Cinta memang
begitu, terkadang dia hadir bersama kesedihan yang teramat banyak, lalu diikuti
kebahagiaan singkat yang mampu membuat kau melupakan semua kesedihan yang kau
rasakan sebelumnya.…
Pagi datang berlari kearahku begitu cepat, pening
yang tak biasa mulai kurasakan di penghujung malam ini. Seperti sebuah jarum
menusuk kedua mataku yang hampir tak mampu untuk mengintip kedatangannya
sekalipun. Namun itu masih tak seberap dibandingan perasaan menyakitkan di
dadaku, entah apa yang telah terjadi kepadaku sebelum pagi ini tiba. Semalam
kah? Apa aku benar-benar lupa atau memang aku yang ingin melupakannya.
HP-ku berdering. Ada pesan masuk dari seseorang yang
namanya ingin kulupakan.
Gimana? Ada yang
aneh kemaren? Harusnya kamu sudah ketemu sama cewek yang aneh?. Aku takut ramalanku
benar. Eh bentar, kamu belum bangun ya? Bangun donk udah siang!
Pesannya tak singkat.
Orang gila mana
yang ngirim sms ini! Entah mengapa Sohara selalu memperlakukanku seperti anak
kecil.
Aku membalas pesannya dengan tangan kiriku,
sedangkan tangan kananku sedang asyiknya melihat-lihat pemandangan yang kemarin
berhasil aku potret. Terlebih pemandangan yang lain dari biasanya, seorang
perempuan, cantik, manis. Kufikir aku harus mencetak dan memberikannya pada
gadis itu.
Ya aku ketemu
banyak orang, orang-orangan sawah juga ada. Aku gak terlalu percaya ramalan,
tapi. Emang apa hubungannya seseorang itu sama aku gitu?
Balasku seolah peduli.
Aku juga gatau!
Tapi yang aku lihat, ada yang akan terjadi sama kamu kalo ketemu dia. Wah
berarti udah ketemu ya! Hati-hati loh
Sohara
membalas dengan nada serius, aku tetap berusaha tak mempercayai perkataanya.
Ah bodo!
Aku menjawab
pesannya dengan berharap dia tak membahasnya lagi. Tapi aku tau itu percumah! Sohara
bukan tipe cewek yang mudah ditaklukan.
Mmm serius nih! Pokoknya
kalo beneran ketemu sama cewek itu, kamu harus jauhin.
Tuh kan! Harusnya
dari awal aku tak perlu membalas pesan dia. Fiuh…
Sahara adalah teman satu fakultasku, dia ramah,
selalu ceria dan aneh seperti seorang esper. Namun pada akhirnya aku harus
mempercayai perkataan dia dengan apa yang terjadi pagi kemarin, bertemu dengan
seseorang. Aku masih bingung kenapa aku tiba-tiba ingin mengamibil fotonya saat
itu dan aku bisa begitu tenangnya berbicara dengan dia. Padahal dikampus aku
benar-benar alergi dengan wanita terkecuali Sohara.
“Crek, Crek” Printing selesai. Aku mencetak beberapa
gambar yang unik, termasuk foto gadis itu.
Mm siapa ya namanya?
Sayangnya aku tak memiliki banyak waktu untuk berbicara dengannya.
Aku bergumam sambil menatap lekat foto gadis itu.
Apa ada sesuatu dari dirinya yang sebegitu menarik sehingga membuatku selalu memikirkan
dia? Wajah datar tanpa ekspresinya entah kenapa membuatku bertanya-tanya apa
yang sedang dia pikirkan. Apa mungkin aku menyukainya?
Pagi ini kuputuskan untuk datang kembali ke Stasiun.
Aku harap akan bertemu lagi dengannya hari ini. Ada sesuatu yang perlu aku berikan
padanya.
0 comment:
Posting Komentar