Selasa, 26 April 2011

Biologi_BIOGEOGRAFI

BIOGEOGRAFI



Biogeografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan geografi,  dalam penyebaran atau distribusi makhluk hidup di bagian bumi termasuk asal dan cara penyebarannya. Penyebaran makhluk hidup dibedakan atas penyebaran hewan dan tumbuhan.  Pengetahuan biogeografi erat kaitannya dengan klimatologi dan paleontologi. Dalam pengertiannya biogeografi diartikan suatu study yang mempelajari distribusi atau sebaran geografi hewan dan tumbuhan di permukaan bumi.  Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, curah hujan, jenis tanah dan topografi sangat mempengaruhi pola distribusi dari suatu makhluk hidup.

Pemisahan-pemisahan wilayah tertentu karena faktor geografi akan berakibat pada terpisahnya makhluk hidup yang ada. Sebagai contoh suatu gunung yang memisahkan dua daerah padang rumput menyebabkan hewan-hewan dari dua padang rumput tersebut tidak akan saling bertemu. Hutan yang lebat, lautan yang luas dan gunung juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi geografi hewan.  





Gambar. Pembagian wilayah biogeograf dunia



A.      Iklim dan Biogeografi

Bumi merupakan salah satu planet dari alam semesta yang di atasnya banyak dihuni oleh berbagai kergaman makhluk hidup. Di hamparan permukaan bumi ini terdapat beberapa macam ekosistem dan type komunitas terbentuk yang berbeda-beda. Komunitas yang serupa dapat ditemukan di bagian belahan dunia yang berbeda-beda. Daerah yang berbeda tetapi mempunyai yang sama, umumnya akan memiliki jenis tumbuhan yang sama pula. Jenis tumbuhan yang ada akan menentukan jenis hewan dan mikroorganisme yang hidup di daerah tersebut. Iklim yang meliputi suhu udara dan curah hujan atau presipitia. Curah hujan merupakan komponen iklim yang penting bagi sebagian besar organisme, terutama tumbuhan. Daerah tropis mempunyai curah hujan dan suhu udara yang tinggi mempunyia lebih banyak species tumbuhan dan hewan dari pada daerah iklim sedang atau lainnya. Pada ekosistem laut, pembentukan komunitas dipengaruhi oleh faktor suhu, air, cahaya matahari, salinitas, tekanan air dan bentuk dasar laut. Iklim merupakan faktor utama yang menentukan type tanah maupun species tumbuhan yang tumbuh di daerah tersebut. Sebaliknya, jenis tumbuhan yang ada menentukan jenis hewan dan mikroorganisme yang akan menghuni daerah tersebut. Pada dasarnya iklim tergantung pada matahari. Matahari bertanggung jawab tidak hanya untuk intensitas cahaya yang tersedia untuk proses fotosintesis, tetapi juga untuk temperatur umumnya. Iklim tropis yang menerima cahaya matahari secara vertikal selama setahun penuh, mempunyai temperatur yang tingginya hampir tetap. Di daerah-daerah lainnya secara kasar temperatur berbeda-beda dalam kuatitas dan intensitas cahaya matahaeri pada musim yang berbeda.

Sawar temperatur di suatu daerah menentukan batas-batas yang keras terhadap jenis-jenis organisme yang dapat hidup di daerah tersebut. Karena temperatur berubah-ubah baik di daerah ketinggian (altituda) maupun garis lintang (latituda), maka daerah pegunungan cenderung menunjukan suatu variasi ketinggian dalam vegetasi dari dasar ke puncak yang serupa, seperti yang tampak bila mengadakan perjalanan pergi jauh ke arah utara (kutub utara) atau ke arah selatan (kutub selatan) dari equator. Komponen lain yang dapat menentukan organisme apa yang dapat hidup di suatu daerah adalah kelembaban. Udara yang hangat menahan/ menyimpan kelembaban lebih banyak dari pada udara dingin, dan pada saat udara menjadi dingin beberapa dari kelembaban dapat memadat sebagai air hujan, salju atau embun. Udara yang di panas di equator akan naik atau mengembang atau menyebar luas dan menjadi dingin pada saat naik lebih tinggi di atmosfer. Hal ini membuat udara dingin melepaskan beberapa kelembabannya dan menghsilkan hujan tropis. Udara bergerak terus pada altituda yang tinggi baik ke utara maupun ke selatan dari equator, dan akhirnya turun masuk tanah lagi menjadi lebih hangat dan mengumpulkan lebih banyak kelembaban. Penurunan  udara kering ini dapat menciptakan gurun yang luas di dunia. Lebih jauh ke utara dan ke selatan digaris lintang iklim sedang. Curah hujan yang banyak diperlukan untuk mendukung pertumbuhan pohon-pohon yang besar, sedangkan curah hujan yang lebih sedikit membantu komunitas yang di dominasi oleh pohon-pohon yang lebih pendek, semak, belukar, rumput dan akhirnya kaktus atau tumbuhan gurun lainnya. Dalam keadaan yang ekstrem, kekurangan curah hujan mengakibatkan tidak ada tumbuhan sama sekali di daerah tersebut. Makin tinggi curah hujan dan temperatur di suatu daerah (tanah), makin banyak dan makin besar jumlah tumbuhan yang didukungnya. Dengan demikian iklim merupakan salah satu faktor utama terbentuknya daerah-daerah biogeografi.    

Biogeografi berguna dalam mengetahui dan menentukan faktor yang menyebabkan atau membatasi penyebaran suatu jenis makhluk hidup. Faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya varietas baru merupakan pengetahuan dasar untuk memahami terjadinya species baru. Jika dua individu yang mempunyai varietas suatu species tertentu menghuni dua tempat yang berbeda tidak memungkinkan dapat melakukan hubungan reproduksi, mereka akan mengalami perubahan-perubahan dan akhirnya menjadi dua species yang berbeda, misal  :

-           Munculnya berbagai species burung Finch di kepulauan Galapagos, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari daratan Amerika

-           Unta yang terdapat di  Asia, Afrika dan Ihana di Amerika Selatan, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika

-           Monyet dunia baru Amerika Selatan dan monyet dunia lama di Asia-Afrika, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika

Dengan adanya isolasi geografi maka penyebaran makhluk hidup mengalami hambatan yang akhirnya menyebabkan munculnya species baru. Juka dua species di temukan disuatu daerah secara bersama-sama, sehingga tidak dapat melakukan interhibridisasi. Hal ini merupakan petunjuk bahwa keduanya telah menjadi species yang berlainan. Dua populasi berlainan yang menghuni tempat yang sama disebut populsi simpatrik. Muncul atau terjadinya rintangan di antara dua species simpatrik yang menyebabkan keduanya sulit melakukan interhibridisasi disebut isolasi reproduksi.

Isolasi reproduksi dapat terjadi melalui :

-           Isolasi ekologi, yaitu isolasi yang terjadi jika dua populasi simpatrik di suaatu derah menempati habitat yang tidak sama.

-           Isolasi musim, yaitu isolasi yang terjadi jika sua populasi simpatrik masing-masing mempunyai masa pemasakan gamet atau sel kelamin yang berbeda.

-           Isolasi tingkah laku, yaitu isolasi yang terjadi jika dua populsi simpatrik mempunyai tingkah laku yang berbeda dalam hal perkawinan.

-           Isolasi mekanik, yaitu isolasi yang terjadi jika dua species simpatrik mempunyai bentuk morfologi alat kelamin berbeda

-           Isolasi gamet, yaitu isolasi yang terjadi jika species simpatrik sel-sel kelamin jantan tidak mempunyai viabelitas dalam saluran reproduksi species betina.

-           Isolasi bastar mandul, yaitu jika dua species simpatrik menghasilkan bastar yang tidak dapat menghasilkan keturunan.

-           Terbentuknya bastar mati bujang, yaitu jika dua species simpatrik menghasilkan bastar yang mati secara prematur.

Kegiatan manusia dalam memelihara atau membudidayakan tumbuhan atau hewan liar untuk dijadikan  tumbuhan atau hewan yang bisa dimanfaatkan juga dapat menghasilkan species baru. Cara yang dilakukan manusia tersebut dalam biologi disebut domestikasi. Dometikasi pada prinsipnya memindahkan makhluk-makhluk liar dari lingkungan aslinya menuju lingkungan baru. Hal ini akan menghasilkan jenis hewan atau tumbuhan yang menyimpang dari aslinya (species baru). Proses terbentuknya species baru dalam satu populasi melalui isolasi reproduksi dan dometikasi, disebut spesiasi.  



B.       Penyebaran Tumbuhan di Indonesia

Tempat makhluk hidup yang asli di alam itu sendiri disebut habitat, misalnya habitat darat dan habitat aquatik. Habitat terbagai beberapa type bioma. Bioma merupakan wilayah habitat terestrial atau darat yang di tentukan oleh keadaan iklim, curah hujan dan garis lintang, sehingga nama dari tiap-tiap bioma disesuaikan dengan nama komunitasnya.

Habitat darat atau bioma terdiri atas  :

1.        Bioma gurun

Terdapat di daerah tropik dan berbatasan dengan padang rumput, terutama terdapat di daerah belahan bumi utara, di selatan hanya kita temukan di beberapa wilayah di Australia.

Ciri-ciri ekosistem gurun :

-          curah  hujan relatif rendah ± 25 cm/ th, turun tidak teratur

-          pancaran sinar matahari sangat tinggi, suhu dapat mencapai 40o C

-          perbedaan temperatur siang dan malam hari sangat tinggi

-          terik dan gersang

-          penguapan tinggi

     Gambar. Type bioma 

Flora atau vegetasi yang hidup atau dapat tumbuh adalah :

-          tumbuhan semusim, yang berukuran kecil-kecil, umumnya relatif pendek, tetapi bijinya tahan lama

-          tumbuhan menahun yaitu xerophyt dengan ciri berdaun seperti duri atau tidak berdaun, berakar panjang, batangnya mempunyai jaringan semacam spons sehingga dapat menyimpan air.

Flora umumnya flora terdiri dari bermacam-macam jenis kaktus.

Fauna atau hewan yang dapat hidup di dalamnya  :

Umumnya jenis hewan yang bertubuh kecil, hidup di lobang-lobang dan keluar mencari mangsa pada pagi atau malam hari. Contohnya Rodentia (binatang mengerat), ular, kadal, serangga, laba-laba. Sedang yang bertubuh besar contohnya unta yang merupakan jenis mamalia yang mempunyai kantong air di lehernya.    

2.       Bioma padang  rumput

Terdapat di daerah yang membentang di daerah tropika sampai sub tropika yang beriklim sedang. Bioma padang rumput ini berdasarkan vegetasinya dibedakan menjadi :

-          Sabana (savana), merupakan daerah padang rumput yang diselingi oleh tubuhan besar. Di Indonesia dapat dijumpai di daerah Nusa Tenggara Timur. 

-          Stepa, merupakan daerah padang rumput yang di tumbuhi rerumputan yang khas seperti Blusteem, Indian grasses.

Ciri-ciri ekosistem padang rumput  :

-          curah hujan berkisar antara 25 – 50 cm/ tahun yang turunnya tidak teratur

-          ditemukan adanya porosita (prosentasi ruang terbuka) dan drainage (pengaturan air) yang tidak teratur sehingga menyebabkan tumbuhan sukar untuk mengambil air.

Flora atau vegetasi yang hidup di dalamnya :

-          Pada daerah basah, rumputnya dapat mencapai ± 3 m, misalkan Blusteem, Indian grasses

-          Pada darah kering,  rumputnya pendek, misalnya Bufalo grasses

Fauna atau hewan yang hidup di dalamnya :

Yang bertindak sebagai herbivor, umumnya bertubuh besar, seperti bison, zebra, kanguru. Yang bertindak sebagai carnivor, seperti singa, anjing liar. Hewan lainnya, seperti ular, rodentia dan berbagai jenis burung

3.       Bioma hutan tropis

Hutan hujan tropis di dunia tersebar di tiga wilayah utama yang masing-masing di wilayah Amerika setatan, Afrika dan Asia tenggara. Terdapat di daerah di mana hujan turun hampir setiap hari dan hawa panas sepanjang tahun, variasi suhu harian lebih besar dari pada variasi suhu tahunan.

Ciri-ciri ekosistem hutan hijan tropis  :

-      curah hujan tinggi antara 200 – 225 cm/ tahun dan merata sepanjang tahun

-      matahari bersinar sepanjang tahun

Flora atau vegetasi yang hidup di dalamnya :

-      pohon-pohon tinggi dari berbagai jenis tanaman

-      tanaman khas, seperti liana (contoh rotan), epifit (contoh anggrek dan tumbuhan paku), anggrek, jamur.

Fauna atau hewan yang hidup di dalamnya :

-      hewan aboreal (hidup di atas tanah), seperti orang hutan dan berbagai kera

-      hewan terestrial (hidup di tanah)

4.       Bioma hutan gugur

Terdapat di daerah yang beriklim sedang, dengan 4 musim (musim semi, musim panas, musim gugur, musim dingin), seperti di wilayah Amerika serikat bagian timur, Eropa barat, Asia timur dan pegunungan Amerika serikat.

Ciri-ciri iklim ekosistem hutan gugur  :

-      curah hujan antara 75 – 100 cm/ tahun, dan, merata sepanjang tahun

-      pohon-pohon menggugurkan daun pada musim dingin

-      tumbuhan tumbuhnya tidak rapat dan umumnya terdiri sejenis tanaman

-      tumbuhan dapat menyesuaikan antara basah dan kering

Flora atau vegetasi yang hidup di dalamnya :

-      maple (Acer campestre), sycamore (Acer pseudoplanatus), oak (Quercus sp), elm (Ulmus), ash (Fraximus) beech (Fagus)

Fauna atau hewan yang hidup di dalmnya :

-      beruang, burung, srigala, rubah, bajing, burung pelatuk. Beberapa hewan ini pada waktu musim dingin melakukan hibernasi, yaitu tidur lama di musim dingin.

5.       Bioma taiga

Terdapat di belahan bumi utara yang berbatasan dengan kutub utara.

Ciri-ciri taiga :

-      suhu musim dingin sangat rendah, dan terjadi hujan salju

-      biasanya hanya terdiri dari satu jenis species pohon saja

-      mempunyia masa pertumbuhan pada musim panas selama 3 – 6 bulan

Flora atau vegetasi yang hidup di dalamnya :

-      spurce (Picea), alder (Alnus), birch (Betula), juniper (Jupernus) yang juga ditemukan di Indonesia Jupernus communis dari familia Cupressaceae

Fauna atau hewan yang hidup di dalamnya : Moose (rusa besar), beruang hitam, ajag dan beberapa jenis burung  

6.       Bioma tundra

Terdapat di belahan bumi utara. Berdasarkan vegetasi ini ekosistem tundra sering disebut padang lumut

Ciri-ciri tundra :

-      Keadaan gelap terus menerus pada musim dingin, dan pada musim panas yang panjang terang terus menerus.

Flora atau vegetasi yang ada di dalamnya :

-      lumut Sphagnum dari kelas Musci (lumut daun)

-      Lichenes (lumut kerak).

Fauna atau hewan yang hidup di dalamnya :

-      mamalia, umumnya berbulu dan berambut tebal yang berguna untuk melindungi tubuh dari hawa dingin, dan di saat panas berguna untuk mengurangi kehilangan panas oleh radiasi, umumnya berwarna putih.

Contoh fauna : musk, oxen, walrus, rainder, seal dan penguin



C.       Penyebaran Hewan di Indonesia    

Indonesia terletak di antara daerah biogeografi oriental dan daerah biogeografi australia yang dibatasi oleh garis Wallace. Dari gambar yang menunjukan wilayah biogeografi, secara umum kawasan barat Indonesia masih merupakan wilayah oriental, sedangkan kawasan timur Indonesia termasuk dalam wilayah australia. Keadaan ini menyebabkan  bahwa persebaran hewan di Indonesia memperlihatkan adanya kedua kelompok besar yang khas. Hewan-hewan yang terdapat di wilayah barat (sumatra, jawa, kalimantan) mirip dengan hewan yang terdapat di daerah oriental, misalnya harimau dan gajah. Sedangkan hewan-hewan yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur (Irian jaya) mirip dengan hewan  yang berada di daerah biogeografi australia, misalnya hewan Monotremata dan hewan berkantung. Di pulau sulawesi, maluku dan sunda kecil tidak hanya terdapat hewan endemik seperti komodo dan burung malaeo, tetapi juga terdapat hewan peralihan antara daerah biogeografi oriental dan australia.



 Pulau sulawesi mempunyai jenis hewan seperti hewan di bagian utara Philipna, misal anoa dan babi rusa. Jenis hewan yang datang dari arah timur misalnya kus-kus (phalanger). Selain garis Wallace, terdapat pula garis Leydekker dan garis Webber. Garis Leydekker merupakan garis pemisah di bagian timur, dan sedangkan garis Webber memisahkan sulawesi dan maluku. Daerah sebelah barat dari garis Weber mempunyai jenis hewan yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah oriental. Demikian pula daerah sebelah timur dari garis Weber mempunyai jenis hewan lebih banyak dari pada daerah australia.

    Gambar. garis Wallace yang merupakan pembatas wilayah oriental dan autralia 

Indonesia kawasan barat
Indonesia kawasan timur
Gajah
Harimau
Badak cula satu
Banteng
Kera
Hewan berkantung
Cendrawasih
Kakatua
Kasuari
Burung berbulu berwarna

Tabel. Persebaran hewan di Indonesia 

Hanya sedikit hewan yang mampu hidup secara kosmopolit (kemampuan untuk hidup pada semua tempat di bumi). Hewan yang bersifat kosmopolit di antaranya katak, hewan pengerat, ular dan manusia. Manusia secara aktif mampu mengubah segala keadaan untuk keperluanhidup. Kebanyakan hewan tersebar secara terbatas di daerah tertentu akibat adanya barrier atau penghalang. Alfred Russel Wallace pada tahun 1876 membagi wilayah penyebaran hewan menjadi 6, yaitu neartik, neotropik, australia, oriental, paleartik dan ethiopia.

-          Wilayah neartik

Wilayah Neartik meliputi seluruh wilayah Amerika Utara dan seluruh Greenland. Secara fisik keadaan lingkungan sangat menarik. Greenland hampir seluruhnya tertutup oleh salju, sedang bagian timur Amerika Utara merupakan hutan gugur dan bagian tengah merupakan padang rumput. Di bagian utara terdapat hutan konifer yang sangat luas. Fauna wilayah Neartik dengan Paleartik mempunyai banyak persamaan sehingga oleh Heilprin diperkirakan kedua wilayah itu disebut holarctic. Hewan penghuni wilayah Neartik antara lain kalkun, mocking bird, salamander, bison, caribau dan muscox.

-          Wilayah neotropik

Wilayah Neotropik meliputi Meksiko bagian selatan sampai Amerika bagian tengah dan Amerika Selatan. Keadaan lingkungannya umumnya beriklim tropis, tetapi sebgain arah selatan termasuk beriklim sedang. Di wilayah Neotropik banyak terdapat gunung dan pegunungan. Faunanya beraneka ragam dengan bentuk spesies endemik burung dan mamalia. Di wilayah ini tidak ditemukan orang utan dan siamang, serta sangat sedikit kelelawar. Sedangkan insektivora yang ada berupa trenggiling (Giant anteater) dan go,ongan ungulata (seperti menjangan, babi, antilop, kuda, dan tapir). Khusus tapir berbeda dengan yang ada di Asia. Diperkirakan wilayah Neotropik memiliki 155 famili vertebrata darat.

-          Wilayah australia

Meliputi Australia, Selandia Baru, Irian dan pulau-pulau di sekitar daerah Samudera Pasifik. Wilayah Indonesia bagian timur seperti Irian dan Maluku, termasuk juga wilayah Australia. Sebagian besar wilayahnya beriklim tropis dan sebagian kecilnya beriklim sedang. Di wilayah ini tidak ada mamalia berplasenta, ammalia yang spesifik adalah mamalia berkantong misalnya kanguru. Mamalia yang lain adalah trenggiling dan koala, sedang burung yang speifik kasuari, cendrawasih dan kiwi. Hewan lain yang ada adalah kura-kura, buaya, dan katak yang jumlahnya tidak begitu banyak. Mamalia di wilayah ini berasal dari daerah Eurasia yang menyebar ke Australia sewaktu Australia bersatu dengan Asia. Tikus dan kelelawar di kemudian hari menyebar dengan berbagai cara.

-          Wilayah oriental

Meliputi benua Asia dengan pulau dan kepulauan yang dekat seperti Sumatra, Sulawesi, Ceylon, Kepulauan Formosa dan Filipina. Kondisi fisiknya bervariasi dengan pulau-pulau, sebagian beriklim tropis. Di wilayah ini banyak terdapat hutan hujan tropis yang kaya akan jenis tumbuhan dan aneka hewan sehingga merupakan gudang sumber alam hayati dan sumber plasma nutfah. Wilayah ini kaya akan jenis ikan tawar, sedang amphibi dan reptilia tidak mempunyai kekhususan. Salamandernya sedikti serta burung-burung dan mamalianya mempunyai hubungan spesies dengan fauna yang sama di wilayah Ethiopia. Hewan yang spesifik adalah harimau, gajah, gibo, orang utan, badak bercula satu atau dua, mejangan, antilop dan tapir. Pada jaman Miosin dan Pliosin wilayah oriental menyatu dengan wilayah Ethiopia sehinga hewan dan tumbuhan kedua wilayah ini banyak persamaannya. Samudera dan padang pasir memisahkan keduanya sampai saat ini.

-          Wilayah paleartik

Wilayah paleartik meliputi daerah Eurasia, Himalaya, Persia, Afganistan, Afrika, Inggris dan Jepang. Keadaan lingkungannya bervariasi, memiliki perbedaan suhu yang tinggi, memiliki perbedaan curah hujan dan dilihat dari permukann tanahnya mempunyai diversitas yang tinggi. Hewannya bervariasi, di daerah pegunungan hewannya berkurang, dan reptilnya berhubungan dekat dengan reptilia wolayah Afrika dan Oriental. Tikus air dari famili Desmaniaceae merupakan hewan khas wilayah Paleartik. Hewan lain wilayah Paleartik adalah bison dan  kucing kutub. 

-          Wilayah ethiopia

Wilayah ethiopia meliputi Afrika sebelah selatan, madagaskar dan Arabia bagian selatan. Keadaan lingkungan hidupnya seragam, bagian utara berupa gurun Sahara yang merupakan padang pasir terluas di dunia dan merupakan pembatas efektif wilayah Ethiopia dengan Paleartik. Hewan di wulayah Ethiopia bervariasi, kurang lebbih ada 161 vertebrata darat. Hewan yang khusus adalah jerapah, zebra, antilop dan badak afrika. Hewan-hewannya hampir sama dengan hewan-hewan oriental. Kompisinya sama, misalnya kucing dan anjing serta golongan  primata seperti lemur, babon,  gorila dan simpanse. Jenis ikannya ada yang termasuk primitif seperti ikan paru-paru. Wilayah ethiopia mempunyai hewan yang endemik, artinya hewan yang penyebarannya sampai ke wilayah lain,  dan tidak ada hubungannya dengan wilayah di luar ethiopia. Contoh hewan yang bersifat endemmik adalah ikan, kelas amphibia dan sedikit dari kelas aves. Hewan yang tidak terdapat di wilayah ethiopia adalah menjagan, berang, salamander dan katak pohon. 



D.       Flora Malesiana

Wilayah tropis dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dibandingkan tempat lain di permukaan bumi ini. Indonesia yang terletak di wilayah tropis juga memiliki keanekaragaman yang tinggi. Daerah-daerah tropis di kawasan Asia Tenggara memperlihatkan pemusatan keanekaragaman tumbuhan yang tinggi, dan wilayah ini biasa dikenal sebagai wilayah Malesiana. Wilayah Malesiana meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, dan kepulauan Solomon. Tumbuhan yang ada di wilayah ini sering disebut flora Malesiana.

Wilayah Malesiana sebagian besar merupakan hutan hujan tropis basah. Namun demikian, pada beberapa tempat menunjukkan adanya berbagai variasi. Variasi dapat terjadi karena faktor iklim lokal, kondisi tanah, hidrologi, faktor geologis, dan topografi. Sebagai contoh, di wilayah pegunungan Jayawijaya terdapat keanekaragaman seperti di daerah subtropis, sedangkan di wilayah Nusa Tenggara terdapat padang rumput yang luas seperti di daerah tropis. Pada tempat-tempat tertentu di kawasan Malesiana terdapat jenis-jenis tumbuhan yang khas. Hal ini disebabkan oleh adanya sawar berupa lautan dan pegunungan yang menyebabkan penyebaran tumbuhan tidak merata ke seluruh kawasan. Bahkan pada tempat-tempat tertentu sering ditemukan jenis yang endemiik. Bunga Rafflesia merupakan contoh tumbuhan endemik yang penyebarannya terbatas hanya di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, di kawasan Malaysia, Filipina, Surnatera, Kalimantan, Jawa, dan sebagian Sulawesi mudah ditemukan tumbuhan durian. Kawasan timur Malesiana, seperti Papua, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon, memiliki tumbuhan khas yaitu matoa. Di kawasan Malesiana bagian tengah, seperti Jawa, Kalimantan, Filipina, dan sebagian Sumatera, mudah ditemukan tanaman salak. Demikian juga, kayu meranti banyak terdapat di kawasan tengah Malesiana, meliputi Kalimantan, sebagian Sumatera, Malaysia, dan sebagian Filipina.

1.        Flora Indonesia

Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman hanyati paling tinggi di banding negara tropis lainnya. Di perkirakan terdapat 25.000 species tumbuhan yang di dalamnya. Banyak di antara species tumbuhan tersebut mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, seperti meranti, kayu hitam, cendana dan lain-lain. Penyebaran jenis tumbuhan di kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh faktor geologi,  yaitu paparan sunda di bagian barat dan paparan sahul di bagian timur. Setiap paparan mempunyai banyak persamaan, misalnya persamaan tumbuhan di kalimantan dan sumatra mencapai 90%. Jenis-jenis tumbuhan tertentu mempunyia kisaran penyebaran yang luas, misalnya matoa terdapat hampir di seluruh Indonesia, tetapi paling banyak terdapat di bagian timur (Irian jaya). Artocarpus dan beberapa jenis rotan penyebarannya terbatas di kawasan Indonesia bagian barat. Dipterocarpaceae yang terdiri atas 335 species yang umumnya berupa pohon, sebagian besar tumbuh di wilayah Indonesia bagian barat.  



 by. Teddy


0 comment:

Posting Komentar