Sabtu, 20 Oktober 2012

Gerbang Mimpi ke-2



Perlahan cahaya itu menuntunku kepada seorang wanita yang sejak tadi berdiri di lantai 21. Angin dengan tak berdayanya perlahan mencoba menghempas tubuhku, namun dengan leluasa dia hempaskan rambut wanita itu. Perlahan aku mengenal geraian rambutnya saat tertiup angin. Aku tak tahu mengapa aku sesadar itu saat bermimpi, apa mungkin dia sengaja mengundangku dinner.

Aku coba terka dia, namun lidah ku tiba tiba berbicara dengan halusnya, “Cylenne?” dan begitupun dia dengan perlahan menoleh kearahku. Namun, aku tak lihat sesosok wajah apapun dalam tubuh itu. Hanya sebidang muka datar tanpa ekspresi. Lekuk wajahnya aku ingat, namun mukanya berbeda, sangat berdeda, wajah itu tanpa mata hidung atau bibir manis orang yang aku terka. 

Ada apa? Aku yakin tubuh itu adalah tubuhnya, namun mengapa tanpa muka yang biasanya ku ingat?. Hening, aku dan dia tak kembali berkata.
Langit menggelap tiba tiba, dia masih berdiri disana menoleh kearahku. 2 bayangan menghampiri dia dan menarik kedua tangannya. Apa yang terjadi, ada apa dengan mimpi ini. Satu diantara bayangan hitam itu menarik jubahnya, dan betapa kagetnya bahwa dia memiliki tubuh yang persis denganku. Bukan, bukan persis. Tapi itu tubuhku, aku ingat bekas luka di pipiku. Tapi, mengapa aku tak bergerak. Aku hanya terdiam melihat situasi seperti itu. Bahkan aku tak bias melihat diriku sendiri, mata ini hanya terpaku kedepan, hanya bisa melihat wanita itu diseberang sana. Bahkan aku baru sadar bahwa sedari tadi aku tak berkedip, tak sekalipun berkedip.

“hey? Siapa kalian!”

“Apa? Sangat lucu kau berani lontarkan pertanyaan itu, bodoh!” Seseorang yang memiliki tubuhku berteriak ke arahku.
Aku smakin bingung dengan jawaban itu, “Siapa siapa kau? Dimana ini? Mimpi apa ini?”

“Kau tahu? Apa yang mmbuatmu tetap seperti ini sampai saat ini? Kau belum sadar, kau tak pernah sadar, bahkan kau tak mengenal dirimu sendiri! Kau takkan pernah dapat mencapai asamu, karena kau tak tau apa asamu, bahkan kau tak berani menginginkan apa asamu!”

“apa? Ini dejavu! Aku spertinya sering mendengar kata itu. Tapi kapan?” aku bicara dalam hati…

“ini bukan dejavu bodoh, kau hanya perlu menyeting fikiranmu!” dia berteriak lagi..

Tiba tiba aku penglihatanku kabur, langit yang gelap tiba tiba berubah menjadi terang berderang. 2 Bayangan itu hilang, dan wanita itu terjatuh ke lantai. AKu perlahan mengampiri tubuhnya. Aku bias melihat tubuhku lagi, bahkan aku bisa berkedip. 5 langkah lagi aku menghampiri dia, namun dia berdiri. Namun bukan wanita itu lagi, malah berganti menjadi wanita lain yang semakin membuatku bingung.

“Claire?”

“Ya? Dimana ini? Kenapa aku bisa bersamamu? Dia bertanya padaku.”
Aku tak menjawab, aku hanya bisa mengamati gadis itu, teman sefakultasku yang aku taksir sampai saat ini. Gadis perawakan amerika dan jepang, pindahan bulan lalu.

“Hey? Mudz? Apa kau akan memilihku?”

Dia tiba tiba menghilang, aku tersadar dari lamunanku. Dia telah hilang dari hadapanku. Suaranya masih menggema, ya kata kata terakhir yang membuatku semakin bingung.

“apa kau akan memilihku?”

“Aku? Memilih?”
TBC

0 comment:

Posting Komentar