Penyusun : Elin Darliah
Staff pengajar Biologi kelas XI SMAN 2 Tasikmalaya
1. Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
2. Kompetensi Dasar
3.6 Men-jelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelaian/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (syaraf, endokrin, dan peng-inderaan).
3. Indikator Pencapaian
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat :
- Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ – organ penyusun sistem syaraf manusia.
- Menjelaskan mekanisme gerak refleks.
- Menjelaskan mekanisme jalannya impuls syaraf.
4.1. Kegiatan Belajar 1
4.1.1. Uraian dan Contoh
Sistem syaraf , bersama dengan sistem endokrin, mengurus sebagian besar pengaturan fungsi tubuh. Pada umumnya sistem syaraf ini mengatur aktivitas tubuh yang cepat , misalnya kontraksi otot , perubahan viseral yang berlangsung dengan cepat , dan bahkan juga kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin.
Sistem syaraf dibangun oleh sel-sel syaraf (neuron) yang mampu menghantarkan pesan dalam bentuk impus impuls syaraf . Sistem syaraf pusat terdiri atas lebih dari 100 juta neuron .
Jaringan syaraf terdiri dari :
a. Sel – sel penyokong
- Neuroglia
- Sel-sel Schwann
A. SEL SEL PENYOKONG
1. NEUROGLIA
FUNGSI NEUROGLIA :
- Mengandung berbagai macam sel yang secara keseluruhan menyokong, melindungi dan sumber nutrisi sel syaraf (neuron) pada otak dan sumsum tulang belakang.
- Menyusun 40 % volume otak dan medulla spinalis
Gambar 1. Macam Neuroglia
- Oligodendroglia : menghasilkan myelin dalam susunan syaraf pusat.
- Ependima : memproduksi Cerebro Spinal Fluid
- Astroglia : Sel pemberi makan bagi neuron, berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada pembuluh darah.
- Microglia : mempunyai sifat phagocyte yang menyingkirkan debris-debris yang dapat berasal dari sel-sel otak yang mati, bakteri dan lain-lain ( melawan infeksi ).
Merupakan pelindung dan penyokong neuron-neuron di luar sistem syaraf pusat.
- Membentuk myelin maupun neurolemma syaraf tepi.
- Neurolemma adalah membran sitoplasma halus yang dibentuk sel schwann yang membungkus semua neuron susunan saraf tepi (bermielin atau tak bermielin) yang merupakan penyokong dan pelindung sel syaraf.
Gambar 2. SEL SCHWANN
B. SEL SYARAF
1. Struktur sel syaraf
Gambar 3. STRUKTUR NEURON
a. Dendrit
Merupakan penjuluran sitoplasma (penonjolan tipis dari soma) ke beberapa arah berupa serabut pendek dan bercabang .
Berfungsi menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke badan sel (soma).
b. Soma
Merupakan badan utama dari neuron . Di dalam badan sel terdapat nukleus, sitoplasma, ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan golgi.
c. Akson
Bagian dari neuron yang berukuran panjang dan berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke luar.
Sebuah akson tunggal yang memanjang dari soma ke dalam saraf perifer yang meninggalkan medula spinalis.
Kebanyakan, setiap akson dibungkus oleh selubung mielin yang dapat memperbesar diameter neuron sehingga meningkatkan kecepatan impuls neurologis, yaitu 120 meter per detik atau 20 kali lebih cepat dibanding neuron yang tidak berselubung mielin. Selubung mielin tersebut disusun oleh sel – sel khusus yang disebut sel schwann.
Pada bagian akson terdapat bagian atau titik yang tidak terbungkus selubung mielindisebut Nodus Ranvier, memiliki diameter sekitar 1 mikrometer. Nodus Ranvier ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier. Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus Ranvier (mempercepat penghantaran impuls)
Akson memiliki cabang-cabang dan pada setiap ujung cabangnya terdapat suatu penonjolan yang disebut sebagai bonggol akson /terminal akson/terminal knobs,synaptic knobs.
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Transmitter molekul kecil yang bekerja cepat :
- Klas I
Asetilkolin
- Klas II : Amina
Norepineprin /Noradrenalin
Epineprin/adrenalin
Dopamin
Serotonin
Histsamin
- Klas III : Asam amino
Asam aminobutirat(GABA)
Glisin
Glutamat
Aspartat
- Klas IV :
Oksida Nitrat (NO)
Gambar 5. SYNAPSIS
2. Macam – macam sel syaraf
a. Sensory Neurons
Neuron yang berfungsi menghantarkan impuls-impuls syaraf dari reseptor sensorik ke sistem syaraf pusat.
Disini dendrit berhubungan dengan reseptor ( misalnya kulit) dan akson berhubungan dengan dendrit neuron lain.
For examples :
- Neurons in the inner ear provide us with information about sound.
- Rods and cones of the retina allow us to see.
Neuron yang berfungsi menghantarkan impuls-impuls syaraf dari sistem syaraf pusat menuju efektor.
Disini dendrit berhubungan dengan akson neuron lain , sedangkan akson berhubungan dengan efektor (otot dan kelenjar).
Motor neurons are able to stimulate muscle cells throughout the body including the muscles of the heart, diaphragm, intestines, bladder, and glands.
c. Interneurons
Are the neurons provide connections between sensory and motor neurons.
The neurons of the central nervous system , including the brain , are all interneurons.
Gerak refleks berikut memperlihatkan 3 jenis neuron yang terlibat, neuron sensorik, neuron motorik dan interneuron.
Gambar 6; gerak refleks
3. Mekanisme jalannya impuls syaraf.
Impuls dapat dikatakan sebagai ”aliran listrik” yang merambat pada serabut saraf. Jika sebuah serabut saraf tidak menghantarkan impuls, dikatakan bahwa serabut saraf tersebut dalam keadaan istirahat. Impuls dapat dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
Animasi 1 ; Jalannya impuls syaraf
Klik tanda start di pojok kanan atas untuk menjalankan animasi
a. Impuls Melalui Sel Saraf (Impuls syaraf melintasi membran plasma)Impuls dapat mengalir melalui serabut saraf karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf (akson), Adanya perbedaan potensial listrik tersebut dikarenakan perbedaan muatan di dalam dan di luar membran plasma akson yang disebabkan oleh perbedaan dalam penyebaran ion pada kedua sisi mebran tersebut.
. Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf bermuatan negatif, kira-kira –60 mV, sedangkan di sebelah luar serabut saraf bermuatan positif Konsentrasi ion Na+ di luar akson lebih besar dibanding di dalam, dan konsentrasi ion K+ di dalam lebih besar dibanding di luar)
Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama potensial istirahat, sedangkan membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi. Jika sebuah impuls merambat melalui sebuah akson, dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam menjadi positif, kira-kira +60 mV ini terjadi karena permeabilitas terhadap ion Na+ meningkat, akibatnya Na+ yang berasal dari luar membran mudah masuk ke dalam akson dan muatan berubah menjadi positif. Setelah Na+ masuk ke dalam membran plasma akson , dengan cepat ion K+ ditranspor ke luar membran , dan muatan di sebelah luar menjadi negatif. Perubahan tiba-tiba pada potensial istirahat bersamaan dengan impuls disebut potensial kerja. Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput membran akson. Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut saraf bersamaan dengan merambatnya impuls. Akibatnya, muatan negatif di sebelah luar membran merambat sepanjang serabut saraf.
Apabila impuls telah lewat, maka sementara waktu serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls karena terjadi perubahan dari potensial kerja menjadi potensial istirahat. Agar dapat berfungsi kembali, diperlukan waktu kira-kira 1/500 sampai 1/1.000 detik untuk pemulihan.
Kecepatan merambatnya impuls pada mamalia tertentu dapat lebih dari 100 meter per detik sedangkan pada beberapa hewan tingkat rendah kira-kira hanya 0,5 meter per detik. Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan impuls saraf, yaitu selaput mielin dan diameter serabut saraf. Pada serabut saraf yang bermielin, depolarisasi hanya terjadi pada nodus Ranvier sehingga terjadi lompatan potensial kerja, akibatnya impus saraf lebih cepat merambat. Semakin besar diameter serabut saraf semakin cepat rambatan impuls sarafnya.
Animasi 2 ; Penjalaran impuls melalui membran plasma sel syaraf
Klik kanan pada gambar lalu klik play untuk menjalankan dan mematikan animasi
b. Impuls Melalui Synapsis
Synaps menghubungkan akson dari suatu neuron dengan dendrit dari neuron lainnya.
Setiap ujung akson membengkak membentuk bonggol yang disebut bonggol sinapsis. Pada bonggol sinapsis tersebut terdapat mitokondria dan gelembung-gelembung sinapsis. Gelembung-gelembung sinapsis tersebut berisi zat kimia neurotransmitter yang berperan penting dalam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lain.
Antara ujung bonggol sinapsis dengan membran sel saraf berikutnya terdapat celah sinapsis yang dibatasi oleh membran prasinapsis dan membran postsinapsis dari sel saraf berikutnya atau membran efektor. Apabila impuls saraf sampai pada bonggol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan mendekati membran prasinapsis, kemudian melepaskan isinya, yaitu neurotransmitter, ke celah sinapsis. Impuls saraf dibawa olehneurotransmitter ini. Neurotransmitter menyeberang celah sinapsis menuju membran postsinapsis. Zat kimia neurotransmitter mengakibatkan terjadinya depolarisasi pada membran postsinapsis dan terjadilah potensial kerja. Ini berarti impuls telah diberikan ke sarabut saraf berikutnya. Dengan demikian impuls saraf menyeberangi celah sinapsis dengan cara perpindahan zat-zat kimia, untuk kemudian dilanjutkan pada sel saraf berikutnya dengan cara rambatan potensial kerja.
Apabila neurotransmitter sudah melaksanakan tugas, neurotransmitter akan diuraikan oleh enzim yang dihasilkan oleh membran postsinapsis, Misalnya, apabila neurotransmitterberupa asetikolin maka enzim yang menguraikannya adalah enzim asetilkolinesterase.
Gelembung-gelembung sinapsis yang menyimpan dan melepaskan transmitter molekul kecil terus menerus mengalami daur ulang , artinya dapat dipakai lagi. Setelah mereka bersatu dengan membran sinaptik dan membuka untuk melepaskan substansi transmitternya mula – mula gelembung membran menjadi bagian dari membran sinaptik. Namun , dalam beberapa detik sampai beberapa menit , bagian gelembung dari membran masuk kembali ke bagian dalam ujung presinaptik dan mencomot untuk membentuk gelembung baru. Gelembung ini tetap berisi protein transpor yang sesuai untuk mengkonsentrasikan substansi transmitter baru di bagian dalam gelembung.
Animasi 3 ; Penjalaran impuls melalui sinapsis
Klik tanda start di ujung kanan atas untuk menghidupkan animasi
tolong dong bandingkan macam-macam organ penyusun sistem saraf manusia!
BalasHapus