Kamis, 08 Oktober 2015

Virginity...

Tabu banget judulnya ya.
Elah jaman sekarang.

Dulu pernah/sempet baca postingan di facebook. Entah cewek mana yang ng-share gw lupa. Isinya gini, jadi ada kisah percintaan antara cewek alim sama seorang cowok biasa. Sebelum-sebelumnya hubungan mereka berjalan dengan baik. Sampai suatu ketika, si cewek bilang gini sama si cowok..
"Mas, aku sudah gak perawan"...
Dan Jawab si cowok adalah. "Bla bla bla" yang jelas di cowok ngga mempermasalahkan itu. Dia bilang, apa yang dia cintai dari si cewek ya emang si cewek itu. Dia gak peduli sama kenyataan kalo dia udah gak virgin atau apa lah.
Dan ternyata, itu cuman kelakuan si cewek yang pengen tau segimana cintanya si cowok sama dia. Dan akhir cerita, mereka hidup bahagia.
Gitu isi ceritanya.

Jadi, apabila kisah tersebut diaplikasikan kedalam dunia nyata. (not include sinetron) Dan ternyata si cewek udah gak perawan. Sebutlah karena kesalah di masalalu, atau kejepit sadel sepeda lah. Sedang kamu berada di posisi cowok. Lu mau ngapain? Nerima dia apa adanya (Sekalipun pasti ada getir dalam hati). Atau begitu aja ninggalin dia? Itu pilihan lo.
Tapi kalo gw, ah masa bodo. Kalo emang gw yakin dia serius sama gw ya hayo. Daripada menjomblo kayak sekarang? kekeke ngenes.

Tapi begitulah realita jaman sekarang. Cewek udah ngga lagi menjadi cewek yang seharusnya.
Pernah dalam benak gw berfikir gini, apakah ini salah satu penyebabnya adalah nilai kesetaraan gender pada perempuan. Sekalipun emang faktor utamanya udah ada jauh-jauh hari. Tapi salah satunya itu. Cewek udah gak mau jadi cewek lagi.

Kalo gw sih, menganut bahwa cewek berasal dari tulang rusuk. Ya selamanya ada disana.
Ambil salah satu contoh ; Perempuan Muslimah lebih baik tinggal dirumah.
Dari artikel :

Pahala Melimpah Bagi Muslimah yang Tinggal di Rumah

Di antara perintah Allah kepada wanita muslimah adalah perintah untuk tinggal dan menetap di rumah-rumah mereka. Sebuah perintah yang banyak mengandung hikmah dan maslahat. Tidak hanya bagi wanita itu sendiri, namun juga mengandung kemaslahatan bagi umat.
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33).
Atau yang sering gw denger, cewek lebih baik solat dirumah..

Lalu apa ngaruhnya ke judul tulisan lo nov?
Ya itu, gw fikir, sudah ada pergeseran yang sangsi dari "harga sebuah virginity"
Cewek itu sudah layaknya jadi harta karun, yang butuh perjuangan ekstra buat di dapetin. Bukan kayak mayoritas cewek di jaman sekarang yang gampang di dapetin di jalanan.

Sebaik-baiknya perhiasan di dunia adalah perempuan yang solehah. Kalo yang banyak di jalanan mah bukan lagi perhiasan, tapi sampah kali ya.

Cewek udah lagi jadi sesuatu yang harusnya di lindungi. Karena udah mau bareng-bareng di samping, malah banyak yang pengennya di depan. Eh kalo jadinya kebablasan ya gitu.

Sampe ada yang bilang "Cewek itu bukan makhluk yang lemah. Kemana-mana aja mampu bawa dua gunung. Lah cowok, bawa telor dua biji aja dibantuin burung" Laaahhh

1 komentar:

  1. (Istighfar harepan injeuman teguh pausahaan)
     
    Hello Kami Bu, kasuksésan lfeoma, hiji lender injeuman sah jeung dipercaya ka gajian
    dina istilah jeung kaayaan jelas jeung kaharti di laju dipikaresep 2%. ti
    USD $ 12.000 ka $ 8.000.000, euro jeung pon kitu wungkul. Kuring méré gajian bisnis,
    gajian Personal, gajian mahasiswa, gajian mobil jeung gajian mayar tagihan. lamun
    kudu loana a
       geus maneh mun ieu kanggo Anjeun pikeun kontak kuring langsung
    Dina: (merithope6@gmail.com)
    Allah ngaberkahan anjeun.
    tulus,
    Ibu: istighfar Hope
    Surélék: (merithope6@gmail.com)

    Catetan: Sadaya response kudu dikirim ka: (merithope6@gmail.com

    BalasHapus