"Ini bukan tentang aku, bukan tentang kamu, ini tentang kita!"
Seorang gadis bersuara lantang itu sepertinya sedang memarahi seseorang, dia berdiri didepan pintu rumahnya berbicara dengan nada sedikit membentak kepada seseorang didalam rumah.
Entah siapa yang ada dibalik pintu tersebut, sepertinya pacarnya atau mungkin dia sedang berdialog untuk latihan drama.
Aku memegangi pagar besi lantai 2 sebuah rumah yang tepat berada didepan rumah wanita tersebut. Memandang dia dari arah belakang, menikmati suasana menegangkan tersebut. Aku baru saja 5 detik berdiri disana, dan langsung menyaksikan hal itu.
"Kamu emang selalu egois!"
Wanita itu kembali berteriak dan berlari keluar rumah, dia sempat melihat aku yang sedari tadi memperhatikannya dari atas sini namun sepertinya dia tidak peduli.
"Crek, ctak, bum bum"
Seorang gadis bersuara lantang itu sepertinya sedang memarahi seseorang, dia berdiri didepan pintu rumahnya berbicara dengan nada sedikit membentak kepada seseorang didalam rumah.
Entah siapa yang ada dibalik pintu tersebut, sepertinya pacarnya atau mungkin dia sedang berdialog untuk latihan drama.
Aku memegangi pagar besi lantai 2 sebuah rumah yang tepat berada didepan rumah wanita tersebut. Memandang dia dari arah belakang, menikmati suasana menegangkan tersebut. Aku baru saja 5 detik berdiri disana, dan langsung menyaksikan hal itu.
"Kamu emang selalu egois!"
Wanita itu kembali berteriak dan berlari keluar rumah, dia sempat melihat aku yang sedari tadi memperhatikannya dari atas sini namun sepertinya dia tidak peduli.
"Crek, ctak, bum bum"
Wanita itu memacu motor Honda Beatnya dengan kencang, dan dia berlalu.
"Hmm apa yang barusan terjadi, ah biarkan saja." Fikirku dalam hati.
Aku segera masuk ke ruangan tengah dan tiba tiba saja terdengar teriakan lagi dari luar.
"Ini bukan tentang aku, bukan tentang kamu, ini tentang kita!"
Seorang gadis bersuara lantang yang tadi kembali ada disana, sepertinya sedang memarahi seseorang, dia berdiri didepan pintu rumahnya berbicara dengan nada sedikit membentak kepada seseorang didalam rumah.
Entah siapa yang ada dibalik pintu tersebut, sepertinya pacarnya atau mungkin dia sedang berdialog untuk latihan drama.
Aku memegangi pagar besi lantai 2 sebuah rumah yang tepat berada didepan rumah wanita tersebut. Memandang dia dari arah belakang, menikmati suasana menegangkan tersebut. Aku baru saja 5 detik berdiri disana, dan langsung menyaksikan hal itu.
"Kamu emang selalu egois!"
Wanita itu kembali berteriak dan berlari keluar rumah, dia sempat melihat aku yang sedari tadi memperhatikannya dari atas sini namun sepertinya dia tidak peduli.
"Sayang, aku gak bermaksud seperti itu. Itu cuma saah faham! Aku bisa jelaskan semuanya"Ada seorang pemuda yang berteriak dari dalam rumah.
"Crek, ctak, bum bum"
Wanita itu memacu motor Honda Beatnya dengan kencang, dan dia berlalu.
"Hmm apa yang barusan terjadi, ah biarkan saja." Fikirku dalam hati.
Aku segera masuk ke ruangan tengah dan tiba tiba saja terdengar teriakan lagi dari luar.
"Ini bukan tentang aku, bukan tentang kamu, ini tentang kita!"Seorang gadis bersuara lantang yang tadi kembali ada disana,sepertinya sedang memarahi seseorang, dia berdiri didepan pintu rumahnya berbicara dengan nada sedikit membentak kepada seseorang didalam rumah.
Entah siapa yang ada dibalik pintu tersebut, sepertinya pacarnya atau mungkin dia sedang berdialog untuk latihan drama.
Aku memegangi pagar besi lantai 2 sebuah rumah yang tepat berada didepan rumah wanita tersebut. Memandang dia dari arah belakang, menikmati suasana menegangkan tersebut. Aku baru saja 5 detik berdiri disana, dan langsung menyaksikan hal itu.
"Kamu emang selalu egois!"
Wanita itu kembali berteriak dan berlari keluar rumah, dia sempat melihat aku yang sedari tadi memperhatikannya dari atas sini namun sepertinya dia tidak peduli.
"Maaf Sayang, aku gak bermaksud seperti itu. Itu cuma salah faham! Aku bisa jelaskan semuanya" Terdengar
suara lelaki dari dalam rumah.
Kemudian seorang pemuda berlari dari dalam rumah, menarik tangan wanita itu dengan gesit dan memeluknya.
"Maaf sayang"
Lelaki itu memeluknya dengan sangat erat dan dia meneteskan air mata.
"Hmm apa yang sedang terjadi, aku tak ingin membiarkannya berlalu begitu saja." Fikirku dalam hati.Aku mengambil sebuah helm yang ada di pojok ruangan, menggenggam tepiannya dengan sangat erat kemudian melemparkannya kearah dua orang yang sedang berpelukan itu.
"Brak!"
----Bersambung
"Hmm apa yang barusan terjadi, ah biarkan saja." Fikirku dalam hati.
Aku segera masuk ke ruangan tengah dan tiba tiba saja terdengar teriakan lagi dari luar.
"Ini bukan tentang aku, bukan tentang kamu, ini tentang kita!"
Seorang gadis bersuara lantang yang tadi kembali ada disana, sepertinya sedang memarahi seseorang, dia berdiri didepan pintu rumahnya berbicara dengan nada sedikit membentak kepada seseorang didalam rumah.
Entah siapa yang ada dibalik pintu tersebut, sepertinya pacarnya atau mungkin dia sedang berdialog untuk latihan drama.
Aku memegangi pagar besi lantai 2 sebuah rumah yang tepat berada didepan rumah wanita tersebut. Memandang dia dari arah belakang, menikmati suasana menegangkan tersebut. Aku baru saja 5 detik berdiri disana, dan langsung menyaksikan hal itu.
"Kamu emang selalu egois!"
Wanita itu kembali berteriak dan berlari keluar rumah, dia sempat melihat aku yang sedari tadi memperhatikannya dari atas sini namun sepertinya dia tidak peduli.
"Sayang, aku gak bermaksud seperti itu. Itu cuma saah faham! Aku bisa jelaskan semuanya"Ada seorang pemuda yang berteriak dari dalam rumah.
"Crek, ctak, bum bum"
Wanita itu memacu motor Honda Beatnya dengan kencang, dan dia berlalu.
"Hmm apa yang barusan terjadi, ah biarkan saja." Fikirku dalam hati.
Aku segera masuk ke ruangan tengah dan tiba tiba saja terdengar teriakan lagi dari luar.
"Ini bukan tentang aku, bukan tentang kamu, ini tentang kita!"Seorang gadis bersuara lantang yang tadi kembali ada disana,sepertinya sedang memarahi seseorang, dia berdiri didepan pintu rumahnya berbicara dengan nada sedikit membentak kepada seseorang didalam rumah.
Entah siapa yang ada dibalik pintu tersebut, sepertinya pacarnya atau mungkin dia sedang berdialog untuk latihan drama.
Aku memegangi pagar besi lantai 2 sebuah rumah yang tepat berada didepan rumah wanita tersebut. Memandang dia dari arah belakang, menikmati suasana menegangkan tersebut. Aku baru saja 5 detik berdiri disana, dan langsung menyaksikan hal itu.
"Kamu emang selalu egois!"
Wanita itu kembali berteriak dan berlari keluar rumah, dia sempat melihat aku yang sedari tadi memperhatikannya dari atas sini namun sepertinya dia tidak peduli.
"Maaf Sayang, aku gak bermaksud seperti itu. Itu cuma salah faham! Aku bisa jelaskan semuanya" Terdengar
suara lelaki dari dalam rumah.
Kemudian seorang pemuda berlari dari dalam rumah, menarik tangan wanita itu dengan gesit dan memeluknya.
"Maaf sayang"
Lelaki itu memeluknya dengan sangat erat dan dia meneteskan air mata.
"Hmm apa yang sedang terjadi, aku tak ingin membiarkannya berlalu begitu saja." Fikirku dalam hati.Aku mengambil sebuah helm yang ada di pojok ruangan, menggenggam tepiannya dengan sangat erat kemudian melemparkannya kearah dua orang yang sedang berpelukan itu.
"Brak!"
----Bersambung
0 comment:
Posting Komentar