Selasa, 18 November 2014

Mungkin

Mungkin, mungkin dan mungkin.
Sebuah argumen yang keluar dari mulut sendiri,
namun hati masih ragu untuk meng-iya-kan..
Kata 'Mungkin' akan selalu berdiri di depan setiap harapan.

Sungguh, aku tak ingin ragu untuk mencintaimu.
Sekalipun rasa takutku ini selalu membelenggu langkahku.
Kehilanganmu, aku tak mau.
Aku tak mampu, aku tak tau.

Aku tak mau bila menghadapi kenyataan bahwa kamu bukan untukku.
Aku tak mampu bila pada akhirnya, aku menghidupi waktuku sendirian.
Aku tak tau harus mencintai siapa lagi, yang ku harap cuman kamu.

Mungkin, ada alasan dari setiap ragu.
Mungkin, ada penjelasan dari setiap sendu.
Tapi ku yakin, tak ada lagi kesempatan untuk aku.
Kembali mencintai kamu, bila aku telah memutuskan untuk kalah.

0 comment:

Posting Komentar