Artikel ini “sepenuhnya” adalah pembeberan habis-habisan! Saya peringatkan dulu, jika benar-benar tidak ingin tahu kebenarannya, jangan membaca lebih lanjut. Bukti dari artikel sebelumnya, tentang Sejarah Klan Uchiha juga saya sertakan di tengah artikel.
Sampai sejauh ini, saya telah membaca sampai chapter 375. Misteri-misteri apakah yang terkuak, dan manakah yang semakin rumit? Penasaran? Here we go!!
Seperti yang sudah saya bahas di artikel sebelumnya mengenai Sejarah Klan Uchiha. Yaitu tentang Uchiha Madara. Yang ingin saya bahas dan buktikan adalah; “Apakah Uchiha Madara adalah Tobi?” dan “Apa buktinya?”, Ya? atau Tidak? Jawabnya akan saya bahas dengan rinci beserta buktinya. Tapi, kembali kepada topik utama dulu. Mengenai “Siapakah pemimpin akatsuki sebenarnya?”, karena jawaban yang akan saya berikan adalah satu paket, maka saya menyusun berdasarkan plotnya dulu. Tidak mungkin kalau saya melompat ke Uchiha Madara langsung, bukan? Haha! Maaf! Sepertinya pengantarnya terlalu berbelit-belit! Let’s start!
Pada chapter 363, terkuaklah misteri pemimpin akatsuki. Kenapa bisa?? Disana ada percakapan antara “seseorang” dengan PAIN (baca: pein) yang tidak lain tidak bukan adalah pemimpin akatsuki. Bukti yang menonjol adalah; “seseorang” berkata pada pain, “Kami tidak akan memaafkan kegagalan dari seorang pemimpin.” Nah lho? Nggak percaya? Nih buktinya.
Nah, itu dia wajah Pain. Ada juga seorang wanita anggota akatsuki (satu-satunya yang wanita) bernama Konan yang selalu bersama Pain. Siapa dia? Masa lalunya dan Pain akan saya bahas di akhir artikel. Ini wajahnya.
Tapi, siapa dong, “seseorang” yang telah disebutkan di atas? Misteri terkuak di chapter 364. Ini buktinya.
Kalian mengenalinya? Bukankah dia adalah sosok yang sama dengan tobi?
Jawabannya, yap, Tobi adalah Uchiha Madara! Kenapa bisa?? Yah karena dia ngaku sendiri… Saya kan cuma kasih spoiler…
Mengenai Tobi adalah Madara sudah terbukti. Tetapi mengenai gosip “Apakah Obito adalah Tobi?” masih belum jelas bagi saya karena bukti secara jelas dan rincinya belum ada. Secara pribadi, saya berharap obito bukan Madara. Apakah Obito yang rela berkorban demi sahabatnya, kakashi dan rin, adalah Uchiha Madara? Kalau ada yang tanya, kenapa saya menamai blog saya “obit0′s weblog”, jawabannya adalah saya sangat menghormati dan menghargai keputusan Obito dalam berkorban demi sahabat dan mengorbankan matanya. Saya terharu sekali!!! Sekali lagi, yang tahu tentang jawabannya cuma Masashi Kishimoto!! Wah..wah..
Misteri memang terkuak.. Tapi yang masih bikin saya bingung adalah; Kalau Pain memang pemimpin akatsuki, kenapa Pain masih tunduk di bawah Madara? Saya jadi bingung…
Yah, sebagai selipan, saya masukkan juga tentang; “Hokage keempat, Minato.” Benarkah Minato alias yondaime hokage adalah ayah naruto?? Inilah yang paling membuat naruto-addicts penasaran! Jawabannya adalah, IYA. Dan yang akan saya beberkan di bawah ini adalah kelanjutan dari artikel saya sebelumnya, Sejarah Klan Uchiha. Bukti tertunjuk pada percakapan antara Jiraiya dan Gamabunta. Awalnya mereka hanya saling bercakap-cakap tentang Minato.
Kira-kira Jiraiya berkata; Minato mengetahui akan pentingnya berkorban. Karena itu ia mempercayakan Kyuubi kepada anaknya sendiri.
Namun setelah itu, Jiraiya mulai mengungkap kecurigaannya mengenai; Kyuubi adalah penghancur yang menghancurkan Konoha dengan tanpa perintah siapapun. Secara spontan.
Jiraiya mengungkapkan; ia curiga akan, Kyuubi bukanlah makhluk yang menghancurkan Konoha dengan sendirinya- melainkan, ada yang memanggilnya(kuchiyose, Summon).
Gamabunta menangkis kecurigaan Jiraiya dengan berkata; mustahil, siapa yang dapat memanggil setan seperti itu.
Jiraiya tahu siapa orang itu. Hanya satu orang yang bisa. Dialah Uchiha Madara, sang perintis Klan Uchiha.
Gamabunta tak percaya, karena dikabarkan Madara telah dikalahkan hokage pertama 16 tahun lalu. Di Valley of the End. Tetapi Jiraiya jelas tak percaya. Dan saat itu disorot tobi-yang diketahui sebagai Madara-tengah duduk merenung di tempat itu, tempat pertarungannya dengan Hokage Pertama, Lembah akhir dari segalanya-sulit menerjemahkannya-tampaknya benar-benar akhir dari persahabatan Hokage pertama-Madara, juga Naruto-Sasuke..
Mengenai Masa lalu Konan-Pain berhubungan erat dengan salah satu dari The Legendary Sannin. Siapa coba? Yah, Jiraiya orangnya.
Saat bertugas di sebuah negara yang selalu dilanda peperangan, Jiraiya bertemu dengan mereka bertiga, Konan, Yahiko, dan Nagato. Negeri itu dilanda kelaparan dan kemiskinan karena perang berkepanjangan. Jiraiya memberikan beberapa keping biskuit pada mereka, yang akan menjadi awal hubungan guru dan murid.
Jiraiya tidak tega membiarkan anak-anak lemah seperti mereka bertahan hidup tanpa kekuatan. Karena itu, Jiraiya tinggal di sana sebentar dan membangun hubungan dengan mereka, yang mengingatkan mereka pada “keluarga”. Yahiko memohon agar Jiraiya mau melatih mereka. Tetapi Jiraiya tidak bisa menjawab.
Terjadi insiden perampokan. Yahiko dan Nagato diserang. Tapi, saat itulah diketahui bahwa Nagato memiliki “Rin’negan” yaitu mata yang membuat pemakainya dapat memanipulasi 6 jenis chakra sekaligus. Saat itu juga, Jiraiya bersedia melatih mereka bertiga. Bermaksud mengarahkan Nagato yang tampak rapuh dengan senjata mematikan hanya beralaskan tekad “akan menderita seperti apapun untuk melindungi kedua sahabatnya”. Jiraiya telah menjadi sosok yang amat dikagumi Nagato. Yang mengajarinya untuk dewasa, dan melindungi teman-temannya dengan seluruh kemampuannya.
Tiga tahun berlalu. Jiraiya telah melatih mereka dengan keras, dan dapat meninggalkan mereka yang telah dewasa dan kuat dengan tanpa penyesalan. Di tengah hujan, Jiraiya mengucapkan salam perpisahan, yang ternyata membuat hubungan mereka hancur ketika bertemu kembali.
Sekian artikel dari saya. Jika ada yang ingin saya membahas tentang rahasia di Naruto, silahkan berikan masukan.
Dan sekarang, Pain-yang dulunya Nagato- telah benar-benar bertekad mengalahkan Jiraiya. Ia mengubah penampilannya. (jadi gondrong&banyak tindikan di pipinya! Pasti sakit tuh^^)
Mungkin pertarungan diantara mereka memang harus ada pihak yang mati. Pain telah memutuskan mengganti namanya karena ia telah merasakan banyak penderitaan (pain berarti penderitaan dalam bhs inggris kan?) yang telah membantunya berubah menjadi dirinya yang sekarang…
lah kok isinya sama,
BalasHapushuft