Minggu, 06 September 2015

Amelin

Langit lumayan gelap sore itu, nampak beberapa menit lagi akan turun hujan. Aku masih memegangi sebuah tas berisi laptop dan beberapa buku tugas. Aku harus segera online

dan mencari materi untuk tugas pemrograman besok. Entah begitu menyebalkannyya besok harus praktek c karena yang seharusnya kebagian praktek sedang sakit. Kalian tau

keluarga yang mobil luxionya ditabrak SUV BMW X5 Rasyid anak Mentri Perekonomian Hatta Rajasa? ia, temen gw yang sakit itu tidak ada hubungannya dengan mereka, dia

hanya orang biasa. Hmm

Langit semakin gelap, aku segera memacu sepeda motor Honda Supra X Hitam Merahku ke arah Perumahan di daerah St.Chiffer dan berharap mendapatkan sinyal 3G dengan

modem sederhana ini di tengah hujan nanti. Ya dirumahku di daerah pedesaan di sektor 7 hanya menangkap sinyal GPRS, malah LS GPRS. Itulah alasanku pergi daerah kota

untuk sekedar internetan dengan signal panteng HSPA.

"clek, clek, clek"

Gerimis sudah mulai turun dan disusul hujan yang cukup deras. Syukurnya aku telah memasuki gerbang perumahan, tinggal beberapa detik lagi sampai di rumah Bibiku di blok

38C gang mawar.

"Ctak, crash"

Aku mematikan mesin motorku dan segera masuk ke rumah.

"Tok, tok, assalamu alaikum"

Ah ternyata pintu telah terbuka. Karena memang sudah terbiasa, dan seringnya aku berkunjung kerumah Bibi dulu, asal pintu terbuka aku tinggal masuk saja. Walau terakhir kali

aku mengunjungi rumah bibi sekitar 2 bulan yang lalu. Baju dan tasku hanya sedikit terkena cipratan air, jadi tak erlu mengeringkan badan terlelbih dahulu.

"bi, haloo"

Sahutku memanggil Bibi. Wah ternyata tak ada orang dirumah, mungkin Bibi masih di Tokonya didepan Perumahan. Aku segera mengambil posisi dan duduk dipojokan, menaruh

kipas laptop dan berikut laptopnya. Booting up dan colok modem.

"yosh, akhirnya bisa internetan juga."

Kataku dengan lega.

Eits tunggu dulu, Ada suara musik dari arah kamar sebelah. 2 bulan aku tidak berkunjung kesini, memang kuperhatikan banyak perubahan. Dari segi interiornya saja, karena

semua rumah di perumahan ini memiliki warna cat tembok yang sama.

"Hmm, mungkin suara musik yang dikamar itu Hp Bibi yang ketinggalan. Mungkin ada telepon"

Sambil menunggu loading game dan beberapa unduhan materi, aku masuk ke kamar untuk mencari Hp dan betapa terkejutnya aku melihat seorang wanita sedang memainkan

laptop sambil mendengarkan musik. Wanita itu tak ku kenal, bahkan bukan anak Bibiku yang sedang melanjutkan kuliah di bandung. Ia tampak lebih muda, ya seumuran anak

SMA. Wah ada yang ga beres, apa dia tamu atau pencuri. Entah aku hanya terdiam di palang pintu.

"treng"

Wah tak sengaja kakiku menyenggol gelas yang ada di sebelah pintu, dan wanita itu berbalik melihat aku yang sedari tadi berdiri di pintu.

Dia sejenk bingung akang kehadiaranku disana.

"hey siapa kamu"

kata wanita itu setengah teriak. Aku tak langsung menjawab, hanya memperhatikan wajahnya yang baru aku lihat. Tadi dia menghadap ke arah jendela sambil telungkup. Dan

kini aku melihat wajahnya, cantik, putih, dengan bibir merah yang dihiasi perasaan aneh dan takut. Dia memakai tanktop merah dan celana pendek yang sangat pendek.

"hey siapa kau, nagapain dirumahku?"

dia sedikit menarik tubuhnya kearah jendela, sepertinya dia takut denganku.

"eh aku. eh apa, ini rumahmu? mana mungkin? ini rumah bibiku. Kamu yang siapa?"

Aku turut membela diri, entah au bingung dengan situasi ini. Terlebih aku masih memperhatikan wajahnya.

"Idih ini rumah aku lah, emang siapa bibi kamu? "

Dia kembali memberiku ertanyaan dan menyudutkanku.

"eh anu, Rini, nama bibiku Rini"

Aku sedikit terbata-bata menjawabnya, aku masih memperhatikan dia, aku masih belum memalingkan pandanganku ke arah matanya.

"Ahh, kamu salah rumah. Rumah bibimu tuh di blok sebelah. 2 gang dari sini. Ko bisa salah rumah"

rasa takutnya kia memudar, aku memperhatikan tatapannya padaku.

"Wah masa, mungkin karena terburu-buru hujan jadi aku tadi sampai lupa no rumahnya. Maaf, aku akan segera pergi"

Yah aku mengakui salahku dan meminta untuk pergi, namun berharap sesuatu terjadi.

"eh tunggu dulu, diluar hujan deras. Mending tunggu aja disini sebentar. Kayaknya ujannya ga bakal lama"

Dia mencoba menawariku beristirahat.

"Eh tapi ga enak nih, emang dirumah ada siapa aja?"

Aku sedikit berbasa basi sambil melapas ketegangan.

"ada di bibi di belakang, lagi nyuci kali. Lo bisa tunggu diruang tengah sambil nonton tivi, eh itu laptop siapa?"

Dia berjalan kearah laptopku, entah mungkin ada yang membuatnya tertarik.

"itu punya gw, ya niatnya kerumah bibi gw mau internetan, nyari tugas gitu."

Aku juga mengikuti dia kearah laptopku dipojokan ruang tamu.

"tugas apaan?"

"tugas apaan? ini kan NK."

Dia sedikit mencela dan merasa heran, tapi mimiknya berubah ceria entah kenapa.

"Emmm... ya sambil nyari materi tugas trus di donlod, sambil maen game bentar.. Emang kenapa?"

"Lah gw lagi maen NK juga. Wah Server akatsuki lu. Widih ternyata lu dewa maho s2 itu ya, haha"

Dia menacak acak inventori tas dan memerika informasi charku, tas 1 -6, 4 gudang dan pasar hingga ke tempat tempa.

"Wah wah kok bisa kayak gini ya, emang nicklu apa? Server brp? Kenal char ane?"

Aku sedikit bertanya dengan nada heran.

“Cewe secantik itu maen game NK, harusnya udah nyampe ke telinga gw. Ini asli bukan hode namanya. wkwk” aku kembali berbicara dalam hati dengan nada heran.

"haha Salam Mudz, gw Amelin"

What the ?

To Be Continued...

0 comment:

Posting Komentar