Kamis, 31 Maret 2011

Ekonomi_Harga Keseimbangan

Keseimbangan harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan proses alami mekanisme pasar. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.

1. Pengertian

Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen
atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.

2. Proses terbentuknya Harga Pasar

Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan.

Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUUyVjS_AfDy68anP1kAXkGekyuppOw9sXmQwmknpvma1EZaDR_sf2iF0hEjBr8XG4MWGJpXveXlTkNZbyK2fOC_Y2bUK6GdLQAN_565EJIDB7MennQsYiOkHX8GczYFLHfb6Jjjy2rxw/s320/1.JPGP pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S) sama dengan jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit. Penjual menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/ditawarkan 7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan jumlah barang yang diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka penjual berusaha menurunkan harga dan pembeli berusaha menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya bertemu pada harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta, sebesar 5.000 unit.

Jika data pada tabel diatas kita buat menjadi kurva, maka akan berbentuk seperti berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqGS2JSYixfSgNJHlixKvwGnJ3_Usv16KIwjOFCUeZYLKv9jLiF-3H95wmzmzFk-vRkcgdDqABKvgerusr-xV0Slo2Bpa-5WduwUfizFygBvbnDRaxry8VMwNuCv_fotADKjWeLzuk-nE/s320/2.JPG

3. Penggolongan Pembeli dan Penjual

Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar
dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/
pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:

• Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas harga pasar.
• Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga pasar.
• Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar.
• Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar.
• Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan harga pasar.
• Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.

Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:

• Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan.
Pembeli yang memiliki kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli super marginal) mendapatkan premi konsumen. Penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal) mendapatkan premi produsen.
• Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian.
Pembeli sub marginal yang memiliki kemampuan membeli di bawah harga pasar.
Penjual sub marginal yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
• Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point).
Tidak memperoleh keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga pasar serta kemampuan membeli sama dengan harga pasar.

Pada grafik di bawah ini akan terlihat daerah premi konsumen dan premi produsen,
kerugian konsumen/produsen, maupun BEP konsumen/produsen.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieo3lLqIiqhgkUfoZdmwcEqA4y3pA068kSxB1lyHZvVa-AOrBESspQ4bda45iOCKg0flN6FAA1dwRiH2LF09T6kQQnt3Wg2DAhXqFnglSB8eOrh7KK3qz0l-zHHcF3XeZj2V9343fHNFM/s320/3.JPGTitik E merupakan harga keseimbangan dengan tingkat harga OP dan jumlah penawaran/
permintaan OQ.
Premi konsumen berada pada daerah P, P2, E.
Premi produsen berada pada daerah P, P1, E.
Pembeli sub marginal pada titik E menuju D.
Penjual sub marginal pada titik E menuju S.
Pembeli/penjual BEP pada titik P menuju E.

4. Pergeseran Titik Keseimbangan

Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik
turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.

A. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan.

Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada kecenderungan harga akan naik. Misalnya pada harga Rp.20,00 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah permintaan meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00.

Perhatikan di grafik: E akan berubah menjadi E1.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjahwGoRbYR94FHsaYtLXtV0hVM7c41alc8AkqAvRyo-4ByfqsQCZk7bvpgfgDoJj9JXP7ZskfMVudK_kbhjue82SdHB0ljdnSVVo45b9yKD2OSh1TG0Kh_xSCPChiNtic-liy_6RAwIkw/s320/4.JPG

B. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
permintaan.

Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga akan turun. Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.15,00.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMG6kHhoUT-fHlQiqTvfSiCQnA3cLK6pN_l_lDWHJ7ckjtpF6vussZ-HOkCgyVaz9MLmJMbIe692rY2PxLFaxU7efu0s5yPVxVcNA1pcVfe-aS0efIqVGwKR9AY2CnMEJrQDK8eyHGBH4/s320/5.JPGC. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
penawaran.

Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan turun. Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaranbertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiny0lmhDBj6QAtNOPnfUAulrfnPHWdOpeti-G-4OgGkg1l5fU3UV9lHsEaKaEEiO74jFRFQ9DOvIo_zmlJdPhm3PNBGBZ24DkizFvd4JWpJ9CYGmOALGNIOuPDCtB6InNIvEhNzcUSnW8/s320/6.JPG
D. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan naik. Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAlh2ismAoql9HmmvELvFSmavYtrdpgOahI4_-kZriMNMcn6eVHg_cbPIv0rw8PajJEcOJ-UzNgCEA7V1R0Beh8B5WGHI5EgG32yC1QYAMW1Eqhu_kKvjXHpmfOoozZijq-gETqvRLv2o/s400/7.JPGRp.35,00.


0 comment:

Posting Komentar