, yang selanjutnya akan berkembang  menjadi organisme.  Kehidupan di  duga berasal dari zat-zat anorganik yang secara bertrahap mengalami  perubahan menjadi makromolekuler organik.proses perubahan ini  diperkirakan di mulai di lautan. 
1. Prokaryitok ke eukaryotik
Organisme pertama diduga adalah Cyanobacteria.  Cyanobacteria pertama hidup secara kemosintetik atau heterotropik  karena belum dapat berfotosintesa. Teori endosimbiosis banyak diterima  sebagai awal bermunculan eukaryotik. Endosimbiosis adalah simbiosis dua  organisme, salah satu menjadi inang dan lainnya masuk ke tubuh inang.  Dalam kasus ini, bakteri purba ditelan oleh sel prokariota (inang).  Bakteri berfungsi melakukan reaksi kimia. Kejadian ini dianggap sebagai  cikal bakal mitokondria.
       Gb. Evolusi hewan sel satu ke vertebrata             Gb. Evolusi laut ke darat 
2. Laut ke darat
Beberapa fakta yang mendukung ;
-   siklus  hidup amfibi sebagian di air. dari fertilisasi sampai berudu hidup di  air, dan kemudian mengalami metamorfosis untuk hidup di darat.
-   Amfibi berkembang dari ikan, dengan ciri mempunyai sisik.
-   Reptilia berkembang dari amfibi, dengan ciri masih mempunyai sisik.
-   Burung dan mamalia berkembang dari reptilia (beberapa masih mempunyai sisik).
by. Teddy







0 comment:
Posting Komentar