Minggu, 09 Maret 2014

Anita #Part1

Berat, untuk membuka mata saja  begitu berat. Entah, aku tak bisa mengingat apapun.

Aku terduduk dengan kaki selonjor sedangkan punggungku bersandar pada sebuah tembok. Hidungku mencium bau aneh, bau yang tak aku kenal, bau amis.
Bau apa ini! Tanyaku dalam hati.

Aku masih hanya bisa berfikir sembari membukakan kelopak mata. Belum bisa merasakan tangan atau kakiku bergerak. Hanya sesekali desahan nafasku yang begitu berat menghirup bau yang begitu menyesakkan paru-paru.

Slasssshh!!! Mata kiri ku terbuka. Seketika itu aku bisa merasakan tubuhku, namun dengan perasaan aneh, sial.Seluruh tubuhku terasa sakit.

"Apa yang terjadi padaku?"

Perlahan aku mencari cari tanganku yang sangat sulit untuk ku gerakan. Dengan mata yang sebelah itu aku berusaha mencari tanganku. Tapi tak ada.

Haaaaa!!!!

Aku kaget bukan main. Aku hanya bisa melihat kedua daging bahu ku bercucuran darah.
Aku hampir menyesal, menyesal kenapa sejauh ini aku berusaha membuka mataku hanya untuk melihat hal mengerikan ini.

"Aaaaaaaaaaaaakkkkk" Rasa sakit yang luar biasa menyerang syarafku. Mungkin karena aku tengah sadar, syaraf-syaraf nyeriku kembali normal.

"Siala......... Akkkk... Tuhan, kuatkan aku..." dalam kesakitan luar biasa itu aku benar-benar sadar, tak ada guna nya mengumpat.

Drap.. drap. drap...
Tetiba terdengar suara langkah kaki dari kejauhan. Sepertinya menuju ke arahku. Semakin lama, ia terdengar semakin jelas. Ia, begitupun dengan sakit yang aku rasakan, semakin lama, ia semakin menjadi.

"Sayang!!! Kamu.. " Seorang wanita berambut panjang muncul dihadapanku. Aku tak bisa melihatnya dengan jelas, darah dari kepalaku mulai membasahi mata ku. Tapi, dia memamnggilku sayang. Siapa? Apa aku punya pacar? Aku sempat berfikir dalam kesakitan itu.

"Kamu siapa? Tolong a.."

Jrepppp.." Sebuah pedang menghujam jantungku. Wanita itu membunuhku.

"Glekkk.. Akkkkk" Tenggorokanku dipenuhi darah yang berhamburan dari jantungku. Aku tak bisa lagi bernafas. Pandanganku semakin kabur.. Aku.. Aku... Mati..

1 komentar: