Sabtu, 12 Oktober 2013

Stay Late

Cinta memang begitu, terkadang dia hadir bersama kesedihan yang teramat banyak, lalu diikuti kebahagiaan singkat yang mampu membuat kau melupakan semua kesedihan yang kau rasakan sebelumnya.…

Pagi datang berlari kearahku begitu cepat, pening yang tak biasa mulai kurasakan di penghujung malam ini. Seperti sebuah jarum menusuk kedua mataku yang hampir tak mampu untuk mengintip kedatangannya sekalipun. Namun itu masih tak seberap dibandingan perasaan menyakitkan di dadaku, entah apa yang telah terjadi kepadaku sebelum pagi ini tiba. Semalam kah? Apa aku benar-benar lupa atau memang aku yang  ingin melupakannya.
HP-ku berdering. Ada pesan masuk dari seseorang yang namanya ingin kulupakan.
Gimana? Ada yang aneh kemaren? Harusnya kamu sudah ketemu sama cewek yang aneh?. Aku takut ramalanku benar. Eh bentar, kamu belum bangun ya? Bangun donk udah siang!
Pesannya tak singkat.
Orang gila mana yang ngirim sms ini! Entah mengapa Sohara selalu memperlakukanku seperti anak kecil.
Aku membalas pesannya dengan tangan kiriku, sedangkan tangan kananku sedang asyiknya melihat-lihat pemandangan yang kemarin berhasil aku potret. Terlebih pemandangan yang lain dari biasanya, seorang perempuan, cantik, manis. Kufikir aku harus mencetak dan memberikannya pada gadis itu.
Ya aku ketemu banyak orang, orang-orangan sawah juga ada. Aku gak terlalu percaya ramalan, tapi. Emang apa hubungannya seseorang itu sama aku gitu?
Balasku seolah peduli.
Aku juga gatau! Tapi yang aku lihat, ada yang akan terjadi sama kamu kalo ketemu dia. Wah berarti udah ketemu ya! Hati-hati loh
 Sohara membalas dengan nada serius, aku tetap berusaha tak mempercayai perkataanya.
Ah bodo!
 Aku menjawab pesannya dengan berharap dia tak membahasnya lagi. Tapi aku tau itu percumah! Sohara bukan tipe cewek yang mudah ditaklukan.
Mmm serius nih! Pokoknya kalo beneran ketemu sama cewek itu, kamu harus jauhin.
Tuh kan! Harusnya dari awal aku tak perlu membalas pesan dia. Fiuh…
Sahara adalah teman satu fakultasku, dia ramah, selalu ceria dan aneh seperti seorang esper. Namun pada akhirnya aku harus mempercayai perkataan dia dengan apa yang terjadi pagi kemarin, bertemu dengan seseorang. Aku masih bingung kenapa aku tiba-tiba ingin mengamibil fotonya saat itu dan aku bisa begitu tenangnya berbicara dengan dia. Padahal dikampus aku benar-benar alergi dengan wanita terkecuali Sohara.
“Crek, Crek” Printing selesai. Aku mencetak beberapa gambar yang unik, termasuk foto gadis itu.
Mm siapa ya namanya? Sayangnya aku tak memiliki banyak waktu untuk berbicara dengannya.
Aku bergumam sambil menatap lekat foto gadis itu. Apa ada sesuatu dari dirinya yang sebegitu menarik sehingga membuatku selalu memikirkan dia? Wajah datar tanpa ekspresinya entah kenapa membuatku bertanya-tanya apa yang sedang dia pikirkan. Apa mungkin aku menyukainya?
Pagi ini kuputuskan untuk datang kembali ke Stasiun. Aku harap akan bertemu lagi dengannya hari ini. Ada sesuatu yang perlu aku berikan padanya.  

0 comment:

Posting Komentar