Pemerintah Jepang memindahkan warganya menjauhi reaktor nuklir Fukushima yang rusak setelah zona bahaya diperluas dan perbaikan reaktor ditunda.
Penduduk dua kota yaitu Kawamata dan Iitate meninggalkan kediaman mereka menuju pusat-pusat evakuasi di kota-kota terdekat.
"Saya tahu kalian semua khawatir, tapi kita akan atasi masalah ini bersama," kata Walikota Kawamata Michio Furukawa kepada warganya.
Gelombang pertama penduduk yang dievakuasi sebagian besar terdiri dari anak-anak, perempuan hamil dan warga lain yang dianggap rentan terhadap bahaya radiasi.
Lebih dari 80.000 orang hidup dalam jarak 20km dari reaktor sudah terlebih dulu dievakuasi.
Sementara, imbauan untuk tetap tinggal di rumah diberlakukan untuk mereka yang tinggal antara jarak 20-30km dari reaktor.
Perluasan zona bahaya ditetapkan bulan lalu karena level radiasi nuklir dikhawatirkan terus meningkat.
Rencana baru
Sementara itu, upaya untuk mencegah kehancuran reaktor Fukushima terus menghadapi masalah.
Pengelola reaktor, Tokyo Electric Power Company (Tepco) berupaya mendinginkan reaktor satu dengan mengisi ruang penampungan dengan air.
Namun Tepco mengatakan mencairnya batang-batang bahan bakar menciptakan lubang di ruang penampungan, sehingga 3.000 ton air yang terkontaminasi bocor ke ruang bawah tanah reaktor.
Tepco menegaskan akan menjalankan rencana baru untuk menstabilkan reaktor pada Selasa (17/5).
Pemerintah dan Tepco memperkirakan upaya untuk mencapai kestabilan reaktor bisa dicapai pada Januari tahun depan.
Pekan lalu pemerintah sepakat untuk memberikan paket kompensasi besar bagi warga yang terkena dampak bencana.
Dalam perkembangan lain, pengelola reaktor nuklir Hamaoka di dekat Tokyo memutuskan untuk menutup reaktor yang sudah tua tersebut.
0 comment:
Posting Komentar