Jumat, 24 Januari 2014

Nadia, di lain cerita…

Malam itu gw natap mata dia, dia pun sama. Kemudian tangan kami saling merangkul.  Beberapa ragu berjatuhan bersama kian dekatnya nafas kami. Sesekali gw mengalihkan pandangan memastikan tiada orang di sekitar. Namun mata dia mengisyaratkan gw untuk tetap fokus pada dia. Padahal disana kami cuma saling bertatapan lama, mungkin sudah lebih dari 5 menit. Entah apa yang sebenarnya gw nikmati dari hanya saling memandang satu sama lain.

Hingga disebuah detik, sesuatu mendorong kepala gw untuk lebih dekat dengan sesuatu di depan gw. Beberapa hembusan angin malam itu mencoba memisahkan gw dengan dinginnya yang tiba-tiba merasuk melewati punduk. Hanya saja percuma, rangkulan erat Nadia tak sedikitpun membiarkan dingin itu melewati ujung rambut sesekalipun. Desahan nafas Nadia semakin terasa di bibir gw. Entah itu semakin terasa cepat. Hingga tepian muka gw dan Nadia hanya tersisa beberapa mili saja. Dan sampai sekarang gw masih inget kalimat apa yang dilontarkan Nadia dalam jarak sedekat itu, dalam situasi se-mengerikan itu, “Kamu siapa?”…

0 comment:

Posting Komentar