Minggu, 06 September 2015

Nadia #Part7

Aku bisa jelasin semuanya


"Nad, aku bisa jelasin.." Aku mencari ekor matanya yang mulai menghilang...

"Gausah mud., gausah.." Nadia menghentakkan bahunya berniat pergi.
Akupun langsung berlari meraih tangannya.

"Ini bukan seperti yang kamu fikirin. Aku sama dia ga ada apa-apa. AKu cuman salah manggil aja. Kamu juga tau kan."

"Tapi Nanda bilang kamu pacarnya dia.." Nadia membalas dengan nada sendu.

"Apa? Aku kenal dia aja ngga. Aku baru ketemu dia tadi disini. Kamu juga liat kan. Gak mungkin lah.." AKu berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya. Berusaha menatap dalam Nadia dan meyakinkan dia dengan kekonyolan yang telah terjadi...

"Yaudah, kita datengin Nanda. Biar jelas" Tegas Nadia.

Mengerikan, cewek kalo lagi marah apalagi alesannya karena cemburu, gak beda jauh sama macan kelaperan. Ampun dah.

"Nanda dimana? Telpon aja..." Pinta gw sama Nadia..

"Halo, kamu dimana Nan?... Oh di Ruang Genti GOR.. Oke aku kesitu.." Nadia bercakap-cakap dengan Nadia juga.

"Ayo buruan mud.." nadia nyeret kepala gw...

*Btw, Nanda nama aslinya Nadia Nandara.. Entah kenapa harus Nadia juga.

Sesampainya di ruang ganti Cewek.

"Ayo Mud kita masuk..." Ajak nadia..

"Eh tapi nad, ini.."

"Udah ayo..."

Cklek, pintu kebuka dan...

"Aaaaaaaaaaaaaaakkk.. Mesum, cabul, bego.. bajingan.." Entah apa yang terjadi, gw tiba-tiba terbangun diruangan yang biasa disebut UKS..

"Kamu ga apa-apa mud?" Tanya seorang wanita yang samar-samar gw liat. Dan dengan sedikit yakin itu Nadia.

"Iya aku ga papa sayang.. Btw kenapa aku disini?" Gw berusaha bangun. Seketika mengucek-ngucek mata. Gw masih pusing, berusaha mencari wajah seseorang barusan.

"Eh.." Gw cukup kaget. Ternyata dia Nanda, bukan Nadia. Gw khilaf manggil sayang. Pantesan kenapa dia gak marah pas gw panggil 'sayang'.

"Maaf, maaf aku kira Nadia. Oiya, dia kemana?" Tanya gw sama Nanda. Sekilas gw liat diruangan yang cukup kecil itu gak ada siapa-siapa selain gw sama Nanda. Dan sebenarnya ge takut, takut terjadi sesuatu yang diinginkan.

"Nadia lagi ke kelas ngambil tas. Dia panik dari tadi. Oiya, kamu beneran pacar aku?" Bales sekaligus tanya Nanda konyol.

"Hah? Ngga lah. Ini.. Kenapa sih? Masa kamu gak ngira kalo aku cuman salah paham tadi.. Kamu juga gak kenal aku kan?"

"Aku kenal.." Jawab dia santai

"Sejak ka.." Nanda gak motong kata-kata gw. Namun tangan dia yang tiba-tiba merogoh sesuatu dari tasnya seperti ngebuat gw otomatis diem.

"Ini..." Seru Nanda seraya menyodorkan satu sobekan kertas dari tasnya. 

"Ini apa?" Tanya gw sambil liat-liat itu kertas yang kayaknya sobekan komik.

"Ini, beberapa lembar Komik yang dikasih Audie sama aku.." jawab Nanda. Gw spontan kaget. Ada apa lagi dengan Audie? Jangan bilang kalo sampe saat ini masih ada hubungannya sama komiknya, apalagi sampe tentang Nanda.

Dan gw baca 1 halaman komik itu, tentang seorang cowok yang sama, Erza. Yang di komik Audie itu berarti gw. Dan cewek bernama Caroline yang dari model rambutnya mirip banget sama Nanda. Mereka bercakap-cakap layaknya sepasang kekasih. Dan itu baru satu halaman, gak ada yang aneh. Gw berfikir, gw harus tau apa yang terjadi ko lembaran lain komik Audie yang saat itu ada diatas tas Nanda yang lagi ia pangku. 

"Coba aku liat yang laen.." Gw berusaha ngambil sobekan lainnya. Tapi gw gak inget kalo saat itu gw lagi ada di atas kasur. Dan saat itu Nanda duduk di kursi dan agak jauhan tapi rada deket dari gw. Alhasil..

 Bruk!!!
Gw Jatoh ke arah Nanda. Parahnya Nadia ada dibawah gw. ENtah gimana situasinya kalo di visualin.
Sekilas mata gw dan Nanda bertemu. Ekor mata gw sedikit jatuh ke lengkungan manis di bibirnya yang ngga mengekspresikan apa-apa.

Gw berusaha berdiri. dan
Cklek... Suara pintu kebuka

"Kaliannn....." Terdengar suara serak seorang wanita yang gak familiar bagi gw. Dan sesuatu yang kembali keluar dari mulut gw saat itu adalah.. 

"Nad, aku bisa jelasin.." 

0 comment:

Posting Komentar